BAB 35

1.4K 112 4
                                    

Haii



































Zeon setelah membeli keramik anti licin dia pun langsung pergi kembali ke batalionnya.

"Pagi kapten"sapa seorang provost yang menjaga.

"Ya pagi juga sersan"ucap zeon membuka kaca mobilnya.

"Gimana kapten istrinya mau tinggal di sini kan"ucap provost itu.

"Iya dia bakal tinggal di sini"ucap zeon.

"Oh bagus lah kapten ya"ucap provost.

"Yasudah saya ke kompi saya dulu ya"ucap zeon lalu pergi melajukan mobilnya masuk ke dalam batalion.

Zeon memberhentikan mobilnya dan melihat para remaja kopassus yang sedang berolahraga.

"Yo semangat ya semuanya"ucap zeon kepada para pasukannya yang sedang berolahraga.

"Siap bang kapten"ucap mereka semua kompak.

"Gua mau ke kantin dulu aja lah mau ngemil sambil kalau ada yang voli gua ikutan"gumam zeon lalu berjalan ke kantin yang berada di belakang kompinya.

"Nah kan benar lagi pada voli nih dalpa Cahya"ucap zeon melihat para prajurit yang selalu bersamanya saat tugas sedang bermain bola voli.

"Ehh komandan sini main juga"ucap dalpa yang melihat zeon berdiri di depan kantin dan melihat yang sedang bermain voli.

"Ya nanti saya ikut saya mau ngemil dulu di kantin"ucap zeon lalu masuk ke dalam kantin dan mengambil beberapa makanan ringan dan minuman extra Joss.

"Bamin jadi berapa nih"ucap zeon melihatkan makanan dan minuman yang ia beli.

"Eh dan Zee udah pulang ya"ucap tentara yang menjaga dan suka di sebut dengan bamin atau Bintara administrasi.

"Iya saya udah 2 hari di Indonesia, jadi berapa nih bamin"ucap zeon.

"Oh semuanya jadi 43 ribu dan"ucap bamin itu ya zeon adalah Danki di kompi ini.

"Nih kembaliannya mah buat nih anak bang Guntur"ucap zeon melihat ke anak kecil yang sedang memilih jajanan.

"Dimas"ucap zeon memanggil anak kecil itu yang bernama Dimas.

"Ehh iya om zi"ucap Dimas.

"Kamu mau jajan itu"ucap zeon melihat jajanan yang dimas bawa.

"Iya om"ucap Dimas.

"Bawa aja udah om bayar"ucap zeon lalu Dimas pun mengangguk.

"Min udah kan saya mau keluar"ucap zeon ke bamin dan bamin pun mengangguk.

Zeon pun duduk di sisi lapang voli melihat para prajuritnya sembari ngemil.

"Ayo semuanya semangat ya"ucap zeon menyemangati.

"Siap komandan"ucap mereka yang sedang voli.

Saat zeon sedang Memakan cemilannya ada beberapa ibu Persit yang menghampirinya.

"Ehh zeon"ucap seorang wanita yang sedang hamil.

"Eh mbak Nina"ucap zeon memanggil wanita itu yang bernama Nina.

"Kamu sudah pulang mana Chika nya saya dengar dia hamil ya"ucap Nina.

"Iya mbak"ucap zeon.

"Wih anak kita bakal ada temannya nanti loh Mila"ucap Nina kepada seorang wanita juga yang sama sedang hamil bernama Mila.

"Mbak Nina sama mbak Mila mau ke Cahya sama dalpa ya"ucap zeon lalu mereka berdua pun mengangguk.

"Mas dalpa"teriak Nina.

"Ehh iya ada apa"ucap dalpa lalu keluar lapangan.

"Ayo pulang aku mau beli martabak"ucap Nina lalu menarik dalpa.

"Dan saya duluan ya"ucap dalpa kepada zeon dan zeon pun mengangguk.

"Ehh sayang mau ngapain ke sini"ucap Cahya kepada Mila.

"Aku mau ke time zone"ucap Mila.

"Oh ayok, dan saya duluan ya"ucap Cahya.

"Iya sana"ucap zeon.

"Gua juga mau jemput Chika dulu udah jam segini"pikir zeon.

Lalu zeon pun pergi dari kompinya dan menuju ke mobilnya dan langsung pergi.

"Eh kapten mau kemana ya"ucap provost yang menjaga.

"Saya mau jemput istri saya dulu sersan"ucap zeon.

"Oh silahkan kapten"ucap provost itu lalu membuka gerbang agar mobil zeon bisa keluar.

Tit

Tit zeon memberi klakson.

Zeon pergi menuju rumah sakit Chika bekerja menempuh waktu 30 menit dari batalion.

"Emm di mana ya Chika, eh eh itu Chika bukan sih"ucap zeon melihat seorang wanita yang mirip dengan Chika yang sedang berdebat dengan seorang laki laki.

"Vino udah gua udah punya suami jangan lu deketin gua lagi inget ada Marsha"ucap Chika.

"Gua mau lu Chik walau lu udah punya suami juga gua culik lu biar jadi istri gua"ucap vino.

Zeon yang sudah Deket itu mendengar semua ucapan vino lalu menghampiri vino dan Chika.

"Chik apa sih kurangnya aku aku bi-"belum vino mengucapkan kata sudah di potong oleh zeon.

"Chika istri saya jadi kamu mending jangan deketin dia lagi"ucap zeon di belakang vino
Saat vino berbalik dia mendongak melihat zeon yang tinggi dan kekar vino tingginya sama dengan Chika dan Chika dan vino hanya setinggi dada zeon.

"Chi-chika gak pantes buat lu"ucap vino gugup.

"Emang lu pantes buat Chika"ucap zeon dengan nada datarnya.

"Gua pantes buat Chika kok"ucap vino rada takut takut karena ya zeon sangatlah tinggi dan kekar.

"Ayok ah Chika kita pulang bawa barang barang dulu di tempat mamah"ucap zeon menarik Chika pergi dari sana.

Tak...vino melemparkan batu ke zeon dan mengenai punggung zeon dan itu membuat zeon berbalik menatap vino dengan tajam.

"Lu mau apa hah dari gua"ucap zeon dengan menatap tajam vino.

"Gua mau Chika"ucap vino zeon pun lalu mengangkat vino ke atas.

"Ayo lawan gua dulu"ucap zeon vino pun berusaha melepaskan diri dari zeon yang mencengkramnya dengan erat.

Bugh....zeon melemparkan vino ke bawah lumayan keras.

"Ayo bangun kalo lu laki ayo kita selesaikan dengan cara seorang laki laki"ucap zeon kepada vino yang sudah terkapar di bawah.

"Udah sayang ayo kita pulang"ucap Chika.

"Laki laki tulang lembek ini harus di kasih pelajaran dulu Chika biar gak semena mena ke kamu"ucap zeon.

"Iya aku tau tapi ayo sekarang kita pulang"ucap Chika menarik tangan zeon dan pergi dari sana.

"Gua bakal bales aksi lu ya liat aja nanti"ucap vino yang melihat zeon dan Chika pergi.





















































Segini dulu ya
Bantu support yah share ramein WP saya dan bantu vote terus yah walau agak gak nyambung tapi makasih ya selalu baca WP saya.

Tatatatatata

Perjalanan seorang perwira dengan seorang dokter(Chikze)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang