P28

406 34 2
                                    

Vote&Koment

          Setelah pemakaman mendiang Sarocha selesei semua kerabat dan beberapa orang yang ikut berduka pamit kepada keluarga Sarocha. Ann menepuk bahu Becky untuk pergi terlebih dulu bersama Lego. Sementara bibi Um yang tiba tiba mengalami pingsan segera dibawa pulang oleh pak Man ditemani Dasha. Kini hanya ada Nut dan Becky disisi Freen. Gadis itu masih terlihat lemas dengan tatapan kosong didekat makam sang nenek.

        "Freen.." Becky memberanikan diri mendekati Freen sedangkan Nut masih setia   diposisinya berdiri tidak jauh dari Freen.
        "Becky.."Freen langsung memeluk Becky dan menangis histeris didalam pelukan gadis mungil itu. Becky juga tidak bisa menahan kesedihan yang dialami Freen saat ini, namun ia berusaha lebih kuat darinya.

        "Kau harus kuat Freen"ucap Becky kemudian menghapus air mata yang membasahi wajah Freen. Nut yang menyaksikan keduanya segera pergi meninggalkan mereka.
        "Becky, jangan tinggalkan aku"kata Freen memohon dan memeluk Becky kembali. Mendengar itu Becky juga balas memeluk Freen.

         Dasha memeluk ibunya yang masih dalam keadaan sedih dan lemah. Mereka berada dikediaman rumah Sarocha yang masih didampingi oleh pak Man. Kemudian Freen dan Becky datang membuat pak Man berjalan menghampiri mereka.

       "Nona Freen waktunya makan malam. Seharian nona tidak memasukkan makanan maupun minum"ucap pak Man dan Freen menggeleng pelan
       "Biarkan Freen istirahat dulu pak, aku yang akan membujuknya"sela Becky pada pak Man. Dasha yang mendengar itu menatap Becky, Ia berharap perhatian itu juga ditujukan untuk dirinya namun Becky tidak menoleh sedikitpun kearahnya.
Kemudian pak Man mempersilahkan Becky membantu Freen masuk kedalam kamar untuk istirahat.

       "Tetap tinggal bersamaku disini Becky"pinta Freen setelah Becky menuntunnya bersandar di Headboard. Becky duduk disisi Freen dan menggenggam tangan Freen dengan senyuman.

      "Jika itu yang kau mau, kau harus makan Freen"bujuk Becky
      "Aku tidak ingin makan apapun"kata Freen menolak
       "Kau belum makan apapun Freen, apa kau ingin membuatku khawatir"kata Becky sedikit kesal
      "Oh jadi, kau mengkhawatirkanku"goda Freen meskipun terdengar dipaksakan
      "Diamlah, aku akan membawa makan malam mu kesini"Becky segera beranjak dari tempatnya tapi Freen mencegahnya.
       "Aku akan meminta pak Man membawanya kemari. Kita makan malam bersama"ucap Freen dan Becky hanya diam menyerah. Setelah selesai makan malam mereka terdiam beberapa menit.

       "Kau harus menepati janjimu Becky, aku sudah makan dan tetaplah bersamaku disini" Freen memecahkan keheningan diantara mereka dan Becky menatapnya
      "Tapi, aku tidak berkata janji Freen"
      "Kau tau aku sedang berduka sekarang. Apa kau tetap ingin pergi"ucapan Freen seolah bersikeras ingin Becky tetap menemaninya malam ini. Becky menghela napasnya dan mengangguk kearah Freen.

          Selesei membersihkan diri satu sama lain dengan bergantian. Mereka tidur dalam satu ranjang karna Freen yang memintanya. Namun posisi Becky yang membelakangi Freen dengan tubuhnya berada dipinggir kasur membuat Freen khawatir jika gadis mungil itu mungkin bisa terjatuh dari sana. Freen berdeham cukup keras lalu Becky segera membalikkan tubuhnya dengan  menautkan kedua alisnya bingung.
       "Ada apa Freen?"Becky menatap Freen
       "Aku kedinganan"Freen beralasan sembari mengusap kedua lengannya
       "Apa kita perlu mematikan ac?"pikir Becky dan ingin beranjak dari kasur namun tiba tiba Freen menarik Becky dan memeluk Becky penuh kemenangan.
       "Freen.."panggil Becky namun Freen menghiraukannya. Gadis mungil itu merasa sesak saat merasakan hidung Freen mengendus disekitar lehernya. Itu membuat Becky merasakan ketegangan didalam tubuhnya.
       "Aku ingin terus bersamamu Becky"

Love In DormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang