Vote & Koment
Freen menarik coverbad sang nenek hingga menutupinya sampai dada. Sementara wanita tua itu yang sudah kembali sadar hanya diam memandangi wajah cucunya dengan tenang. Mike dan Nut datang menjenguk nyonya Sarocha membuat Freen ingin segera keluar dari ruangan. Namun tangan sang nenek menahannya dan meminta Freen untuk duduk.
"Nyonya Sarocha, bagaimana kondisimu? Begitu mendengar kabar dirimu dirumah sakit membuatku langsung kemari dan membawa Nut"seru Mike terdengar khawatir pada wanita itu sementara Nut segera berdiri disisi Freen.
"Kondisiku sudah membaik tuan Mike, terimakasih sudah mau menyempatkan waktu menjengukku"respon nyonya Sarocha senang."Ibu! Ibu baik baik saja?"Seorang wanita berusia 40 an melenggang masuk menghampiri nyonya Sarocha, "Begitu mendengar karyawan lain berbicara tentangmu, bahwa kau dirawat dirumah sakit.. Aku langsung datang kesini"Lanjutnya dengan raut wajah panik dan refleks memeluk erat Sarocha.
"Um! Hentikan dramamu. Aku sudah membaik" wanita tua itu menjauhkan pelukan dari putri bungsunya dengan sekuat kedua tangannya "kau membuatku tidak bisa bernapas" tuturnya acuh sedangkan Freen dan Nut hanya menunduk dengan sedikit terkekeh kecil."Ah rupanya ibu kedatangan tamu! Maaf. aku baru mengetahuinya,"ucap Um setelah sadar akan kehadiran Mike yang berdiri disamping kanan bangkar sang ibu.
"hallo"sapanya dan Mike hanya merespon dengan berdeham kecil. Rupanya pria itu mulai sedikit jengkel dengan kehadiran tiba tiba dari putri Sarocha tersebut.
"Hi tante Um, apa kabar"sapa Freen pada wanita itu kemudian.
"Freen! kabar tante baik, bagaimana denganmu? Beberapa hari yang lalu Dasha sedikit bercerita mengenaimu bahwa kalian satu kelas"ucap Um antusias sambil merangkul kecil bahu ponakannya itu.
"Kabar Freen juga baik tante. Iya benar aku dan Dasha satu kelas"kata Freen tersenyum lebar kemudian nyonya Sarocha berdeham dan Um melihat jam ditangannya.
"Maaf semuanya, aku harus kembali keruangan pasienku. Banyak pasien membutuhkanku beberapa hari ini"pamit Um segera meninggalkan ruangan ibunya. Terlihat Sarocha hanya diam merespon lalu menoleh pada Mike.
"Bagaimana dengan penilaian beasiswa tadi tuan Mike?"Nyonya Sarocha mulai menambah topik baru dan Freen izin pamit keluar bersama Nut. Iya, laki laki itu satu satunya alasan untuk Freen bisa keluar dari ruangan sang nenek dan Sarocha mempersilahkan mereka pergi.
"Semua terselesaikan dengan cepat nyonya Sarocha, semua dewan menyetujui bahwa tidak ada pencabutan untuk 50 murid yang mendapat beasiswa itu"ucap Mike menjelaskan
"Benarkah? Apa mereka bermain main dalam penilaian bakat 50 murid itu, setidaknya penilaianku bisa mencabut beasiswa 10 murid dari mereka"seru Sarocha tidak terima
"Sebenarnya semua dewan berpihak pada nyonya Ann, karna bagaimanapun dia lebih tau dalam seni dibanding anda yang hanya pebisnis." Kata Mike
"Wanita itu berani sekali"umpat Sarocha tersenyum sinis.Sebuah mobil cooper biru berhenti didepan Panti Cipta Mandiri. Seorang wanita dengan gaun putih selutut mengenakan kacamata coklat keluar dari dalam mobil dan berdiri fokus menatap kediaman panti. Bangunan itu cukup tua. Namun yang menambah kesan menarik, rupanya didepan rumah panti terdapat beberapa taman yang ditanami hijau hijau an dan beberapa pot diisi bunga disertai nama pemilik tersebut. Sepertinya itu termasuk ketrampilan dari anak anak panti asuhan.
"Maaf. Ada yang bisa saya bantu?"Anne refleks membalikkan tubuhnya ketika seseorang bertanya. Ann menatap sejenak wanita didepannya yang hanya mengenakan pakaian rumahan biasa.
"Aku mencari wanita bernama Beer, bisakah aku bertemu dengannya"ucap Anne sambil melepas kacamatanya dan wanita didepannya tersenyum simpul
"Aku Beer. Sepertinya aku baru melihatmu datang pertama kali disini nyonya"
"Boleh kita berbicara empat mata?"ajak Anne begitu dia mengetahui wanita itulah yang sedang ingin ia temui. Sedangkan ekspresi Beer mengernyit heran namun setelah menyaksikan ekspresi diwajah Anne yang terlihat begitu serius, Beer mempersilahkannya masuk.
"Baiklah, mari silahkan masuk" Beer dan Anne memasuki rumah panti bersama.Ledakan mobil yang terjadi 20tahun silam membuat Beer kembali mengingat hal itu setelah Ann sedikit membahas kejadian tersebut. Kini Ann sedang membicarakan keberadaan keponakannya yang ternyata berhasil selamat dari ledakan mobil yang telah dialami kakak kandungnya bersama sang ipar.
Beer masih diam membungkam. Pasalnya, ia merasa ada sedikit perasaan cemas. Kenapa wanita didepannya itu baru mencari Becky setelah 20tahun lamanya, dan kenapa tidak dari dulu? Ia hanya takut.. seseorang ingin memanfaatkan keberadaan gadis malang tersebut. Namun disisi lain Beer merasa lega ternyata gadis yang sudah diangkat menjadi putrinya itu masih mempunyai keluarga kandung dari almarhum ayahnya."Nyonya Beer.."Ann membuyarkan pikiran Beer dan membuat Beer kembali fokus kepada wanita tersebut.
"Maaf, tapi gadis itu sudah tidak tinggal lagi dipanti"ucap Beer berusaha terdengar tenang.
"Dimana dia tinggal sekarang, tolong beritahu padaku."ucap Ann menatap serius Beer dengan raut memohon.
"Percayalah padaku, aku hanya ingin menemui ponakanku. Kau harus tau aku bahkan baru mengetahui bahwa ponakanku kemungkinan masih hidup 10 tahun lalu. Dan setelah aku menetap disini, aku mencoba mencarinya kembali dan seorang pengacara berhasil meyakinkanku bahwa dia benar benar selamat dan tumbuh besar di panti ini"jelas Ann pada Beer
"Kau bahkan tidak yakin bahwa ponakanmu masih hidup setelah mendengar kemungkinannya masih hidup 10 tahun yang lalu"desis Beer memalingkan wajahnya dari Ann
"Aku punya alasan! dan itu terjadi setelah perceraianku dengan suamiku nyonya Beer. Kau tahu, waktu itu aku banyak disibukkan dengan hal hal yang membuatku harus memulai semua dari Nol. Belum lagi, aku juga harus mengurus putraku"ucap Ann sedikit berseru dan membuat Beer menatapnya kembali.
"Baiklah, aku akan berusaha mengatur pertemuan kalian"kata Beer menyerah
"Bisakah besok?"usul Ann cepat dan Beer menarik napasnya sebentar, "akan aku usahakan setelah berhasil menghubunginya"respon Beer
"Ini nomor teleponku, aku akan menunggu kelanjutan konfirmasi darimu dan terimakasih"kata Anne sambil menyodorkan kertas kecil pada Beer, setelah Beer menerima kertas itu Anne pamit dan mulai meninggalkan ruangan Beer..
.
.BERSAMBUNG
NB:
Author punya crita baru readers! Hari ini bakal aku share prolognya hehe😃✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Dorm
RomanceMenceritakan kehidupan sekolah elit yang bertinggal di Asrama dan minat kelas sesuai kemampuan masing masing murid yang mampu dan berbakat. King art of Dorm's School tidak membedakan kasta kekayaan, pihak sekolah menciptakan adil bagi semua murid na...