29.Jadi imam

32 4 0
                                    

HALLO LAGI LUPPIE

ada yang kangen sama Baskara?

Udah siap membaca kelakuan
Kara yang nempel mulu sama Hauza?

Sebeluk baca pencet dulu dong
Bintang nya

Tolong promosiin cerita Ini Ke temen atau sodara kalian ya

‼️BANYAK UMPATAN KASAR‼️
‼️DOSA TANGGUNG SENDIRI‼️

HAPPY READING

♡HAPPY READING♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●  ●  ●

Hampir seminggu di rumah sakit akhir nya Kara di bolehkan pulang,suntuk sekali selama seminggu hanya melihat dinding putih dan kegiatan orang orang disana yang menurut nya monoton.

Kara membuka ponsel nya,senyum nya mengembang melihat angka angkat di layar ponsel,besok ulang tahun mama nya,dia sudah sangat siap menghujat Bara.

"Besok mama ultah ni,udah ada cewe belum" sindir Kara pura pura bertanya "udah" jawab Bara membuat Kara menolah "yang bener lo?!" Tanya Kara di angguki Bara "WAHH,MAMA PAPAAH!" pekik Kara.

"Apa sih nak gak usah teriak teriak ah" omel Kania berjalan dengan memakai celemek dan satu centong di tangan nya "papa gak budek Kar" Renza juga menghampiri Kara "bang Bara udah punya cewe" ucap Kara kembali datar setelah melihat papa nya,dia jadi teringat apa yang di ucap kan Fattah.

Kania tersenyum kembang "beneran?!" Tanya Kania tak percaya,karna seumur umur mengurus Bara baru pertama ini Bara memiliki pacar "papa pikir kau ini gay pinguin" sahut Renza tertawa.

"Ya enggak lah,besok Bara bawa dia kerumah" ucap Bara tersenyum "oke besok mama mau masak yang banyak,bawa temen temen kamu ya Kar,bawa Hauza juga,suruh mereka nginep" sahut Kania antusias.

Kara berpikir sejenak "kalau ngajak mereka pasti mau,tapi kalau nginep Kara gak janji" Kania mengangguk "yaudah mama kedapur dulu mau lanjut masak" Kania meninggalkan ketiga lelaki itu di ruang tamu.

"Udahlah Kara mau ke rumah Hauza" baru saja akan berdiri,tiba tiba Bara dan Renza menahan nya "Gak,gak boleh!" Tahan Bara "kau masih sakit anak panda,jangan membuat mama mu mengamuk" larang Renza memperingati.

"Seben--"

"Gak!" Tolak Bara

"Bentar doang" ucap Kara memohon

"Gak boleh!" Tegas Renza

"Papa" lirih Kara memelas

"Najis muka lo kaya gitu" Bara bergidik melihat adik nya yang kata orang menakutkan tapi saat di rumah tidak lebih dari seorang anak bungsu yang kepala batu "lagian di sana Hauza pasti nyuruh lo balik,dia kan tau perut lo baru bisa di lepas perban nya.

BASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang