7. Perayaan Ulang Tahun

1.1K 75 5
                                    

Tepat di malam Minggu, di acara ulang tahun Kian, yang berada di rumah kediaman Melody dan Najwan, bertepatan dengan besoknya Senin yang dimana Kala dan band akustiknya akan tampil untuk lomba. Hut sekolahnya sudah dekat, bahkan hanya tersisa satu hari saja. Biarlah Kala di malam Minggu ini bersenang-senang terlebih dahulu sebelum akhirnya ia akan di hadapi dengan kegugupan dan kegrogian.

Kala hanya bisa berserah diri kepada yang di atas, semoga saja ia tak terlalu gugup dalam menjadi vokal band nanti, dirinya takut akan mengecewakan teman-teman band nya yang sudah berlatih dengan keras. Apa lagi Arka yang rela berhenti merokok untuk beberapa Minggu ke depan hanya karena ingin mendapati suara yang bagus.

Untuk video bully dari angkatan Kala pun sudah selesai, kini mereka tinggal mengeditnya saja. Bayangkan, mereka membuat videonya dari hari Selasa, setelah itu setiap pulang sekolah mereka tetap melanjutkan videonya, sampai akhirnya benar-benar selesai. Video mereka di tampilkan saat hari ketiga hut smansa, lebih tepatnya lagi saat-saat menuju puncaknya.

Lihatlah nanti akan seheboh apa mereka. Lantaran Kala ini terbilang lumayan famous di kalangan angkatannya, itu terjadi karena ia dan teman-temannya saat waktu syuting mengambil take video di tengah lapangan, makanya tiba-tiba jadi banyak yang mengenal Kala. Tapi tak apa, Kala pun senang karena followers Instagramnya semakin bertambah.

Kabar kedekatan Kala dan Chindy pun rasanya seperti tak ada kemajuan. Kala kembali ke mode takut setengah mati, ia tiba-tiba menjadi mati kikuk saat berhadap dengan Chindy sekarang, bahkan terakhir kali mereka berbicara itu saat Kala dan Chindy yang latihan band bersamaan. Hanya itu, setelah itu mereka tak pernah bertemu lagi di sekolah. Iya lah, namanya juga hari weekend.

Namun sayangnya Kala belum mendapati nomor ponsel Chindy. Ah, kira-kira kapan Kala bisa mempunyai nomor ponsel Chindy?

Kala melangkah ringan menuju ruang tamunya, kini ruang tamu itu di dekor layaknya seperti ruangan ulang tahun, dirinya tertawa melihat stiker kartun yang sengaja ia tempel di dinding, tak lupa balon yang waktu itu ia pernah membeli balon berbentuk kartun di pinggir jalan. Kala sangat tau dengan kesukaan kartun Kian, makanya ia dengan senang hati membeli balon mainan Cars.

Matanya menatap ke arah kue yang di taruh di meja, tepat berada di depan matanya, di lihatnya lilin berbentuk angka 19 tahun di atas kuenya. Tak terasa Kian sudah menuju umur kepala dua, padahal semasa dulu Kian hanyalah anak kecil jahil yang suka menjahili sang adik, walaupun sampai sekarang sifat jahil Kian tak pernah berubah.

Kala berjalan pelan menuju ke kamarnya, satu jam lagi acara akan di mulai, namun dirinya ingin mengistirahatkan tubuhnya sejenak, baru saja ia memejamkan mata sembari merebahkan tubuhnya di kasur tiba-tiba ada yang mengetok pintu kamarnya.

Dengan sangat terpaksa Kala turun dari kasur, segera membuka pintu kamarnya, "Apa sih..."

Kala melebarkan kedua bola matanya menatap perempuan yang di samping Andre. Iya, Andre yang mengetok pintu kamarnya, namun ia bersama seorang perempuan di sampingnya. Perempuan itu sempat terkejut melihat Kala, namun ia mencoba bersikap biasa saja, malahan dirinya sibuk dengan ponselnya sendiri.

Andre kini menatap arah pandang Kala, "Ah, iya! Sepupu Abang bisa numpang istirahat di kamar kamu dulu gak?" Ucap Andre dengan lembut sembari menatap perempuan di sebelahnya itu yang tak lain adalah sepupunya, ia menyenggol sang sepupu yang tampak asik dengan ponselnya, bahkan tak memperdulikan Kala di depan.

"Soalnya Abang masih ada urusan sama Ayah kamu diluar," Lanjut Andre, ia menarik tangan sang sepupu untuk masuk ke dalam kamar Kala, "Kalo Abang tinggalin Chindy di ruang tamu ntar dia kayak anak ilang, mending dia bareng kamu di kamar aja, ya? Kalian juga satu sekolah tuh, pasti saling kenal."

11 MIPA 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang