Vote&Coment
Sehari berlalu terasa lama bahkan seperti satu minggu. Malam ini pertunangan Freen dan Nut berlangsung dikediaman rumah Sarocha. Semua tamu undangan baik dari kerabat Sarocha maupun murid dari King Asrama menghadiri acara tersebut. Becky datang bersama Lego layaknya pasangan serasi karna selain warna baju mereka sama sebuah wajah bahagia nampak diantara mereka. Nam dan Irin yang sedang berkumpul dengan murid lainnya terutama William,Heng dan Tui segera menghampiri keduanya.
"Apa kalian jadian sekarang?"tuduh Tui sembari menepuk bahu Lego
"Apa terlihat begitu jelas?"respon Lego santai sedangkan raut diwajah William terlihat serius mendengar tersebut.
"Bec.."panggil Irin kemudian menarik lengan Becky menjauh dari keramaian. Nam bergegas mengikuti keduanya.
"Ada apa Irin?"tanya Becky bingung
"Jangan pura pura bodoh dan berhenti menyembunyikan kesedihan diwajahmu Becky"jawab Irin setengah kesal dan Nam masih diam memperhatikan keduanya.
"Why?aku tidak apa apa Irin.. dan bagaimana jika memang aku sedang berkencan dengan Lego"goda Becky yang masih menampakkan senyumannya.Semua orang termasuk Irin sahabat Becky sendiri belum mengetahui bahwa Lego sepupu Becky. Gadis itu belum menceritakan kejadian ajaib yang dialaminya dua minggu lalu pada Irin dan kedekatan Becky dengan Lego beberapa hari terakhir membawa rumor bagi murid murid lain bahwa mereka sedang berpacaran itupun dimanfaatkan oleh Becky atas usulan Lego. Dan..rencana mereka berhasil malam ini karna membuat semua murid percaya bahwa seolah keduanya memang sedang berkencan.
"Huh, mendengar kalian berkencan aku patah hati. Tapi.. jika gadis itu dirimu Becky, tidak masalah"tutur Nam tersenyum lebar pada Becky.
Tidak lama kemudian tepuk tangan meriah menyelimuti ruangan tersebut. Semua orang mendekati acara yang sudah dimulai. Setelah Sarocha menyambut kehadiran tamu undangan, wanita tua itu mengundang Freen dan Nut berjalan kedepan untuk memulai pertunangan mereka. Kemudian Sarocha kembali berdiri disisi kedua orang tua Nut.
Semua orang yang hadir bersorak bahagia setelah menyaksikan pertukaran cincin pertunangan Freen dan Nut. Keduanya berpegangan tangan dan menyambut hormat kehadiran tamu undangan dengan tersenyum manis.
Becky memberi senyuman lebar pada Freen, sebaliknya Freen menatap Becky dengan banyak menahan kesedihan diraut wajahnya. Freen memaksakan senyum dari awal acara pertunangannya berlangsung. senyum yang ditunjukkan kepada semua orang itu.. palsu."Sepertinya acara sudah selesai, aku ingin pulang"ucap Becky pada Lego yang berdiri disisinya selama acara.
"Okay"respon Lego mengerti. Sedangkan Irin dan William hanya diam menatap Becky bersama Lego meninggalkan acara tersebut.
"Mereka terlihat serasi sekali"sambung Nam kemudian. Selesai acara pertukaran cincin, acara dilanjutkan dengan lagu lagu yang dimainkan oleh boyband Lykn."Becky,tunggu!"panggil Freen menghentikan langkah Becky didepan pintu. Becky berhenti begitu juga dengan Lego, keduanya menoleh kearah Freen.
"Ah Freen, em.. aku rasa inti acara sudah selesei dan selamat atas pertunanganmu"ucap Becky sembari melebarkan senyum dibibirnya
"Tidak Becky, bisakah kita bicara sebentar?"kata Freen serius diselimuti kedua mata yang nampak sayu.
"Freen" mereka menoleh keasal suara dan melihat Nut datang.
"Paman dan bibimu ada disini, nenek ingin kita menyapa mereka"ucap Nut pada Freen sambil melirik singkat kearah Becky dan Lego
"Selamat atas pertunangan kalian"sela Becky memberi selamat keduanya
"Terima kasih Becky, oh ya apa rumor kalian berkencan itu benar?"tanya Nut menatap Becky dan Lego bergantian
"Itu bukan urusanmu Nut, kami permisi"sela Lego sambil merangkul bahu mungil Becky dan meninggalkan mereka.Pagi pagi sekali Ann menyerahkan sebuah paspor dan Visa untuk Becky, meski terlihat sedikit buram karna menangis semalam hingga Becky tertidur dimeja belajarnya gadis itu tahu bahwa itu sebuah passpor. Tapi..untuk apa?
"Pagi ini kita akan pergi keluar negeri Becky, karna dua bulan kedepan jadwal diagensi tante akan padat"jelas Ann
"Maksud tante, ini tentang belajar bisnis perusahaan ayahku?"tanya Becky setengah sadar dan Ann mengangguk
"Benar, ini waktu yang tepat untuk tante mengenalkanmu pada karyawan disana sekaligus kau bisa mengetahui bagaimana proses awal penjualan besar diInggris"
"Tapi bisakah aku bertemu Irin sebentar te, dan.. jam berapa kita berangkat?"
"Jam 7 pagi" mendengar jawaban Ann Becky sekilas melihat jam dilayar ponselnya dan masih ada waktu menemui Irin karna jam menunjukkan pukul setengah 6 pagi.Irin berjalan keluar gerbang asrama kemudian memasuki mobil hitam dijok penumpang. Ia menemui Becky dan keduanya saling berpelukan.
"Sebenarnya apa yang terjadi Becky?"tanya Irin bingung dan sedikit melirik seorang pria didepan kursi pengemudi.
"Ceritanya panjang Irin, dan waktuku tidak banyak. Sekarang aku hanya bisa menjelaskan beberapa point saja padamu"jawab Becky
"Baiklah ceritakan padaku, walaupun sesingkat apa itu. Lalu.. apa yang terjadi denganmu dan Lego"kata Irin penasaran
"Aku dan Lego sepupu, ya benar walaupun kami bisa menikah tapi tidak ada perasaan apapun diantara kami. Dan rumor kedekatan kami beberapa hari kemarin aku tidak sadar, justru Lego yang memberitahuku dan ide semalam itu dari Lego aku hanya menjalankan peranku"jelas Becky
"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Freen? Apa kau benar benar melepaskannya? Semalam.. dia terlihat memaksakan ekspresi bahagia diwajahnya, sebenarnya.. Freen terlihat sangat menyedihkan Becky"
"Aku tahu, tapi cinta pertama Freen setelah kedua orangtuanya meninggal adalah neneknya. Aku tidak mau hubungan keduanya jauh hanya karna keegoisan cinta kami" Becky menarik napasnya dan air matanya jatuh tanpa permisi. Kemudian Irin menggenggam tangan Becky."Hari ini aku akan pergi ke Inggris dan aku tidak tahu sampai kapan akan kembali ke Thailand"
"Kau akan pindah?"pikir Irin terkejut
"Belum pasti, jika memang aku harus pindah sekolah aku akan memberitahumu Irin"ucap Becky
"Oh.. sepertinya keajaiban telah datang pada sahabatku" Irin tersenyum kearah Becky dan mereka berpelukan kembali..
.
.BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Dorm
RomanceMenceritakan kehidupan sekolah elit yang bertinggal di Asrama dan minat kelas sesuai kemampuan masing masing murid yang mampu dan berbakat. King art of Dorm's School tidak membedakan kasta kekayaan, pihak sekolah menciptakan adil bagi semua murid na...