"Dan Licy koma selama 2 tahun, gak kerasa juga kejadian itu udah 7 tahun yang lalu, " jelas seorang pria yang sedang fokus menceritakan kisah Licy, ia Andrew."Terus gimana keadaan sekolah, keluarga Jordy, sama feya?" Tanya pria lainnya atau Oscar.
"Hmm kenapa gak di jelasin?" Tanya Smith.
"Sekolah itu di tutup karena semua gurunya di nyatakan positif, gak cuma guru tapi muridnya juga banyak yang positif itu bikin sekolah di bubarin, bahkan sekarang bangunan sekolahnya udah di jadiin museum untuk mengenang kejadian mengerikan itu, kasus itu dulu viral banget kemana mana, sampe jadi trending topik selama 1 tahun"
"Keluarga Jordy gak dapet hukuman, dan ini yang bikin gak puas, karena gak ada satupun bukti yang mengarah ke mereka, orang orang tua kalau yang nyebarin kue itu David tapi gak ada bukti jelasnya, untuk feya dia di rehab" jelas Andrew lagi.
"Harusnya kan mereka dapet hukuman minimal seumur hidup gitu" kesal Oscar.
"The power of money" sinis Ben yang merasa tidak puas.
"Terus pacarnya?" Tanya Mia, perempuan selain Licy di bloody.
"Katanya sih dia stres lagi, tapi gak tau bener apa nggak nya, soalnya gak ada yang bisa nembus keamanan keluarga itu, kecuali Licy dan Felix"
"Kalo team alpha?" Tanya Smith.
"Soal itu gua gak tau, Rika gak kasih tau lebih lanjut"
"Emmm dipikir pikir masa lalu di antara kita yang paling buruk Licy ya, dan dia masih waras sampe saat ini, hebat sih" gumam Oscar.
"Iya diantara bloody, cuma Licy yang paling sengsara" cuma Smith.
Sebelumnya perkenalkan mereka Bloody terdiri dari 6 anggota, 4 pria 2 perempuan, mereka hanya sekelompok orang yang menguasai dunia bawah di 1/4 negara Rome.
Di dunia bawah rome di bagi menjadi 4 bagian, yaitu timur, barat, Utara dan Selatan, wilayah kekuasaan bloody ada di bagian barat.
"Waktu kecil gua di culik, dan ya kalian tau itu" ucap Smith.
"Gua gak tau siapa orang tua gua, tapi itu gak penting sih" ucap Ben.
"Gua di benci ayah gua" ucap Andrew.
"Gua dari panti asuhan" ucap Oscar.
"Ibu gua pergi waktu gua masih kecil" ucap Mia dengan tersenyum manis.
"Lagi apa kalian" ketus Licy Yang baru saja datang entah dari mana.
"Hehe lagi cerita cerita aja" jawab Mia.
"Oh" Licy mengangguk kemudian pergi dari ruangan itu.
"Untung aja, jangan bilang bilang Licy kalo gua ceritain masa lalu, bisa bisa gua bernasib serupa sama David" panik Andrew.
"Oh ya kalian udah siap siap, kita kan mau ke negara itu"
"Oh iya paham" Ben mengangguk.
Ya negara itu, negara yang tidak boleh di sebutkan namanya selagi ada Licy di lingkungan mereka, karena negara itu memberikan trauma yang cukup mendalam bagi Licy.
Oscar langsung mengemasi beberapa pakaiannya karena hari ini bloody akan ke negara itu untuk menemani Licy, Licy ingin mengunjungi makam Felix.
Bisa di bilang ini adalah kali pertaman Licy mengunjungi makam Felix, setelah koma dua tahun lamanya Licy tidak langsung ke makam Felix ia pergi ke Rome tanpa memberi tau siapapun kecuali Rika.
Karena tidak hanya Licy Rika juga sempat mengalami koma selama 2 bulan karena kecelakaan yang menimpanya.
.
.
.Bloody baru saja menginjakkan kaki di negara itu, suhu hangat langsung memeluk mereka, mereka langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah rika.
"LICY" jerit Rika dari dalam rumahnya.
Ya Licy dan yang lainnya baru saja sampai di rumah Rika.
Rika berlari dan memeluk Licy dengan erat, sejak kejadian itu Rika memang memutuskan untuk pindah ke negara ini, karena ia ingin menemani Felix, membiarkan Licy pergi untuk memperbaiki suasana hati dan pikirannya.
"Emm mereka?" Tanya Rika dengan bingung.
"Bloody" jawab Licy seadanya.
"WHAT" Rika terkejut bukan main, karena Badu kali ini ia bertemu dengan semua anggota inti bloody, biasanya ia hanya bertemu dengan Andrew saja.
"Biasa aja, nih" Licy memberikan Rika satu botol rum.
"Ehee tau aja ayo ke masuk" ajak Rika dengan sangat ramah.
Mereka semua masuk, dengan tanpa malunya mereka langsung duduk dan menyimpan barang barang mereka dengan asal.
"CK ya terserah kalian aja, rumah gua rumah Licy" sindir Rika.
"Makasih rika, kita gak bakal sungkan" Mia berlari dan memeluk Rika dengan erat.
"Gua mau kesana" tanpa menunggu jawaban teman temannya Licy pergi begitu saja dengan membawa keranjang yang terbuat dari rotan.
"Dia emang gitu?" Tanya Rika setelah Licy pergi menjauh.
Dengan kompak bloody mengangguk.
.
.
.
Licy baru saja sampai di pemakaman ia dengan segera duduk di hadapan nisan milik Felix, ia mengeluarkan dua gelas berukuran kecil dari keranjang rotan, tidak hanya itu ia juga mengeluarkan sebotol wine, dan menuangkannya di gelas.
Licy tidak berbicara ia langsung meminum wine yang berada di gelasnya, setelah satu gelas habis, Licy kembali menuangkannya di gelasnya, dan meminumnya lagi.
Setelah gelas kedua habis, Licy menatap langit, entah apa yang di pikirkan ya namun lagi lagi pandangannya kosong.
Jauh dari posisi Licy, ada rival yang melihat dari belakang pohon, ya Rival tadinya rival hendak melihat makam Felix karena bagaimanapun juga Felix adalah putra angkatnya, namun sesampainya di makam ia malah di kejutkan dengan Licy yang sedang menuangkan wine.
Tak...
Licy menyimpan gelas tersebut dan langsung berdiri, kemudian berjalan meninggalkan makam tersebut.
"Maafin ayah" gumam Rival dari kejauhan ia tidak berani menghampiri Licy, tentu saja karena ia tau, ia sadar Licy pasti membencinya.
Licy berjalan menuju taman kota, taman yang dulu menjadi tempat pertama kalinya ia bertemu dengan Rika, ia duduk di salah satu bangku taman.
Dapat ia lihat taman tersebut di penuhi banyak pengunjung, mata tajamnya melihat sosok yang begitu ia benci, Feya.
Ya Licy melihat feya yang sedang berkumpul bersama teman teman Sam, Sam dan yang lain juga ada disana.
Licy menatap tajam Feya, feya sendiri ia tanpa sengaja menatap Licy, wajah feya langsung pucat pasti, badannya tiba tiba lemas.
"Feya?" Tanya Rafa dengan bingung.
"L...Licy" gugup feya.
Mendengar ucapan feya dengan segera mereka menatap ke arah pandang feya, dan benar saja mereka melihat Licy yang sedang menatap feya dengan tatapan tajam nan menusuk.
"Hai" sapa licy.
Hay Hay Hay.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone only we know (END)
Short StoryKalian percaya Astral projection? gak percaya? Sama, awalnya Licy juga gak percaya, sampe Licy kecelakaan dan ngalamin kejadian yang Licy sendiri gak percaya itu.