29

112 13 0
                                    

"Licy tau dia punya kakak, tapi dia gak inget mukanya"

"Kok bisa?" Tanya Oscar.

"Dulu dia kecelakaan bareng sama kakaknya si "Felix" dan Felix, gitu, nah di perjalanan mobil mereka nabrak trotoar gitu, gak tau lagi, Licy gak cerita intinya, kakaknya meninggal tapi Licy juga gak tau pasti, tapi yang dia inget tuh dia punya kembaran ya si Felix yang kemarin" jelas Rika.

"Ha? Gimana gak paham gua" kesal Mia.

"Jadi gini, Licy punya kakak namanya Flint, dan kembaran namanya felix, setau gua dari Jordy, mereka bertiga kecelakaan, dan Felix gak di temuin di tempat kejadian itu, jadi orang orang menganggap dia udah meninggal, nah Flint yang gak bisa liat keadaan Licy yang tiap hari makin buruk, cuci otaknya Licy buat dia seolah olah Felix dengan cara itu Licy berangsur angsur pulih, gitu jadi meskipun Flint di anggap udah mati sama Licy, tapi dia rela pura pura jadi Felix di depan Licy supaya Lucy tetep bahagia, dan Flint lakuin itu bukan cuma karena itu, tapi dia ngerasa kalo kecelakaan itu gara gara dia, ya cuma itu yang gua tau jadi jordy" jelas Rika.

"Oh ya team alpha gimana keadaanya sekarang?" Tanya Smith.

"Gak ada yang tau" jawab Rika.

.

.

.

Kembali kepada Licy yang saat ini sedang berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan taman itu tanpa sepatah kata apapun, sejujurnya saat melihat feya tadi, masih ada keinginan membunuh Licy.

Ya Licy masih ingin menghabisi nyawa feya, namun ia tahan karena ia lebih suka melihat feya ketakutan seperti tadi, belum lagi semua impian feya hancur karena jejak digital yang dimilikinya.

Dan feya juga tidak bisa menjadi pramugari karena ia pernah memakai barang haram, benar impian feya untuk menjadi pramugari benar benar sudah tidak bisa di gapai lagi, dan karena itu Licy cukup puas.

"I..itu tadi Licy?" Tanya Rafa memastikan.

Dengan kompak teman temannya mengangguk.

"Kenapa dia pergi?" Gumam Asher.

"Karena dia jijik liat muka feya" ucap Brayn.

Sejak kejadian itu brayn sangat membenci feya, tidak hanya brayn tapi Sam juga sama membenci Feya, karena menurut mereka berdua feya adalah orang yang bertanggung jawab atas rusaknya hubungan kekeluargaan mereka, karena feya, Daddy tidak mau lagi menginjakkan kaki di rumah orang tua sam, tentu saja karena feya tinggal disana, kedua orang tua feya masih sama sibuknya seperti dulu.

Karena itu hubungan kekeluargaan mereka menjadi renggang dan berakhir rusak.

...

Licy berjalan menuju salah satu mall terbesar dikota, ia tidak berencana untuk membeli apa apa, ia hany ingin menjernihkan pikiran.

Licy memasuki sebuah toko jam.

"Licy!" Seseorang memanggil Licy dengan agak keras, membuat beberapa orang yang berada di toko
Memperhatikan gerak gerik mereka.

"Hai Jason" sapa Licy seadaanya.

Jason mengangguk.

"Lama gak ketemu" ucapnya dengan di iringi garukan kepala yang Licy yakini jika kepala Jason tidak gatal sama sekali.

"Iya" jawab Licy.

"Beli jam?" Tanya Jason sekedar berbasa-basi.

Licy menatap datar Jason, orang datang ke toko jam tentu saja akan membeli jam, bukan membeli baju.

"Lily?" Lirih seseorang dari kejauhan.

Ia Kenan ia datang bersama dengan kedua orang tuanya dan kedua kakaknya.

Licy yang mendengar namanya di panggil sontak melirik ke sumber suara.

"Hai" sapa Licy seadanya lagi lagi Licy tidak memberikan ekspresinya sama sekali.

"Jadi ini nak Lily, ibu minta maaf ya sama kelakuan David" ucapnya dengan penuh sesal.

Licy melirik kearah Kenan yang sedang duduk di kursi roda, keadaan Kenan sangat kurus, kulitnya putih pucat, pipinya begitu tirus tidak seperti saat Licy memutuskan hubungannya 7 tahun yang lalu, saat itu pipi Kenan terlihat chubby.

Kenan yang merasa di perhatikan oleh Licy menunduk karena malu, dan dapat Licy lihat kedua telinganya memerah mungkin ia tersipu atau apa Licy tidak peduli.

"Iya Tan" jawab Licy karena ia sangat membenci kejadian 7 tahun yang lalu, kejadian itu jika Licy kembali mengingatnya bisa bisa ia ingin menghabisi David saat ini juga.

"Kita pamit ya Tan" Licy langsung menggandeng tangan Jason dan meninggalkan mereka satu keluarga.

Kenan yang melihat Licy pergi bahkan menggandeng pria lain tentu saja membuat harapannya untuk kembali bersama dengan Licy sirna, binar binar mata yang berkilauan saat melihat Licy langsung redup seketika.

Jason sendiri, ia hanya mengikuti kemana Licy menariknya, sementara Licy menarik Jason ke toko ice cream dan minuman.

"Buat Lo" Licy memberikan satu cup minuman.

"Thanks" Jason menerima minuman itu.

"Gua pamit" lagi lagi tanpa banyak berbicara Licy pergi begitu saja.


















Hay Hay Hay....

Someone only we know (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang