Part 15

556 55 14
                                    

VOTE & COMMENT

Becky merebahkan tubuh Freen dikasur setelah sepuluh menit tidak ada suara yang keluar dari mulut Freen selama dalam pelukan Becky. Gadis itu merapikan rambut Freen yang menutupi sebagian diwajahnya dan tersenyum menatap wajah Freen yang tengah tertidur. Becky menghela napasnya.

        "Apa yang terjadi denganmu Freen?"tanya Becky terdengar sedih

          Becky bangun dari duduknya untuk mengambil air hangat dan handuk kecil dari bilik toilet. Dengan sikap yang lembut Becky membersihkan bagian tubuh Freen mulai wajah, leher hingga sedikit menyelipkan handuk basah yang masih hangat kedalam bahu kanan kiri Freen  sampai tangan dan telapak kaki gadis itu. Tanpa sadar Becky menjatuhkan air matanya dengan raut diwajah yang sedih mendalam.

          Butuh beberapa detik Becky segera menghapus air matanya dan menaruh baskom beserta handuk diatas nakas. Becky menarik napasnya kemudian membersihkan ruangan kamar Freen mulai dari membuang botol bekas bir, menata meja belajar sampai menyapu lantai yang sedikit kotor tersebut. Becky tipekal gadis yang rapi dan bersih, Ia tidak bisa membiarkan sesuatu yang nampak merusak pemandangan dikedua matanya.
         
             Anne merebahkan punggungnya pada kursi kebesaran ruang kerjanya diAgensi tempatnya menjabat sebagai pemilik Agensi hiburan IDF. Ia menyuruh masuk seseorang yang mengetuk pintu ruangannya dan seorang pria berjas hitam dengan lencana advokat didepan dada kanannya berjalan menghampiri meja Anne.

          "Apa kau sudah menemukan sesuatu?"tanya Anne menyelidik dan pengacara itu mengeluarkan sebuah map coklat dari dalam tas kantornya kemudian memberikannya pada Anne. Wanita itu menatap map cukup lama hingga pengacara itu meletakkannya didepan meja Anne.

         "Buka lah"pinta pengacara pria itu
         "Aku sudah menyelidiki setiap detail permintaan Nyonya selama sebulan ini dan menemukan kabar kemungkinan besarnya"ucap pengacara itu setelah melihat Anne membuka dan mulai membaca isi dokumen tersebut.

          "Kak Rich memang sudah memberitahuku bahwa istrinya melahirkan sebelum 6 bulan kejadian kecelakaan yang dialaminya, astaga.. benarkah kemungkinan bayinya ah tidak, keponakanku masih hidup?"Anne menutup mulutnya dan menatap pria didepannya yang mengangguk kearahnya.

         "Hasil otopsi menunjukkan dua jasad dewasa yang terbakar dan tidak menemukan jasad lain, kemungkinan besarnya putri almarhum tuan Rich masih hidup"

         "Bagaimana, bayi berusia 6 bulan bisa melarikan diri? Itu konyol sekali"sela Anne antara ada harapan dan gelisah.

         "Aku mendapat satu saksi dari salah satu petugas lalu lintas kejadian itu nyonya, bahwa seorang wanita 35 tahunan berhasil membawa bayi tuan Rich dari 2 menit sebelum ledakan mobil tuan Rich terjadi"tutur pengacara itu menunduk

          "Kalau begitu cepat cari data wanita 35 tahun itu dari petugas lalu lintas itu, semakin cepat kau berhasil mendapat data wanita itu akan kutambah bonus 2x lipat pengacara Saint"perintah Anne kemudian memutar kursinya membelakangi pengacara tersebut. Kini pengacara Saint membungkuk singkat sebelum akhirnya meninggalkan ruang kerja Anne.

              Dasha mengetuk pintu kamar Freen tidak sabar. Freen yang sudah satu jam tertidur kini terusik oleh suara ketukan pintu didalam kamarnya. Ia beranjak dari tidurnya dan menemukan Dasha sedang berdiri didepan pintu dengan memasang raut wajah setengah kesal.

Love In DormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang