BAB 8

1.7K 150 5
                                    

Haiii














Di pagi hari yang cerah dan segar ini, ada wanita cantik yang sedang bersedih melihat seorang lelaki tampan yang menyelamatkannya dan bersama Sandra Sandra lainnya.

"Hemm kapan kamu bangun nya letnan satu zeon aku mau berterimakasih ke kamu udah nenangin aku pas kemarin nangis"gumam dokter cantik yang tidak lain adalah Chika.

"Chik"ucap ashel memanggil Chika.

"Hemm apa cel"ucap Chika tak semangat.

"Ayo makan dulu"ucap ashel mengajak makan Chika.
"Gak nafsu makan aku cel"jawab Chika.
"Ayo Chik gak ada penolakan ya nanti kalau letnan zeon tau dia bakal kesel"ucap ashel membujuk Chika.
"Yaudah ayok tapi nanti aku ke sini lagi ya"ucap Chika langsung pergi terlebih dahulu.

"Chik Chik apa kamu suka ya sama letnan satu zeon sampai kamu lemes gitu ngeliat letnan zeon masih belum sadar"gumam ashel langsung menyusul Chika.

------------------------------------------------------------------

Chika pun sudah sampai di camp makan yang sudah ada teman temannya yang menunggu nya.

"Eh Chik akhirnya lu datang juga"ucap gita.

"Iya Chik kamu itu haru inget makan jangan lupa makan"ucap indah.

Dan akhirnya ashel pun tiba di camp makan juga.

"Yu semuanya ayok kita makan"ucap ashel membawakan nampan berisi makanan.

"Nih Chik punya kamu"ucap gita menyodorkan piring berisi banyak lauk.

"Iya makasih kak Gita"ucap Chika.

"Ayo Chik di makan apa mau aku suapin"ucap indah membujuk Chika agar cepat makan.

"Iya Chik di makan ih"ucap ashel kesal karena Chika masih tidak mau makan.

"Iya iya ini aku makan"ucap Chika memaksakan dirinya untuk makan.

"Nah gitu dong makan"ucap mereka bertiga kompak.

Mereka berempat pun makan dengan santai karena mereka sudah mengecek para pasiennya tadi pagi dan cuma Chika yang mengecek keadaan zeon saja karena Chika sangat khawatir dengan kondisi zeon semalam yang memburuk.

------------------------------------------------------------------

Gracio dan Shani pun telah sampai di Papua untuk melihat keadaan putri kecilnya itu.

"Selamat datang jenderal"sambut komandan batalyon infanteri yang berada di Papua.

"Oh ya makasih, anak saya di mana ya"ucap gracio to the poin tidak ingin banyak basa basi dengan danyon itu.

"Itu di camp sana jenderal"ucap komandan batalyon infanteri itu menunjuk tempat di mana putrinya itu berada.

"Oh ya terimakasih"ucap gracio langsung pergi dan mengajak Shani untuk ke tempat anaknya itu berada.

Chika dan teman temannya pun baru sampai di camp mereka dan melihat ada ayahnya Chika dan ibunya Chika pun lalu berlari menuju ke orangtuanya itu.

"Bu/yah Chika kangen"ucap Chika memeluk kedua orangtuanya itu dengan erat.

"Kita juga kangen kamu Chika"ucap Shani dan di angguki gracio.

"Chika siapa yang menyelamatkan kamu dan Sandra Sandra lainnya"tanya gracio kepada Chika.

"Hem mending ayah sama ibu ikut aku untuk melihat siapa yang nyelametin aku sama Sandra yang lainnya"ucap Chika mengajak kedua orangtuanya itu menuju camp kesehatan.

"Chika dimana orang yang sudah memimpin pasukan kopassus itu untuk menyelamatkan kamu dan Sandra lainnya, dimana dia papa mau lihat,eh bentar dia terluka kah sampai kamu membawa ayah sama ibu ke sini apa di bener ada disini?"ucap gracio kepada Chika dan Chika mengangguk.

"Ini dia ayah orang nya"tunjuk Chika kepada zeon dan kedua orangtua Chika pun kaget sekali.

"Hah zeon kenapa dia bisa begini Chika"ucap Shani terkejut.

"Zeon yang memimpin pasukan kopassus untuk menyelamatkan kamu dan para Sandra?"ucap gracio bertanya dengan serius.

"Iya pah zeon yang memimpin 15 pasukan kopassus dan dia banyak terkena luka tembak di perut dada kaki tangan dan beberapa luka lecet, soalnya dia maju sendiri menghabisi banyaknya OPM bersama prajurit kopassus yang lain"ucap Chika menjelaskan kepada kedua orangtuanya itu.

Dan tiba tiba datang lah orang yang memvideokan saat dari awal dan sampai selesai.

"Kalau sudah jenderal saya izin pamit mau ke camp"ucap prajurit kopassus itu hormat lalu pergi.

"Bu emang bener zeon ini sangat hebat ayah gak nyangka umur baru 23 tahun sudah bisa melakukan hal yang sulit di lakukan ini, dan kita harus bersyukur Chika cuma di sobek sobekan bajunya dan cuma di lepas bra-nya tapi kenapa Chika malah meluk zeon pas nangis mana polos lagi dada kamu pasti terasa oleh zeon untung Saja zeon segera membawakan bra mu dan di kasihkan ke kamu"ucap gracio rada kesel.

"Maaf yah aku reflek"ucap Chika menunduk.

"Iya iya ayah maafkan"ucap gracio.

"Ayah kayaknya zeon emang cocok untuk Chika gimana kita bujuk zeon agar mau dengan Chika"ucap shani kepada gracio agar membujuk zeon agar mau dengan Chika.

"Huhhf nanti ayah coba Bu"ucap gracio.

Dan tidak lama dari itu ada suara orang bangun dan yang bangun itu adalah zeon.

"Letnan satu zeon kamu udah bangun"ucap Chika dan Shani dan zeon hanya mengangguk.

"Zeon makasih sudah menyelamatkan anak saya dan kalau kamu mau saya bisa jadikan mantu saya"ucap gracio to the poin membuat zeon terkejut, karena dirinya baru tahu dokter yang di selamatkan adalah anak dari jendral nya.

"Ah-ah gimana ya jenderal saya tidak pantas"ucap zeon.

"Kamu sudah paket lengkap zeon"ucap shani kepada zeon.

"Nanti saya pikirkan lagi aja ya Bu, permisi saya mau pergi ke camp saya dulu"ucap zeon melepas infus alat oksigen dengan paksa dan zeon pun mendapatkan cubitan dari Chika.

"Heh mau kemana kamu baru juga sadar udah mau pergi aja, mau aku cium hah bibir kamu biar kamu diem"celetuk Chika membuat zeon semakin terkejut dan sekaligus salting.

"I-iya enggak jadi kok dokter Chika"ucap zeon.

Dan Chika pun berjalan mendekati zeon sampai muka mereka berdua hanya berjarak beberapa centimeter dan Chika pun sampai sudah merasakan hembusan nafas zeon dan tiba tiba Chika mencium zeon dan sedikit melumatnya sebentar dan langsung Chika mendapatkan tatapan tajam dari kedua orangtuanya.

"Chika kamu ngapain kaya gitu"ucap Shani marah dan gracio pun sama.

"Itu aku cuma ngasih tanda terimakasih doang kok Bu yah"ucap Chika Santai sedangkan zeon masih belum konek dengan apa yang barusan Chika lakukan pada bibirnya.

"Udah letnan jangan di pegang terus bibirnya mau aku cium lagi tapi aku pake lipstik dulu biar nempel warna lipstik nya di bibir kamu"ucap Chika dan zeon pun kaget kembali dan menggeleng dan Chika pun terkekeh melihat zeon tidak mau di cium dia entah itu karena salting atau takut melihat gracio dan Shani dan itu juga first kiss Chika adalah zeon dan juga sebaliknya.






















Bantu support yah share ramein WP saya dan bantu vote terus

Besok lanjutin dadah

Perjalanan seorang perwira dengan seorang dokter(Chikze)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang