BAB 9

1.6K 130 5
                                    

Haii








Sore hari yang tenang dengan angin yang menerpa wajah tampan letnan zeon yang sedang melihat para pasukannya yang sedang membantu warga enduga Papua dirinya pun tersenyum di kala melihat sesosok wanita cantik nan anggun yang berjalan ke arahnya.

"Huhfff dokter Chika mainnya nyosor banget dah baru aja aku bangun malah di cium mana ada jendral sama Bu jenderal aku kan jadi malu"gumam zeon yang terus melihat dokter Chika yang sedang berjalan mendekati dirinya.

"Hah...hah....hah....letnan kamu gak cape jalan ke atas bukit ini?"Chika bertanya dan zeon hanya menggeleng

"Letnan zeon kenapa dah cuek banget ke gua padahal gua kalau lagi jalan dimana mana pasti ada yang goda, baru kali ini aku melihat laki laki yang kayaknya biasa aja ngeliat gua"batin Chika.

Zeon yang melihat Chika melamun pun langsung zeon pegang tangannya, Chika yang kaget ada yang memegang tangan nya dan melihat zeon yang memegangnya Chika pun tersenyum.

"Ayo dokter ikut saya kita kebawah"ucap zeon menarik lembut tangan Chika.

"Ayok letnan tampan"ucap Chika senang saat lengan dia di tarik lembut oleh zeon.

"Dokter tadi bilang apa ya"ucap zeon yang mendengar ucapan dari Chika tadi.

"Letnan tampan kenapa gak mau aku sebut letnan tampan"ucap Chika langsung melepaskan genggaman tangan zeon dan melipat kedua tangannya di dada dan memajukan bibirnya.

"Iya boleh dong dokter itu hak dokter kalau mau nyebut saya apa aja, ayok kita jalan lagi kebawah"ucap zeon tapi Chika hanya diam dengan mata yang sudah berkaca-kaca dan seketika zeon pun kaget melihatnya.

"Dokter Kenapa jangan nangis"ucap zeon ingin menenangkan Chika yang sudah terlihat akan menangis, zeon pun tiba tiba menggendong Chika di depannya dan Chika pun seketika kaget saat kedua kakinya di angkat dan Chika pun reflek mengalungkan tangannya di leher zeon, zeon pun berjalan terus kebawah sambil mengendong Chika para warga dan perawat pun melihat zeon yang mengendong Chika itu pun tersenyum dan para warga menggoda zeon.

"Oww komandan diapain dokter Chika tuh sampai nangis"ucap dalpa dan membuat semua prajurit yang zeon pimpin pun ketawa terbahak bahak tapi dalpa langsung berlari kabur saat sudah di tatap oleh mata psikopat milik zeon.

"Komandan ganteng cocok banget loh sama dokter manja"ucap anak anak dari warga di sana di kala mereka melihat kepala Chika terus mencari tempat ternyaman di dada zeon, sudah beberapa menit zeon berjalan sambil menggendong Chika pun sudah sampai di tempat yang zeon maksud.

"Dokter udah lepas dong udah nyampe di tempatnya nih"ucap zeon melepas kedua kaki Chika yang sedari tadi di pegang saat di gendong.

"Engga aku mau gini aja enak"ucap Chika manja tidak mau turun.

"Turun dokter liat di depan ada yang mau bertemu sama dokter"ucap zeon dan melepaskan tangan Chika di lehernya Chika pun cemberut dan pas saat dia berbalik badan dia melihat sesosok lelaki.

"Aran kamu ngapain ke sini"ucap Chika sambil mengerutkan keningnya saat melihat siapa yang ingin bertemu nya adalah Aran.

"Gak boleh ya aku liat pacar aku di sini apa karena tadi mesra mesraan sama temen aku"ucap Aran melihat tadi Chika begitu manja kepada zeon dan tiba tiba datang lah gracio dan Shani menghampiri Aran dan Chika zeon hanya melihat Aran dan Chika dari belakang Chika.

"Hey laki laki berengsek jangan kamu deketin anak saya lagi"ucap gracio tegas kepada Aran.

"Pak saya ini pacarnya walau bapak orangtuanya dan melarang tapi kalau anak bapak mau dengan saya gimana"ucap Aran sambil tersenyum sinis.

Perjalanan seorang perwira dengan seorang dokter(Chikze)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang