Vote & koment
Freen dan Nut berjalan bersama menelusuri koridor rumah sakit. Jarak mereka tidak begitu dekat. Freen tidak mengizinkan Nut menyentuh tangannya sedikitpun. gadis itu selalu punya cara untuk sadar dan refleks menghindar.
Sebuah brankar dorong pasien sedang cepat cepat didorong oleh petugas menuju ruang UGD dengan jalan lewat koridor. Membuat beberapa pasien jalan kaki maupun pengguna kursi roda disana segera menepi dengan tatapan sedikit syok dan sedikit makian. Nut yang melihat keadaan Freen berada ditengah jalan bergegas menariknya agar tidak tertabrak oleh brankar dorong pasien tersebut.
"Izinkan kami lewat! Maaf. Permisi!"seru salah satu petugas ambulance melewati orang orang disepanjang koridor.
"Kau tidak apa?"tanya Nut dengan tatapan penuh khawatir tanpa melepaskan salah satu tangannya dari pinggang Freen. Tubuh Freen terkulai lemas disalah satu lengan Nut dalam keadaan masih terdiam syok dan tatapan kosong kearah Nut.
"Ehem!"seseorang berdeham membuat Freen maupun Nut menoleh keasal suara.
"Ini rumah sakit bukan rumah cinta"pekik Dasha yang datang bersama dengan Becky
"Becky"kaget Freen kemudian bangun dan menepis tangan Nut dari pinggangnya segera berjalan menghampiri Becky
"Kenapa kau bisa ada disini?"tanyanya
"Aku yang mengajak Becky"sahut Dasha membuat Freen mendengus sebal kearahnya lalu kembali fokus pada Becky.
"Benar Freen. Dasha yang mengajakku, karna ingin menjenguk nenek kalian disini dan sekaliyan bertemu bibi Um"jelas Becky tersenyum singkat.
"Yasudah, biarkan Dasha menemui nenek dan kamu bersamaku disini Bec"saran Freen enteng
"Freen.. nenek ingin kita segera kembali"sela Nut memberitahu pada Freen dan mereka berjalan terlebih dulu.
"Ayo Bec, kita juga ikut kesana"ajak Dasha tersenyum pada Becky sedangkan raut diwajah Becky terlihat lemas menatap punggung Freen berjalan mendahuluinya begitu saja.Sesampainya dikamar vvip Sarocha, hanya ada wanita itu yang berada didalam. Sementara Mike sedang sibuk bertelpon diluar bersama pak Man yang duduk tenang. Suasana terasa tegang begitu Becky memapakkan kakinya memasuki ruangan bersama Dasha yang menggandeng Becky.
Wajah Sarocha tiba tiba berubah manis menyaksikan kedatangan Dasha cucu bungsunya, namun sorot dikedua matanya tidak bisa berbohong jika wanita itu sedang memergoki Becky yang datang bersama Dasha. Wanita tua itu merasa sedikit lega bukan? Karna setidaknya ia tidak melihat kebersamaan Becky dengan cucu kesayangannya, Freen.
"Dasha kemarilah"Sarocha meregangkan kedua lengannya pada Dasha dan membuat cucu bungsunya segera mendekat lalu mereka berpelukan sejenak. Freen yang berada disamping kiri Sarocha hanya bisa terdiam namun kedua matanya tetap menatap Becky yang berada disebrang kanan brankar neneknya.
"Nenek, aku membawa temanku dia Becky"kata Dasha memperkenalkan Becky pada Sarocha
"Hallo, aku Becky. Semoga anda segera pulih dan membaik nyonya Sarocha"tutur Becky pada Sarocha. Wanita itu merespon dengan tersenyum masam.
"Nak Nut, apa yang kalian lakukan tadi selama diluar?"kini Sarocha melempar pandangannya kearah Nut
"Kami hanya sekedar jalan jalan disekitar rumah sakit nek"respon Nut ramah
"Aku harap, kalian terus bersama"kata Sarocha menatap Nut dan Freen senang. Becky mendongakkan kepalanya sebentar, rasanya kali ini Sarocha benar benar ingin membuatnya tidak nyaman berada diruangannya dengan memulai fokus pada Nut dan Freen. Dasha menoleh pada Becky dan mendekatkan wajahnya ditelinga Becky"Apa kau mau kita keluar? Kita temui ibuku"bisiknya dan Becky hanya meyetujui dengan pasrah. Kini Mike berjalan memasuki kamar Sarocha dan tersenyum menyadari beberapa anak muda yang berdiri menemani Sarocha.
"Maaf, nyonya Sarocha. Aku tidak bermaksud lama lama bertelpon diluar tadi"ucap Mike berhenti ditengah Bangkar Sarocha
"Tidak apa tuan Mike, aku tau kau juga sangat sibuk"respon Sarocha
"Aku ingin pamit sekaliyan membawa Nut. Lain kali aku akan membawa istriku mengunjungimu tanpa tangan kosong seperti ini nyonya sarocha"tutur Mike dan Sarocha meresponnya dengan tawa
"Tidak usah sungkan tuan Mike, kau sudah mau datang dan membawa Nut.. aku sudah sangat senang"
"Baiklah, kalau begitu kami permisi"pamit Mike dan Nut mengekor sang ayah dibelakang. Freen menghela napasnya lega dan tersenyum kearah Becky.
"Nek aku pergi dulu keruangan ibu"pamit Dasha
"Baiklah"respon Sarocha. Tidak lama kemudian terlihat dua orang perawat datang membawa makan siang untuk Sarocha setelah itu mereka keluar.
"Ayo Bec"ajak Dasha pada Becky
"Bec tunggu"ucap Freen menahan langkah Becky namun Sarocha tiba tiba sengaja terbatuk.
"Freen, bisakah kau mengambilkan minum untuk Nenek"perintah Sarocha
"Baik nek"Freen segera memberikan air minum pada neneknya. Sedangkan Dasha segera membawa Becky keluar dari ruangan. Freen menyadarinya dan ingin menyusul mereka tapi lagi lagi Sarocha mencegahnya dengan alasan.
"Freen, bisakah kau menyuapi nenek makan siang"pinta Sarocha membuat Freen menghela napas segera mengambil makan siang sang nenek hingga menyuapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Dorm
RomanceMenceritakan kehidupan sekolah elit yang bertinggal di Asrama dan minat kelas sesuai kemampuan masing masing murid yang mampu dan berbakat. King art of Dorm's School tidak membedakan kasta kekayaan, pihak sekolah menciptakan adil bagi semua murid na...