Kriett....
Felix membuka pintu ruang CCTV untuk memastikan beberapa hal, ia melakukan semua itu hanya karena licy, ya Licy seseorang yang begitu berharga baginya.
Saat Felix tau jika kue yang Feya jual mengandung narkoba, tentu saja membuat Felix harus menjaga Licy dengan ekstra apalagi feya pernah menuduh Licy yang tidak tidak di depan team bodoh itu, jadi untuk mencegah yang tidak tidak Felix melakukan ini semua, meskipun mereka hanya tinggal beberapa hari lagi di negara ini.
Felix tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa licy.
"Pak David ya?" Felix tersenyum tipis.
.....
"Ya pak ada apa ya?"
"Itu kamu tau kan, putri saya suka sama kue kue buatan kamu, jadi mana pesenan saya kemarin?" Tanya pak kepala sekolah.
"Ah itu ya, aduh pak maaf sekali, karena terlalu banyak yang order jadi kita lagi gak buka pesanan dari kemarin sampai 4 hari ke depan, tapi ada satu kotak lagi yang belum di ambil karena pemesan sebelumnya gak bisa jualan hari ini" jelas pak David dengan raut wajah penuh penyesalan.
"Yasudah tidak apa apa, berikan itu saja, berapa harganya?" Tanya pak kepala sekolah.
"Untuk satu kotak yang isinya 12 itu, 30 Golldy pak"
Tanpa basa basi pak kepala sekolah langsung membalikan uang tersebut kepada pak David.
"Terima Kasih" ucap pak kepala sekolah.
"Ya pak, sekali lagi maaf ya pak, karena tidak bisa menerima pesanan bapak"
"Ya tidak apa apa"
Setelah beberapa basa basi berlalu akhirnya pak David keluar dari ruang kepala sekolah, meninggalkan pak kepala sekolah sendirian.
"Kue murahan seperti ini" sinisnya.
"Kenapa putriku suka sekali" bingungnya.
Ceklek...
.
.
.
"Kenapa kakak pindah? Kenapa gak disini aja?" Tanya Sam yang kini sedang bergelayut manja di tangan Licy bak seekor monyet.
Hal tersebut tentu saja membuat Licy risih bahkan sangat risih, baginya hanya boleh Felix dan kekasihnya saja yang bermanja manja dengannya, selebihnya tidak boleh, saat ini saja licy sedang Manahan semua umpatan yang ingin mulut cantiknya lontarkan.
"Karena sebelum masuk kedalam tubuh Lusiana, gua juga punya kehidupan sendiri, karena adanya kejadian ini bikin kehidupan aman damai gua sedikit keganggu, maka dari itu gua mau balik lagi" jelas licy panjang lebar.
Bisa di katakan ini adalah kata kata terpanjang yang licy ucapkan di hadapan keluarga Lusiana, eh atau ada lagi yang lebih panjang? Entahlah licy lupa.
"Negara mana kak?" Tanya Brayn.
"Rome" jawab licy seadanya.
Oh ya saat ini mereka semua ralat Licy, Sam dan Brayn sedang duduk bersama di kantin yang kosong, tentu saja karena semua murid murid sedang berkeliling mencari jajanan unik yang di jual oleh masing masing kelas, hal tersebut membuat kantin menjadi kosong bahkan beberapa tutup.
"Hai kita cariin" Asher datang dengan membawa beberapa bingkisan makanan.
Asher tidak datang sendiri ia datang bersama teman temannya yang lain.
"Hai luc" sapa Vincent.
"Lo pikir gua anjing" ketus Licy, bukannya apa karena jika tidak salah luc adalah nama ras anjing yang saat ini sedang populer di Rio, ya negara yang dulu licy tinggali.
Teman teman Asher saling menatap satu sama lain karena bingung dengan perkataan Licy.
"Maksudnya?" Tanya Vincent hati hati.
Ting...!
Baru saja licy hendak menjawab tiba tiba ponsel mereka berbunyi semua, menandakan adanya pesan dari grup sekolah.
"Pak David keluar?" Heran Sam.
"Kenapa mendadak ya?, disini di tulis adiknya meninggal makanya dia keluar tiba tiba? Tapi kok agak janggal ya?" Ucap licy dalam hatinya.
"Apapun itu semoga adiknya di terima disisinya" Vincent mengunci tangannya dan berdoa.
"Kasian ya, katanya dia jadi guru honorer itu demi adiknya yang lagi sakit sakitan, makanya dia kerja sambil jualan" ucap Hilios.
"Tapi jujur aja agak aneh sebenernya bagi gua, khusus bagi guru dan murid bukannya jualan di sekolah itu di larang?" Gumam Reymond.
"Lo kaya gak tau aja, dia di bolehin karena anak kepala sekolah suka banget sama kue kue buatan adiknya itu" timpal vincent.
Mereka bertiga malah asyik bertukar informasi berbeda dengan Gevano yang diam diam memperhatikan mereka, khususnya Licy, ya sedari mereka memasuki kantin Gevano sudah memperhatikan licy dengan intens.
Dapat dilihat secara singkat jika ada pancaran penyesalan di matanya ketika menatap Licy, namun sayang sekali tidak ada yang menyadari itu, bahkan licy sendiri.
......
"Sialan"
Brak...
Hector memukul meja cukup keras hingga membuat benda benda yang berada di atasnya sedikit terangkat.
"Mana data data dia yang udah kalian dapet?" Tanya Hector.
"Menurut kamera pengawas mini, target itu bukan target utama, dia cuma orang suruhan" jelas Jordy.
"Ini data data alamat dan beberapa informasi tentang dia" Bobby menyerahkan sebuah map berwarna biru kepada Hector.
"Ini sampel kue yang dia jual" Kevin mengeluarkan satu bungkus kue.
"David ya? Jadi dia target terakhir kita di bulan ini, kasus yang udah dua tahun terbengkalai, kini terungkap lagi karena penjualan dan pembelian narkoba dia yang sangat sangat meningkat sejak dua tahun terakhir" ucap Hector yang di angguki team alpha lainnya.
"Kenapa dia targetin nak anak sekolah? Gak mungkin dia orang suruhan kalo penyamarannya aja mulus kaya gini" ucap Hector lagi.
"Apa tujuan dia sebenarnya?" Gumam Kevin.
Hay Hay Hay Hay.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone only we know (END)
Short StoryKalian percaya Astral projection? gak percaya? Sama, awalnya Licy juga gak percaya, sampe Licy kecelakaan dan ngalamin kejadian yang Licy sendiri gak percaya itu.