28.Rencana pembalasan

35 4 0
                                    

💐Hallo Luppie💐

Minal aidin wal faidzin Luppie,gak
Kerasa udah Raya aja,btw baju
Raya nya pada shimer gak ni

Selamat hari raya idul fitri,mohon
Maaf lahir dan batin🙏

Gimana nih THR nya

Kasih vote ya,itu aja udah cukup kok😁

Tolong promosiin cerita Ini
Ke temen atau sodara kalian ya

‼️BANYAK UMPATAN KASAR‼️
‼️DOSA TANGGUNG SENDIRI‼️

♡HAPPY READING♡

♡HAPPY READING♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●  ●  ●

Kara sedang bersantai ria di kamar nya,rasa gabut menuntut untuk melakukan sesuatu,tungkai nya tergerak ke arah pintu,niat hati ingin bertemu dengan sang pacar tapi tiba tiba Zaren menelpon nya.

"Apaan"

"Buruan kesini,markas di serang Clawros!"

Mata Kara sontak membulat.

"Shit,Gue kesana!"

Panggilan itu terputus,Kara segara berlari keluar mengambil kunci motor nya,karna di rumah hanya ada dia dan bik Arum tanpa babibu Kara melajukan motor nya menuju markas.

Kara melajukan motor nya secepat mungkin,tak peduli dengan lampu mereh yang ia lewati,menghabis kan waktu 15 menit di perjalanan akhirnya Kara sampai di Markas nya.

"Gimana Markas lo,keren kan ada banyak darah" suara berasal dari Fattah yang tengah memainkan tongkat baseball nya "bangsat ngapain lo disini anjing!" Pekik Kara menahan amarah nya.

"Balas....dendam" seringai Fattah berjalan santai dengan tongkat baseball yang dia seret,Kara menyergit mendengar ucapan Fattah,dia merasa tidak memiliki masalah dengan bajingan satu ini.

Terlalu lama berkalut dengan pikiran nya membuat Kara lengah,Fattah yang menyadari itu tentu segera mengayunkan sebuah pukulan kuat di perut Kara dengan tongkat baseball nya.

"KARA AWAS!" Pekik Gio tak sangaja melihat ayunan tingkat itu.

BUGHH.

Tak ada yang memisahkan mereka karna asik dengan lawan masing masing "Bangsat!" Desis Kara memegangi perut nya,pukulan yang di berikan Fattah memang tidak main main.

Fattah menyeringai "ketua macam apa yang lengah ketika dia dalam bahaya,lo sama sekali gak pantes jadi ketua" ucap Fattah megalihkan pandangan nya ke lain arah.

BASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang