Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
● ● ●
"Andai kata gue harus berhenti Di titik terendah supaya bisa Ketemu sama lo,gue akan bawa lo Lari supaya bisa bereng di titik Tertinggi" -Baskara enzi garenza-
"Tu cewe mana sih,lama amat" gumam Kara yang sudah bosan menunggu seorang gadis "ck susulin aja lah,takut nya di bully lagi tu anak" Kara turun dari motor nya,berjalan santai senuju kelas yang ia tuju
Benar dugaan nya,ternyata gadis dengan rambut kuncir kuda itu sedang melaksanakan piket,tapi kenapa piket nya sendiri?
"Ekhmm..." Hauza terperanjat saat mendengar deheman seseorang "Iya,maaf ini gue lagi kerjain piket yang lo suruh tadi kok" ucap Hauza menunduk tanpa melihat siapa yang berdehem "siapa yang nyuruh lo piket" tanya Kara menatap kesal gadis itu
Hauza spontan mendongak saat mendengar suara yang cukup familiar bagi nya "k-kok kamu,kesini" ucap Hauza terbata bata "jawab gue,siapa yang suruh lo piket sendiri" Tekan Kara
Hauza diam,tidak mungkin dia mengatakan jika dia di paksa mengerjakan piket sendiri,itu pun bukan hari piket nya "anu kak,tadi itu,emm anu" Hauza kelabakan sendiri mencari jawaban nya
"Anu apaan,anu ini" tunjuk Kara pada yang bersangkutan dengan wajah tengil nya "IHH BUKAN,KAMU YA!" Hauza kesal dengan pertanyaan Kara tadi,pasal nya Kara menunjuk ah sudah lah,pokok nya itu,kalian pasti paham
Kara mengambil sapu yang ada di tangan Hauza "Gak mungkin jadwal piket sehari satu orang,kemana yang lain" tanya Kara dengan nada serius
"...." Hauza masih setia pada diam nya dia bingung mau menjawab apa,takut nya nanti dia yang kena batu nya "lo kenapa diem,jujur sama gue" tanya Kara mendesak Hauza,percaya lah Hauza Sekarang merasa terpojok dengan pertanyaan laki laki itu
Karna tak kunjung mendapat jawaban Kara mengirim kan pesan pada anggota nya
