P27

331 38 9
                                    

Vote&Koment

       "Ah!! hei anak muda!"Teriak Praticia saat dirinya mendapati tumpahan pada kemejanya. Lego sengaja menumpahkan minumannya pada Patricia, ia ingin tau respon Patricia saat melihatnya. Bagaimanapun selama ini Patricia mengawasi suaminya dan selama Friend bersama guru Mark disitu Lego juga diam diam berada diantara mereka.

       "Maaf nyonya, aku tidak sengaja" 
       "lain kali hati hati anak muda"respon Praticia menatap Lego sebentar kemudian pergi. Lego menghela napasnya lega karna sepertinya Patricia tidak mengenalinya. Laki laki itu segera pergi menyusul Friend.

         Friend tidak sengaja berpapasan dengan guru Mark didepan cafe namun Friend tidak mempedulikannya dan terus berjalan pergi. Sementara Lego yang berhasil menyusul Friend melihat guru Mark bersama putranya disana. Kemudian Lego segera mengejar Friend sedangkan guru Mark terlihat bingung dan Rain yang berada disampingnya menarik baju sang ayah.
       "Ada apa dengan tante Friend, ayah?"tanya Rain pada Mark
      "Tidak apa apa, ayo kita masuk"jawab sang ayah sambil menggendong putranya masuk kedalam cafe.

         Sebuah motor ojol membunyikan klakson miliknya saat melihat seorang murid berjalan menyebrang tanpa menoleh. Lego menyaksikan kejadian itu hingga suara decitan motor itu berhenti dengan sedikit menabrak sesuatu kearah lain. Friend membuka kedua matanya dan melihat Lego menangkap dirinya. Lalu gadis itu bergegas bangkit dari tubuh Lego.

      "Ah, sakit"rintih Lego sembari memegang lengan kirinya
      "Lego? Kau tidak apa apa?"tanya Friend memastikan namun sesuatu berdarah disekitar lengan kiri Lego
      "Sepertinya dia terluka, kita harus membawanya kerumah sakit"ucap pemilik ojol itu yang terlihat baik baik saja walaupun sepertinya motor sang ojol butuh banyak perbaikan. Beberapa menit kemudian mereka mendapatkan taxi, Friend dan sopir ojol itu menuntun Lego masuk kedalam taxi menuju RS.

         Pong menghubungi Ann saat Friend telah menghubunginya 15 menit yang lalu. Namun pria itu lagi lagi gagal menghubungi ibu Lego. Pong menyerah dan segera masuk mobil menuju RS.

       "Terimakasih pak telah membantuku membawa temanku ke RS. Ini nomor telponku, bapak bisa menghubungiku setelah menyelesaikan perawatan motor bapak. Aku akan menanggung semua tagihan motor anda"ucap Friend pada sopir ojol tersebut setelah mereka sampai didepan ruang UGD.
        "Terima kasih nak, saya permisi dulu"pamit sopir ojol itu. Tidak lama kemudian Pong menemukan putrinya duduk didepan UGD dan melihat dokter keluar dari ruang pemeriksaan.

        "Bagaimana dok keadaan muridku?"tanya Pong kepada dokter
        "Dia mendapat patah tulang disekitar tangan kirinya dan membutuhkan perawatan setidaknya 2 minggu jika ingin cepat sembuh"jawab dokter itu
        "Boleh kami mengunjunginya?"
        "Silahkan dan hari ini dia bisa pulang. Saya akan meresepkan obat nyeri nya dan 3 hari sekali jadwal kontrolnya"jelas dokter tersebut sebelum akhirnya pamit meninggalkan mereka.

          "Halo paman"sapa Lego saat melihat tuan Pong dan putrinya masuk ruangan
          "Terima kasih Lego. Friend bercerita kejadian yang kamu alami, kau lelaki sejati"ucap Pong menepuk pundak Lego pelan dengan senang
          "Sama sama paman. Bukankah  memang seharusnya aku menjaga Friend jika hubungan ibuku begitu akrab dengan paman"kata Lego tersenyum
          "Oh ya, aku menghubungi ibumu tapi tidak aktif dan kata staffnya di agensi ibumu melakukan perjalanan ke Inggris"kata Pong penasaran
         "Ibu ada urusan bisnis bersama sepupuku paman dan sepertinya membutuhkan waktu. Aku baik baik saja"jelas Lego
        "Tapi kau akan sendirian dirumah, Itu tidak baik untuk dirimu yang sedang terluka Lego bagaimana jika kamu menginap dirumah paman lagipula paman punya pelayan dirumah kau bisa mendapat perawatan yang lebih baik"ajak tuan Pong khawatir
         "Aku bisa melakukannya dengan tangan kananku paman, tidak masalah. Aku tidak ingin merepotkan siapapun"tegas Lego
         "Tidak Lego, aku ingin berterima kasih padamu dan akan merawat lukamu sampai sembuh sebagai bentuk tanggung jawabku juga"sela Friend peduli
        "Benar, biarkan Friend melakukan tanggung jawabnya sebagai rasa terimakasihnya Lego" sambung Pong tersenyum dan mau tidak mau Lego mengangguk pasrah.

         3 hari kemudian
    "Kita kekurangan 2 orang"ucap William kepada murid didalam ruangan
    "Benar, akan susah jika kita berperan double sekaligus"sahut Nam
     "Lalu apa yang akan kalian lakukan?"tanya Tui sambil melipatkan kedua tangannya didada
     "Kita butuh orang, setidaknya dia bisa menghidupkan peran kosong sekarang"jawab Irin
     "Kita butuh 2 orang, tim dance dan tim acting"tambah William
     "Iya benar, sejak Lego cidera hanya kau yang bisa diandalkan ditim dance"sahut Hong kasian
     "Apa dari tim musik bisa berperan acting juga?"tanya Tui menoleh kearah Freen dan Nut yang hanya diam.
      "Aku menjalankan sesuai peranku"tegas Nut sementara Freen hanya diam tidak ingin merespon
      "Egois sekali"gumam Tui pelan
      "Bagaimana jika kita ambil dari kelas seni rupa, iya Friend! dia satu satunya yang bisa diandalkan"usul Nam
      "Tidak bisa, dia punya jadwal ke paris untuk perwakilan pameran lukis disana nanti"respon Irin
      "Aku membawa 2 orang yang kalian butuhkan"Lego datang dan mengatakannya dengan suara keras didepan pintu ruangan. Semua memperhatikan kearahnya.
      "Dia benar benar cidera" bisik yang lain melihat lengan Lego digips.
      "Becky?"teriak beberapa murid menyaksikan kehadiran Becky bersama Dasha yang memasuki ruangan. Freen yang mendengar nama Becky pun terkesiap dan menatap Becky seolah itu mimpi atau halusinasinya.
       "Becky..oh aku merindukanmu"ucap Irin dan Nam senang sembari memberi pelukan singkat kepada Becky
       "Aku juga merindukanmu Becky, boleh aku ikut memelukmu"goda William yang sudah melebarkan kedua lengannya kearah Becky
       "Tidak lucu Willi"kata Irin dan Nam bersamaan
       "Hey, bukankah diInggris sebuah pelukan hal yang wajar disana"sahut William dan Becky hanya tersenyum merespon ketiga temannya. Kemudian Becky menoleh kearah Freen. Gadis itu terlihat kurusan sepertinya, apa Freen makan dengan baik? Apa dia tidak bahagia? Pikiran negatif tentang Freen terngiang dikepala Becky.
          Tiba tiba semua murid mendapat notif disetiap ponsel mereka. Freen dengan cepat meninggalkan ruangan dan disusul oleh Nut. Semua murid terkejut menatap setiap ponsel mereka. Sementara Becky dan Lego yang tidak membuka ponsel mengernyitkan dahinya, bingung. Dasha yang mulai mengetahui hal itu segera ikut pergi meninggalkan ruangan.

      "Becky, lihat"ucap Irin memperlihatkan notif diponselnya. Becky melotot tidak percaya membaca artikel tersebut. Kemudian menutup mulutnya yang bergetar kaget.
      "Bukankah dia memang sudah tua"bisik murid lain
      "Benar, sekaya apapun dia kematian tidak ada yang tau"tambah lainnya

          Suasana duka menyelimuti kediaman rumah besar Sarocha. Semua orang mengenakan Jaz dan gaun serba hitam. Mereka menunduk dalam kesedihan. Freen terduduk lemas didepan peti dan pigura mendiang Sarocha. Nut berada disisi Freen selama kabar kematian itu keluar disemua media, kini semua kerabat penting dari Sarocha berdatangan memberi belasungkawa. Putri bungsu dari Sarocha juga hadir bersama Dasha disana. Mereka juga berlarut dalam kesedihan. Sementara Becky yang sudah hadir bersama Ann dan Lego hanya diam menatap Freen dari kejauhan.

.
.
.

BERSAMBUNG

Love In DormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang