Meski masih cukup pagi keadaan sekolah sudah lumayan ramai oleh murid murid yang mendapat bagian dari kelasnya untuk membuka bazar."Kelas kita kira kira jual apa ya?" Gumam Felix yang terdengar oleh licy karena jarak mereka berdekatan.
"Kelas kita? Lo nganggap murid murid itu temen kita? Inget umur bro" bisik Licy tak percaya.
Karena dirinya tidak pernah menganggap orang orang yang saat ini menjadi teman satu kelasnya sebagai teman, ia hanya menganggap mereka angin lalu saja.
Karena licy hanya sementara di negara ini jadi ia tidak menganggap mereka benar benar ada.
"Hidup itu jangan terlalu kaku, jalani aja apa yang Lo mau, lakuin itu semua selagi gak menimbulkan masalah, berteman dengan siapa aja, jangan nganggap semua orang itu sama kaya team alpha, hidup itu bebas, tapi diri Lo sendiri yang membatasi semuanya" setelah berbicara panjang lebar Felix berjalan lebih dulu meninggalkan Licy.
"Lix" seru Licy ketika badan Felix mulai menjauh.
"CK" kesalnya karena di tinggalkan sendirian di koridor.
"Kak licy" seru Brayn yang dari kejauhan berlari untuk menghampiri Licy.
"Apa?"
Bruk...
Brayn memeluk licy dengan erat, ia sendirian tidak ada Rafa, Asher atau samuel di sampinhnya.
"Kata Daddy kapan kapan nginep" ucapnya.
"Nanti kalo sempet"
Mendengar jawaban Licy, Brayn langsung melepaskan pelukannya dan menatap licy dengan kesal.
"Kapan?" Tanyanya.
"Gak tau" jawab Licy seadanya.
"Kok gitu sih, lagian bentar lagi juga liburan masa sehari aja gak bisa" kesal Brayn.
"Dua hari lagi gua mau ke Rome, dan gak tau kapan kesini laginya" jawab Licy.
Deg..
Jawaban Licy sukses membuat tubuh Brayn membeku.
"Kak Licy pindah?" Cicit Brayn.
Licy tidak menjawab ia hanya mengangguk.
.
.
.
"Bener dugaan gua" gumam Felix ketika mendapat pesan dari Rival.
Saat ini Felix sedang berada di taman belakang sekolah yang sangat sepi karena memang jarang di kunjungi oleh murid murid.
"Kue yang Feya jual, mengandung narkoba, siapa yang suruh Feya jual benda haram ini? Dan apa tujuannya?" Gumam Felix.
"Kayanya harus gua cari tau deh, ini ada sangkut pautnya sama Licy, licy di fitnah sama feya, team alpha percaya gitu aja? Gak mungkin kayanya ada yang team alpha sembunyiin, atau jangan jangan team alpha udah tau kalo Feya jual kue yang mengandung narkoba itu?"
Teori demi teori memenuhi isi kepala Felix saat ini, sebenarnya ia tidak ingin ikut campur dengan urusan feya, namun Feya sudah membuat nama baik Licy rusak jadi ia tidak bisa diam saja.
Felix harus bertindak lebih dulu agar Licy aman.
"Apa rencana team alpha?" Gumam Felix.
.
.
.
"Oke rencana kita, selidiki satu satu persatu guru, karena gua yakin kalo buronan itu guru disini" perintah Hector.
"Bukannya harusnya Lo curiga dari awal, sumpah deh sejak gada licy Lo kok jadi payah gini sih, gak guna banget jadi ketua udah ganti aja deh ketuanya jadi Jordy" keluh Kevin.
Kevin di tatap dengan tajam oleh Hector, berbeda dengan Jordy yang hanya tersenyum mendengarnya.
Ting..!
Pesan masuk di ponsel Jordy membuat team alpha dengan serempak menoleh ke arah Jordy.
"Biasa adik gua" jawab Jordy tanpa di tanya.
"Dari pada ribut bukannya lebih baik kita langsung jalanin misi ya? Kalo buronan itu ketangkep kan misi kita selesai" ucap Jordy.
"Bener bang Jo, udah ah dari dulu gua punya guru yang mencurigakan, dari beberapa data yang udah gua kumpulin kayanya cocok deh-"
Ucapan Bobby terhenti begitu saja ketika feya datang dan menghampiri mereka.
"Hai kalian" sapa feya dengan senyuman nya yang lebar.
Jordy tersenyum tanpa membalas sapaan tersebut.
Diam diam Bobby menoleh ke sudut koridor, dan tersenyum misterius, hal tersebut sangat cepat hingga tidak ada yang menyadari itu.
Hector memberi kode melalui mata dan dengan kompak team alpha mengangguk, kemudian satu persatu dari mereka pergi tanpa sepatah kata pun.
"Ihhh kok kalian pergi sih, aku kan baru datang mau nawarin kalian kue ini, ini kue yang di jual kelas aku loh" feya memberikan kue kuenya kepada Hector, dan Jordy, karena Kevin dan Bobby sudah pergi lebih dulu.
"Serius kak" ucap Sam yang sedang lewat.
Tanpa menjawab licy hanya mengangguk, Licy berjalan melewati Hector dan Jordy tanpa menatap, sementara Sam dan Brayn mengekor di belakang licy.
"Sombong banget, padahal sekarang dia bukan siapa siapa, dia udah di tendang dari team alpha" ketus Feya.
"Fey, Lo tau dari mana team alpha?" Tanya Hector.
"Bukannya nama geng kalian udah terkenal ya di sekolah ini?" Jawaban feya sukses membuat Hector bingung.
Bagaimana bisa, siapa yang sudah membocorkan tentang nama team mereka, apa ada salah satu pengkhianat di teamnya? Apa licy benar benar mengkhianati mereka? Pikir Hector.
Hay Hay Hay....
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone only we know (END)
Short StoryKalian percaya Astral projection? gak percaya? Sama, awalnya Licy juga gak percaya, sampe Licy kecelakaan dan ngalamin kejadian yang Licy sendiri gak percaya itu.