Lego bersama Hong dan Tui berjalan memasuki Coffeeshop. Beberapa pengunjung lain yang mengenali mereka hanya bisa menatap antusias dan senang. Lego menduduki meja dekat jendela berhadapan dengan Tui sedangkan Hong melangkah menuju pemesanan Menu untuk mereka bertiga.
"Lihat!semua gadis sedang memperhatikanmu"bisik Tui sambil menyilangkan kakinya dengan satu tangan menopang dagu diatas meja.
"Aku tidak tertarik"respon Lego singkat
Kini Lego membuang wajahnya kearah luar jendela yang mana Ia menemukan sosok gadis berambut hitam sebahu tengah menatap sebuah kamera sambil melahap burger dengan tangan kirinya.
"Pesanan datang.."seru Hong yang datang dengan sebuah nampan berisi tiga varian kopi dan beberapa camilan
"Apa yang sedang kau lihat Lego?"Hong sambil menarik kursi dan duduk bersebelahan dengan Lego kini Hong melempar pandangan heran kearah Tui.
"Ntah benar atau tidak.. yang aku lihat diluar sana, dia Friend"celetuk Tui pada Hong
"Kurasa.. Lego masih diam diam menyukainya"lanjut Tui dan mulai menyesap secangkir Vanilla latte miliknya. Sedangkan Hong hanya bisa menggeleng sambil tersenyum tipis.
"Kau tau apa alasan Friend pindah kelas? Padahal aku tau betul bakatnya diseni musik sangat bagus, sayang sekali" Hong bertanya pada Tui karna bagaimanapun Tui juga berada dikelas Musik.
"Tidak banyak murid yang membicarakannya, bahkan senior sekalipun. apalagi dia anak pemilik sekolah jelas hanya dia dan ayahnya yang tau, maybe"jawab Tui acuh
"Kalian cerewet sekali"sindir Lego setelah pandangannya kembali pada kedua temannya. Mungkin orang yang sedang ia perhatikan sudah tidak ditempatnya.
"Apa orang disana sudah pergi?"goda Hong dengan terkekeh kecil dan diikuti Tui
"Ayolah, akui saja jika kau benar benar menyukai Friend"desis Tui dan disetujui oleh Hong
"Lihat! Bukankah salah satu barista itu murid dari sekolah kita?"kini Lego sedikit menunjuk kearah Becky yang menjadi salah satu barista ditempat kasir. Tui mendongak ikut melihat siapa orang yang dimaksud Lego sedangkan Hong yang sudah mengetahuinya hanya diam merespon.
"Bukankah dia satu kelas dengan kalian"kata Tui setelah mengenali gadis itu
"Dia pekerja part time disini dan baru 1 bulan"ucap Hong menjelaskan
"Dia pasti murid tidak mampu karna menjadi pekerja part time disini"pekik Lego
"Tapi dia cukup terkenal, aku bahkan mendengar kemampuannya kemarin dari mulut murid murid lain setelah kejadian guru Jirayu menunjuk dirimu bersama William dan Becky untuk berlatih dance, benar kan"jelas Tui dan disambut Hong yang mengangguk benar.
"Dia wanita mandiri yang luar biasa"puji Hong mengagumi.Dasha membuka sedikit pintu kamar asramanya sambil melongokkan penuh kepalanya keluar pintu untuk melihat suasana dilorong tiap kamar asrama wanita. Setelah dirasa keadaan tampak sunyi Ia mengeluarkan tubuhnya dengan sebuah kresek putih berisi camilan Nori. Ia tersenyum kemudian segera melangkah lebar dan berdiri didepan kamar asrama nomor 25.
"Semoga Becky suka"ucap Dasha kemudian menggantungkan kresek putih itu pada kenop pintu nomor 25."Apa yang kau lakukan?"suara seseorang membuat Dasha terperanjat kaget dari tempatnya dan berbalik untuk melihat suara siapa tersebut
"Yak Freen! Kenapa kau bisa disini"seru Dasha sedikit kesal
"Kenapa? Aku disini.. untuk melihat kamar asrama milikmu,"kata Freen asal sambil sedikit menyunggingkan senyum dibibirnya. Ntah apa yang membuatnya berada dilantai 4 padahal kamar asramanya berada dilantai 3. Aneh bukan?
"Benarkah? Kau terlihat mencurigakan"pikir Dasha sedikit mengintimidasi Freen dengan tatapan seriusnya
"Itu.. apa yang kau lakukan didepan pintu nomor 25?"Freen balik menatap serius kearah Dasha
"Ah, itu.. aku hanya ingin berbagi camilan kepada Becky"ucap Dasha
"Kenapa tidak langsung kau berikan saja pada orangnya, niatmu seperti itu seperti pengagum rahasianya"desis Freen
"Aku sudah menunggunya sedari tadi tapi kurasa dia belum kembali, ntah apa yang dilakukan gadis imut itu diluar sana"jelas Dasha kemudian melangkah mendahului Freen menuju kamar asramanya.
"Tunggu!aku ikut"teriak Freen dan segera mengikuti Dasha memasuki kamar asrama gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Dorm
RomanceMenceritakan kehidupan sekolah elit yang bertinggal di Asrama dan minat kelas sesuai kemampuan masing masing murid yang mampu dan berbakat. King art of Dorm's School tidak membedakan kasta kekayaan, pihak sekolah menciptakan adil bagi semua murid na...