Vote & Koment
Guru Jirayu dan guru Mark datang memasuki ruangan latihan. Kemudian disusul oleh guru Soul yg datang menyapa seperti biasa dengan ceria. Semua murid yang berkumpul didalam ruangan pun segera mencari posisi berdiri yang baik dan rapi sambil menyambut sang guru dengan penuh semangat.
"14 hari lagi kita akan menjumpai lomba seni dan itu bertema Drama Musikal. Semua seni mulai Drama,musik, dan dance akan berperan dalam 1 tim. Kami dari guru berharap Kerjasama dan latihan kalian dengan sungguh sungguh serta kami akan tetap mengawasi latihan kalian"kata Guru Jirayu sedikit memberi penjelasan pada semua peserta lomba
"Untuk tim drama, kalian akan fokus acting dan dance. Masalah gerakan kalian tidak usah khawatir. Kalian bisa mengikutinya sedikit saja dan drama kali ini bertemakan Kerajaaan. Semua peserta lain juga akan mendapat peran" kata guru Soul dan semua murid mengangguk paham
"Tim musik, dari kalian ada yang fokus alat musik"tambah guru Mark
"Okay, hari ini guru akan memilih peran kalian semua"tegas guru SoulSetelah membutuhkan waktu selama sejam dalam pemilihan peran. Semua murid keluar ruangan untuk istirahat.
"Freen, ayo kekantin"ajak Nam bersama dengan Irin.
"Kalian saja, aku akan istirahat diruang kesehatan"tolak Freen lalu beranjak dari lantai
"Kau sakit?"panik Nam sambil menempelkan telapak tangannya kearah dahi Freen
"Aku butuh istirahat"ucap Freen sembari menepis pelan tangan Nam dan bergegas pergi
"Dia pasti sedih, apalagi mendengar Becky pergi keluar negeri"gumam Nam kasian sedangkan Irin menghela napasnya seolah mengerti apa yang tengah dirasakan oleh Freen. Tapi anehnya, jika Freen bersedih kenapa dia mau menerima pertunangannya dengan Nut?
"Irin?"panggil Nam saat melihat Irin terdiam patung disampingnya
"Jangan melamun, ayo kita isi perut kita dengan yang enak"ajak Nam semangat dan Irin mengangguk pasrah.Freen merebahkan tubuhnya dibangkar ruang kesehatan. Tubuhnya lemas melebihi orang yang sedang sakit. Gadis itu membuka ponselnya dan menemukan story Ig Becky 4jam yang lalu.
"Aku merindukanmu BecBec"lirih Freen terdengar begitu sedih menatap gambar dalam layar ponselnya.
"BecBec? Panggilan yang imut"seseorang muncul dari salah satu gorden disebelah bangkar Freen.
"Yak! sejak kapan kau disini"teriak Freen terkejut sembari bangkit dari tempat tidurnya setelah melihat Lego menampakkan kepalanya dari ujung gorden di sebelah
"10 menit yang lalu"respon Lego kemudian membuka lebar gordennya
"Kau sudah bertunangan, berani sekali merindukan orang lain, payah"pekik Lego menyeringai
"Bukan urusanmu"kata Freen sembari mengalihkan wajahnya dari Lego.
"Rumor kalian tidak benar kan? Aku yakin rumor itu hanya sebuah rumor yang diperbesar murid lain"Freen menatap Lego alih alih mencari jawaban yang sebenarnya.
"Ternyata kau juga penasaran dengan rumorku yang berkencan dengan Becky"
"Aku yakin kalian tidak berkencan"sela Freen tidak terima
"Hei, aku bahkan belum memberi jawabanku" pekik Lego sedikit kesal
"Lalu?"
"Ah, maaf. kau tanyakan saja kebenarannya pada Becky. Aku pergi" goda Lego mulai berjalan pergi namun laki laki itu melirik sebentar kearah Freen dan melihat gadis itu terdiam sedih dan begitu tidak berdaya
"Huh, Aku dan Becky tidak berkencan. Kemarin kami hanya berpura pura membenarkan rumor" kata Lego sebelum akhirnya meninggalkan Freen.William mendatangi Irin dan Nam yang tengah duduk dimeja kantin. Ia tersenyum menyapa mereka dan langsung duduk disamping Irin.
"Pasti, ada maksud dengan kedatanganmu disini Willi. Seingatku kau tidak pernah menampakkan diri pada kami kecuali.. Becky ikut bersama kami"sindir Nam menatap tajam William
"Humm, ketauan deh"ucap William pasrah dan Irin menoleh kearah William
"Apa yang ingin kau ketahui Willi?"tanya Irin langsung
"Ini tentang Becky, aku ingin tau berapa lama Becky pergi"jawab William
"Ada urusan apa kau ingin tau? Apa kau menyukai Becky?"desis Nam sedikit berteriak dan itu membawa beberapa murid lain menoleh kearah mereka
"Siapa yang menyukai Becky?" Dasha datang diantara mereka kemudian duduk disamping Nam
"Tidak Willi, kau tidak boleh menyukainya. Bukankah sudah jelas semalam, bahwa rumor kencan Becky dan Lego benar"tegas Nam dan William menggaruk kepalanya sedikit frustasi. Sementara murid lainnya masih menoleh kearah Nam. Bukankah gadis itu tidak boleh dibiarkan banyak bicara bukan.
"Nam, diamlah. Semua murid memperhatikanmu sekarang"bisik Irin
"Apa semalam telah terjadi sesuatu?"tanya Dasha menatap Irin
"Benar, bahkan kedatangan Lego bersama Becky seakan seperti mereka yang akan bertunangan"jawab Irin
"Lalu dimana kau semalam? Bukankah kau cucu bungsu dari nenek Freen"tanya Nam dan Dasha menghela napasnya
"Sesuatu terjadi, dan itu membuat nenek tidak mau mengundang keluargaku"jawab Dasha mengerucutkan bibirnya.
"Sebenarnya, mereka sepupu dan rumor itu tidak benar. Itu hanya acting mereka"kata Irin menyerah
"What?"Nam, William dan Dasha melotot kearah Irin terkejut sekaligus lega.Lego memperhatikan Friend tengah berjalan bersama dengan guru Mark. Kedekatan mereka semakin akrab dimata Lego. Namun kepedulian yang selama ini Lego lakukan kepada Friend tidak berhenti sampai sekarang. Lego mengikuti keduanya keluar dari gerbang sekolah menuju Cafe milik guru Mark.
Lego menyembunyikan dirinya dibalik mobil parkir saat seorang wanita dewasa menyapa guru Mark dan Friend didepan Cafe. Lalu kembali memperhatikan mereka.
"Sayang? Kenapa kau disini, bagaimana dengan Rani"tanya Mark pada sang istri sedangkan Friend hanya terdiam kikuk diantara mereka
"Ibu ingin menjaga Rani sayang dan sambil menunggumu pulang mengajar aku yang memilih membuka cafe"jawab Praticia masih menampakkan senyum hangat diwajahnya.
"Oh ya, ini waktunya Rain pulang dari les sayang dan ada beberapa barang belanjaan yang sudah habis. Aku sudah melist semuanya disini. Bisakah kau yang keluar?"lanjut Praticia sambil mengulurkan kertas list belanjaan pada Mark
"Baiklah"kata Mark menerima kertas itu sembari melirik kearah Friend
"Apa dia gadis yang rajin membantu cafe kita? Ibu juga membicarakan gadis ini sebelumnya"sela Praticia kemudian
"Iya dia Friend, murid terbaikku"respon Mark tersenyum dan menatap sebentar kearah Friend sementara Praticia menahan sesak didadanya. Wanita itu menarik napasnya samar "Biarkan Friend membantuku disini sayang, kau bisa keluar sendiri kan?"
"Oh baiklah, aku pergi"pamit Mark dan meninggalkan mereka. Kemudian Praticia mempersilahkan Friend masuk kedalam cafe dan mereka masuk bersama.Dari kejauhan Lego merasa aneh dengan tatapan wanita dewasa itu pada Friend, hingga akhirnya ia juga memasuki cafe tersebut sebagai pelanggan.
"Aku pesan 1 es americano"ucap Lego pada karyawan dikasir sambil melirik Friend tengah duduk berhadapan dengan wanita dewasa itu. Selesei melakukan pembayaran, Lego mengambil pesanannya dan mengambil tempat duduk disebrang mereka bahkan ia duduk tepat dibelakang kursi Friend.
"Kau tahu alat kecil diatas pojok sana? Bahkan aku juga memasang alat kecil itu diluar cafe ini"ucap Praticia pada Friend sembari menunjuk salah 1 cctv didalam cafe tersebut. Lego yang mendengar hal itu ikut merasakan ketegangan dalam dirinya, pasalnya ia beberapa kali mengikuti Friend disini apa itu artinya wanita dewasa itu tau keberadaannya? Lego bersikap duduk tegap dibelakang Friend sambil sesekali menyeruput es miliknya.
"Langsung saja, aku melihat kedekatan kalian selama masa pemulihan persalinanku. Apa kalian diam diam berkencan dibelakangku? Kalian saling menyukai?" tuduh Praticia menatap tajam kearah Friend. Sementara tubuh Friend kini terpaku ditempat duduknya, wajahnya menunjukkan kebingungan sekaligus penyesalan. Karna bagaimanapun Friend memang benar menyukai suami dari dua anak tersebut.
"Bahkan Rain putraku sering bercerita tentangmu sebelumnya. Dan suamiku? Dia bahkan meluangkan waktu sedikit dirumah untuk putrinya saja, dia lebih memilih banyak waktu disekolah dan mengurus cafe. Apa kau berusaha ingin menggantikan posisiku sebagai ibu dari dua anakku dan istri dari suamiku, hah?" ucap Praticia sembari meluapkan rasa kesalnya yang selama ini ternyata diam diam ia pendam.
Friend menundukkan wajahnya dan tiba tiba menangis. Suasana didalam cafe masih sepi, hanya ada satu pelanggan dan satu karyawan yang bertempat dikasir. Namun Praticia tidak mempedulikan keadaan disekitar. Ia hanya ingin gadis muda didepannya paham akan apa yang wanita itu rasakan.
"Maaf, maafkan aku nyonya Praticia"ucap Friend diselimuti rasa penyesalan dan terus menunduk
"Apa kau sadar sekarang? Kau menyesal?"desis Praticia pada Friend dan gadis itu mengusap airmatanya, segera berdiri dari tempat duduknya dan pamit pergi meninggalkan Praticia. Lego menoleh kebelakang dan melihat Friend berlari meninggalkan Cafe..
.
.BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Dorm
RomanceMenceritakan kehidupan sekolah elit yang bertinggal di Asrama dan minat kelas sesuai kemampuan masing masing murid yang mampu dan berbakat. King art of Dorm's School tidak membedakan kasta kekayaan, pihak sekolah menciptakan adil bagi semua murid na...