Vote & COMMENT
Setelah selesai sarapan bersama dengan bibi Beer dan anak anak. Becky dan Freen berpamitan kepada Bibi Beer. Rasanya berat bagi anak anak untuk membiarkan kedua gadis itu pulang cepat. Namun sebelumnya bibi Beer sudah menjelaskan pada anak anak bahwa kakak Becky berlibur hanya sehari saja dan harus kembali sekolah. Bibi Beer merangkul Becky penuh kasih sayang dan Freen tersenyum melihat itu.
"Kalian selalu bersama hampir 3 tahun.. seringlah berkunjung ke panti jika waktu kalian senggang"ucap bibi Beer menatap Becky dan Freen bergantian
"Siap bi, aku akan sering mengajak Becky datang kesini"seru Freen bersemangatMelihat anak anak sudah kembali bermain diruang tengah dengan ceria. Becky dan Freen segera keluar dari rumah panti bersama. Tiba tiba seorang gadis melambai tangan dengan antusias kearah mereka didepan halaman panti. Freen dan Becky saling menatap heran dengan keberadaan gadis itu sampai disini.
"Freen? Ternyata benar, kau bersama Becky" Dasha menghampiri Freen dan Becky yang tengah berjalan kearah mobil putih milik Freen.
"Ada perlu apa kau Dasha hingga pagi pagi tiba disini"tanya Freen terdengar tidak senang
"Ah itu, aku mengkhawatirkan bahu Becky dan Irin memberi alamat Becky padaku"jawab Dasha
"Cih, dia sembarangan memberi alamat orang"gumam Freen yang masih didengar oleh Becky
"Bahuku sudah enakan Dasha, lihatlah sudah tidak nyeri lagi"sahut Becky sambil memperlihatkan pergerakan bahu kirinya pada Dasha
"Oh ya, aku disini tidak sendiri Freen. Tapi bersama dengan Nut"kata Dasha dan seorang laki laki keluar dari mobil sport merahnya kemudian menyapa Freen dan Becky.
"Dia sembarangan juga memberi info lokasinya pada orang lain"gerutu Becky dan terdengar oleh Freen. Sedangkan Freen menepuk dahinya baru sadar.
"Sial! Kenapa Nut benar benar datang kesini"bathin Freen mulai teringat tentang balasan chat pada Nut tadi malam setelah menelpon pak Man. Bahwa Freen langsung menshare lokasinya pada Nut saat Nut bertanya dimana liburan nya bersama temannya."Kata Nut, nenek ingin kau dan Nut datang bersama mengunjungi nenek dirumah. Dan biarkan aku yang membawa mobilmu okay"Dasha mengulurkan tangannya untuk menerima kunci mobil dari Freen. Sementara Freen menoleh kearah Becky yang kini tertunduk tidak meresponnya.
"Tidak, kau tetap bersama Nut dan aku akan pulang dulu keasrama bersama Becky" Freen menolak dengan tegas
"Jangan begitu Freen, bagaimana pun nenek sedang menunggumu bersama.. Nut, kau harus datang bersamanya"ucap Becky pada Freen kemudian
"Benar kata Becky, sini kunci mobilmu Freen"Dasha meminta paksa kunci mobil dari kepalan tangan Freen yang sedikit mengendur lemas.
"Dasha, kau bisa menyetir dengan baik kan?"tanya Becky menoleh kearah Dasha
"Aku lebih jago darinya Becky, sini tas mu aku bantu"jawab Dasha dan menerima pemberian tas dari Becky.Freen masih menatap Becky yang sama sekali tidak merespon kearahnya. Hingga Freen menghela napasnya lesu. Ia memasuki mobil Nut yang sudah dibukakan oleh Nut dengan senang.
"Masuklah Bec"Dasha mempersilahkan Becky masuk dan Dasha tersenyum kearah mobil Nut yang sudah melaju pergi terlebih dulu. Becky yang melihat itu dari dalam mobil hanya bisa tersenyum tipis.
Freen menatap kosong kearah luar jendela selama perjalanan pulang dengan pikiran dipenuhi oleh Becky. Ia bahkan tidak peduli ada Nut disampingnya yang diam diam tersenyum kearahnya sambil menyetir. Freen melirik spion luar dan melihat mobil miliknya nya sudah menyusul dibelakang mobil Nut. Ia tersenyum masam.
"Bec, kau sudah sarapan?"tanya Dasha sambil menyetir
"Sudah Dasha, apa.. kita akan langsung kembali ke asrama?"jawab Becky kemudian menoleh pada Dasha
"Aku ingin menemui ibuku diRumah sakit, kau mau kan menemaniku"ucap Dasha tersenyum kearah Becky
"Oh baiklah"respon Becky singkat. Gadis itu memperhatikan mobil sport putih didepannya yang langsung melesat jauh dari pandangannya. Sebenarnya pikiran Becky juga tertuju pada Freen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Dorm
RomanceMenceritakan kehidupan sekolah elit yang bertinggal di Asrama dan minat kelas sesuai kemampuan masing masing murid yang mampu dan berbakat. King art of Dorm's School tidak membedakan kasta kekayaan, pihak sekolah menciptakan adil bagi semua murid na...