Hari ini hari minggu, tepat terjalin hubungan baik antara Nadin dan juga Devan. Lebih pas nya lagi hubungan pertemanan mereka berdua. Yang waktu itu Devan mengajak Nadin berkenalan di warung ayam geprek. Jika di bilanh kalau ada orang yang lagi hamil tepat hari ini adalah hari melahirkannya, HAHAHA...
Nadin dan juga Devan sudah semakin dekat, bahkan teman-teman kerjanya Nadin juga sudah mengetahuin kedekatan mereka, juga teman-temannya Devan yang sudah mengetahuin kalau mereka berdua sering jalan bersama.
Nadin mulai sekarang sudah membuang sifat nya yang pelanga plongo juga sifat kekanak-kanakannya semenjak Devan menyatakan cinta kepadanya. Tepatnya di teras rumah Nadin, pas di malam hari yang di iringin dengan rintikan hujan gemerlap. Dan mungkin secara tidak langsung, sifat Nadin telah menerimanya kala itu. Bukti nyatanya, Nadi dan Devan masih terus berkomunikasi dengan baik dan intens.
Nadin juga menyayangin Devan. Akan tetapi untuk meresmikan hubungan mereka saat ini, kemungkinan besar Nadin belum bisa. Itu di karenakan, mbak arum yang masih mengharapkan Devan kembali. Dan terus-terusan mencari perhatian kepada Devan.
Dan pada saat Devan mengutarakan isi hatinya seperti konfes kepada Nadin, dia mencerikan kebenaran terlebih dahulu kepada Nadin. Devan dan juga mbak Arum dulunya pernah menjadi sepasang kekasih, pada saat mereka masih menjadi seorang mahasiswa/i. Mereka terikat dalam hubungan komitmen kala itu.
Namun hubungan mereka hancur, pada saat ayahnya Arum menetang hubungan Devan dan juga Arum. Meskipun ibu Arum ingin menolong tentang percintaan Arum dengan Devan. Namun, sang ibu tidak bisa menolong dan tidak bisa menentang kehendak ayahnya yang ingin menjodohkan Arum dengan anak rekan kerjanya.
Sejak saat itu, Arum mengambil keputusan dengan bulat untuk memutuskan hubungannya dengan Devan. Meskipun Arum cukup tak terima dan terpukul dengan memutuskan hubungannya dengan Devan. Arum begitu mencintai Devan. Tetapi Devan juga kecewa dengan keputusannya arum. Segala usaha yang di pertahankan begitu sia sia baginya. Devan merasa hanya dialah yang mempertahan kan hubungannya dan juga berusaha. Akan tetapi Devan tidak melihat usaha Arum sedikit pun.
Sejak mereka berpisah, sama sekali Devan dan Arum tidak berkomunikasi dari media sosial apapun. Arum pernah beberapa kali mencoba menghubungin Devan tetapi tidak ada respons sama sekali dari Devan. Hingga akhirnya pertemua pertama mereka setelah sekian lamanya tidak bertemu dan berkomunikasi. Tepatnya di "kedai kopi Arum story" dimana tempat Nadin bekerja dan menghasilkan sebuah uang.
Nadin juga menyaksikan pertemuan mereka pada saat itu. Dan memperhatikan raut wajah mereka juga pada saat itu, tetapi dengan wajah yang sulit di artikan. Yang dapat Nadin simpulkan hanyalah sosok Devan yang sudah mengenalin Arum dengan jangka waktu yang lama. Nadin juga tidak berfikir jauh sampai ke sana, bahwa mereka dulu pernah saling mencintai.
Yang Nadin fikirkan hanyalah seorang Devan dan Arum yang menjadi musuh di dalam selimut. Nadin juga tidak berusaha mencari tau tetang apa yang membuat mereka menjadi seorang musuh. Tapi, Nadin melihat kebencian dari salah satu pihak. Tatapan Devan yang tidak respeck terhadap Arum, sedangkan Arum hanya menunjukkan wajah yang terbilang datar-datar saja. Arum hanya menunjukkan hal terkejut pada pertemua dia dan Devan tepatnya di kedainya sendiri.
Devan juga berkata kepada Nadin betapa terkejutnya dirinya saat bertemu pertama kali dengan Arum. Devan sama sekali tidak menduga bahwa pertemuannya dengan Arum akan seperti itu. Setelah pertemuannya dengan Arum, Devan sangat amat penasaran dengan pernikahannya Arum.
Devan tidak pernah bertanya kepada Nadin, cuman dia mencari taunya lewat teman terdekat dari salah satu teman mereka. Yang paling memgetahui tentang hubungan mereka berdua sama masih bersama-sama. Menurut informasi yang di dapatkan oleh devan, bahwa ayahnya Arum telah meninggal dunia kala itu. Dan Arum telah memutuska sebuah perjodohan yang di rancang jelas orang sang ayah.
Baru ketika itulah Arum merasakan kebebasan melakukan apapun tanpa ada rasa kekangan dari sang ayah. Namun, setelah ia memutuskan hubungannya dengan orang yang di jodohkan dengannya, dari situlah Arum belum bisa kembali membuka hati untuk orang lain.
Dan menurut ceritanya temab Devan, sikap menutup hati Arum itu bukan perihal tentang perjodohan nya yang ia batalkan. Akan tetap ada penyesalan yang paling dalam karna telah menyia nyaikan devan.
Selama ini, Arum jugak tidak mengetahuin bahwasannya Nadin dan juga Devan sangat dekat. Mungkin, ia mendengarkan sayup sayup tentang kabar bahwa Devan telah mengatakan cinta kepada Nadin, lewat teman-temannya. Namunn, sepertinya Arum seperti tidak mengetahuin dan pura-pura tidak mendengar. Namun, Arum masih berusaha untuk membuat Devan kembali kepadanya. Dan mengutarakan hatinya yang paling dalam telah mencampakkan Devan.
Darimana Nadin tau bahwa Arum masih sangat gencar mengejar Devan?! Tentu saja dari Devan, yang menceritakannya kepada Nadin. Tanpa Nadin minta sekali pun, Devan mencerikan semua rasa sakitnya kepada Nadin. Nadin juga tau bahwa cerita Devan seperti itu adalah salah satu usahanya. Mungkin Devan begitu agar Nadin mau menjadi kekasihnya. Dan Nadin juga menilai bahwa dirinya adalah salah satu pria yang sangat jujur kepada kekasihnya.
Ahhh..tidak taulah, jalan fikir Nadin sekarang dengan yang dulu sangat berbeda. Lebih-lebih lagi Nadin tidak sepolos dan sebodoh yang dulu. Mungkin kedaan yang membuat Nadin berfikir seperti saat ini. Nadin sungguh risih dengan cerita Devan mengenai Mbak Arum yang masih sering bahkan hampir tiap hari mengirimkannya sebuah pesan kepadanya. Meskipun Devan tidak menanggapin nya. Akan tetapi sikap Mbak Arum yang seperti itu akan menjadi sebuah mencana ketika Nadin berpacaran dengan Devan.
Di sisi lain, ketika Nadin menerima Devan sebagai kekasihnya dia merasa telah menghianati Arum, dan juga seperti berbuat jahat kepadanya. Sedangkan Aruk sebagai atasn Nadin dia harus menghormati nya juga. Kadang Nadin juga memposisikan dirinya menjadi Arum, yang sangat pedih dengan rasa penyesalan yang paling dalam.
Diam-diam Nadin telah mempunyai ide, dalam jangka waktu ini dia akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di berikan Devan kepadanya. Secepatnya, nadin akan memberikan Jawaban-jawaban kepada Devan. Apakah Nadin nanti menerima dirinya untuk menjadi kekasihnya. Nadin akan menjwab semua itu kepadanya, dan nantinya Devan tidak berfikir bahwa nanti akann menggantungkan semua pertanyaan- pertanyaannya.
-next chapter berikutnya-
KAMU SEDANG MEMBACA
seduhan Kopi seorang barista [On Going]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ gadis cantik yang super duper periang namun agak sedikit polos dalam soal percintaan ini bernama NADIN WINOLA kerap di panggil nadin. dia sangat sangat menyukai pekerjaannya yang sekarang tepatnya masih di usia yang masih bel...