Part 14

462 51 0
                                    

VOTE & COMMENT

"Maaf, aku sedikit terlambat"nyonya Sarocha membungkuk singkat pada semua dewan sekolah yang sudah hadir dan duduk didalam ruangan. Semua dewan merespon dengan ekspresi tersenyum maklum dan salah satu mereka ada yang menyanjungnya berlebihan.

        "Baiklah, karna semua dewan sudah berkumpul. Saya sebagai Pong nawat selaku pemilik sekolah King of dorm mengungkapkan rasa terimakasih dan bahagia atas waktu yang telah kalian luangkan"sambut pemilik sekolah itu menyapa ramah pada semua dewan diruangan.
        "Maaf, aku ingin tau berapa murid yang mendapat beasiswa tidak mampu?" Salah satu dewan mengangkat tangan diudara dan menoleh pada Pemilik sekolah
        "Kenapa anda mempertanyakan hal itu tuan Mike? Itu urusan tuan Pong sebagai pemilik sekolah disini" sela nyonya Ann menyipitkan mata tidak senang pada Mike
        "Tapi, aku juga ingin mengetahuinya"kini nyonya Sarocha ikut angkat bicara dengan sekilas melirik Ann
        "Baik, saya akan memberitahu.. tenanglah"kata Pong nawat sopan

        "Taun ini, kami membuka beasiswa murid tidak mampu hanya 50 dan sudah terpenuhi tuan dan nyonya dewan"pong nawat menjelaskan, "oh.. tidak banyak dari taun sebelumnya"respon dewan lain

        "Walaupun hanya 50 murid, aku ingin mereka menerima beasiswa tanpa cuma cuma, setidaknya mereka harus memiliki bakat dan tentu kecerdesan"usul nyonya Sarocha dan sebagian dewan mengangguk saling menatap dewan lain mulai setuju.

        "Kita bisa mengadakan pertunjukan bakat untuk mereka. Bagaimanan nyonya Sarocha?"nyonya Ann menangkupkan kedua tangannya diatas meja dengan kedua mata menatap wanita tua itu menyeringai
        "Ide yang bagus, itu harus dilaksanakan. Aku berpikir, semua dewan harus ikut menyaksikan"nyonya Sarocha membalas ucapan nyonya Ann dengan wajah tersenyum lebar namun terlihat menantang.
        "Kapan itu akan dilaksanakan?"salah satu dewan yang sedari tadi terdiam dan hanya memperhatikan kini ikut bicara
        "Akhirnya seorang Tom phollawat angkat bicara"sindir Mike kemudian
        "Bagaimana dengan 2 minggu ke depan?"usul Amarin selaku ayah dari Irin  dan Chai chartayodom yang duduk disebelahnya menyetujui terlebih dulu kemudian mendapat respon dari dewan yang lain, setuju.

        "Oh ya, bagaimana dengan pabrikmu mengalami kebakaran 3 hari yang lalu tuan Tom?"Kini Nyonya Sarocha menoleh kearah tuan Tom yang duduk dibagian pojok dengan suara simpati
        "Sejauh ini sudah aman dan teratasi nyonya Sarocha dan terimakasih atas bunga belasungkawa darimu"respon dewan Tom tersenyum kearah wanita tua tersebut
        "Kau hebat tuan Tom, meski mengalami kebakaran hebat, aku mendengar dari karyawanku.. masih banyak karyawan yang masih setia bertahan ditempatmu dan kau masih mempertahankan posisi mereka"puji nyonya Ann tersenyum ramah

        "Seharusnya kau memasukkan karyawanmu yang lalai itu dalam penjara tuan Tom"ucap tuan Amirin
        "Tidak masalah tuan Amirin, karyawanku sudah mengakui atas kelalaiannya dalam bekerja dan mengundurkan diri atas kemauannya"kata tuan Tom tersenyum

         "Itu karna perusahaanmu mengelola tissue tuan Tom, jadi wajar bukan? bila terjadi kebakaran cepat dan membesar"celetuk tuan Cha
        "Baiklah,2 minggu ke depan kita bisa berkumpul kembali dengan menyaksikan bakat yang dimiliki oleh murid yang mendapat beasiswa taun ini"tutur tuan Pong setelah itu menutup rapatnya. Terlihat Tuan Sam sedikit berdeham dan bersama tuan Apinan beranjak dari tempat duduknya kemudian pamit keluar terlebih dulu dari ruangan. Mereka selaku ayah dari murid Hong dan Tui.

        "Ayah dan anak kenapa persis seperti pasangan gay, apapun itu selalu bersama"gumam tuan Amirin pada tuan Cha lalu tertawa bersama.

Love In DormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang