Licy Baru saja sampai di rumah Rika, ia sampai di malam hari karena setelah meninggalkan Jason tadi Licy tidak langsung pulang melainkan berjalan jalan di sekeliling komplek."Ayo ke belakang kita makan makan disana" ajak Rika.
Licy mengangguk dan mengikuti Fika dari belakang, benar kata Rika di halaman belakang rumah Rika sudah ada bloody yang sedang membakar seekor ayam dan ikan ikan.
Tidak hanya itu berbagai macam makanan cepat saji juga tersedia disana.
"Yey udah jadi, ayo kita makan makan" seru Mia.
Acara makan makan berlangsung meriah meski hanya di hadiri 7 orang saja, mereka mengabiskan waktu 4 am tanpa terasa.
Hingga satu persatu mulai mengantuk dan tidur, dan kini tinggal tersisa Rika dan Licy yang sedang duduk berhadapan dengan dua gelas kecil dan satu botol wine.
"Kenapa waktu itu langsung pergi gitu aja?" Tanya Rika to the point.
"Gak apa apa sih, liat dari Aiden gua belajar buat mengikhlaskan, makanya gua pengen pengen cepet cepet buka lembaran baru" jelas Licy.
"Aiden, gua hampir lupa sama tu AGI yang gampang nangis haha" kekeh Rika.
Tunggu Aiden? Agi? (No Way Home versi novel cetak)
"Doctors corine" ejek Rika.
"CK, seenggaknya kita bisa balik lagi ke badan kita, berkat bantuan aiden"
"Emm Lo bener, gua seneng bisa wujudin keinginan Aiden" ucap Rika sambil meminum minumannya.
"Gak nyangka gua juga dengan teknologi yang kita buat bisa bantu Aiden buat bersatu sama Michi"
"Lo bener cy, tapi jujur gua merasa bersalah begitu gak bisa bantu Raiden"
"Udah deh, jangan bahas mereka, kita tidur dah malem"
.
.
.
Pagi hari di kediaman Rika di hebohkan dengan tingkah konyol dan menyebalkan Oscar, ia salah minum di pagi hari, niatnya Oscar akan minum air putih namun sayang yang ia minum adalah minuman beralkohol dengan kadar yang lumayan tinggi.
Entah bagai mana caranya Oscar membakar semua Baju Baju yang di bawa oleh, bloody membuat mau tak mau mereka harus membeli pakaian baru.
Dan seperti inilah sekarang mereka semua sedang berada di salah satu mall masih lengkap dengan baju tidur, awalnya Rika sudah menawarkan bajunya untuk di pakai oleh Mia dan Licy namun mereka menolak dengan alasan kasihan karena yang lain mengganti pakaian mereka.
Tentu saja mereka menjadi pusat perhatian, dengan kacamata hitam yang besar Licy langsung memasuki salah satu toko pakaian yang ada.
Di ikuti oleh teman temannya yang lain, lagi lagi tanpa Licy dan yang lain sadari sesosok mata tajam menatap mereka, lebih tepatnya Licy.
Pria itu menatap Licy dengan intens, cukup lama.
"Besok besok Oscar tidur di luar aja" kesal Mia.
"Heh, kalo dia tidur diluar gimana kalo rumahnya yang di bakar, nanti kita mati kepanggang" kesal Smith.
"Sorry elah, gak sengaja gua kira sampah tadi" ucap Oscar tanpa ada rasa penyesalan sedikitpun.
"Tuh muka gada rasa penyesalannya sedikit pun" kesal Ben.
"Udah udah jangan pada berantem" relai Andrew.
.
.
.
Tap...
Tap...
Tap...
Langkah kaki menelusuri sebuah pemakaman.
Suara air yang di tuangkan kedalam gelas mampu mengusir keheningan yang melanda.
"Kemarin Lily, kembaran gua kesini, kayanya buat ngucapin perpisahan" ucapnya dengan melihat ke arah dua gelas yang kosong.
Pria itu meminum wine yang berada di gelasnya, kemudian mengisi kembali gelasnya dengan wine, tidak hanya gelasnya ia juga mengisi kedua gelas yang kosong itu dengan wine.
"Thanks Flint" ucapnya dengan meminum wine yang baru saja ia tuangkan ke gelas.
Tak..
Ia menyimpan gelas miliknya diantara dua gelas tadi, kemudian berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan pemakaman itu.
End...
Bye bye bye bye.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone only we know (END)
Short StoryKalian percaya Astral projection? gak percaya? Sama, awalnya Licy juga gak percaya, sampe Licy kecelakaan dan ngalamin kejadian yang Licy sendiri gak percaya itu.