BAB 40

983 123 15
                                    

3 bulan kemudian.........

Zeon dan chika kini sedang berada di rumah kediaman orang tua chika, zeon menyuruh chika agar berdiam dulu di rumah orang tua chika karena zeon akan pergi latihan katanya.

"Sayang kamu gak lama kan latihannya?"tanya chika kepada zeon yang sedang memakai sepatu pdl.

"Emm paling seminggu chik"jawab zeon yang masih fokus kepada sepatunya.

"Gak bohong kan sayang? aku takut kamu lama di sana dan saat kamu masih latihan aku melahirkan aku takut itu saat aku melahirkan aku sangat butuh kamu"ujar chika sambil mengelus perutnya yang sudah sangat buncit karena kandungannya sudah masuk 9 bulan.

"Emm chika aku gak tau tapi aku usahain kalo pas kamu mau lahiran aku ada di sisi kamu"ucap zeon sambil menggenggam kedua tangan chika lalu zeon berbicara kembali dengan menatap chika dengan dalam dan tampak di matanya ada rasa takut.

"Kalo aku hilang di hidup kamu chika jangan sedih ya cari orang yang lebih lebih baik dari aku"ucap zeon yang membuat chika bingung dan berfikir yang tidak tidak.

"Kamu ngomong apa sih kamu hilang dari hidup aku gimana? Kamu cari cewek lain gitu hah"ucap chika agak ngegas yang membuat shani dan gracio keluar.

"Eh kenapa kamu chika teriak teriak"ujar shani yang baru datang menghampiri zeon dan chika.

"Ini bu zeon mau hilang ninggalin aku hiks..."ucap chika lalu menangis yang membuat shani lalu memeluk chika dan menatap zeon butuh penjelasan.

"Bukan itu maksud zeon bu"jawab zeon lalu menatap gracio yang sama sedang menatap zeon juga.

"Yah aku mau ngomong sesuatu sama ayah"ucap zeon dan gracio pun mengangguk lalu zeon dan gracio pun menjauh dari shani dan Chika.

"Aku gak mau zeon cari cewek lain bu"ujar chika.

"Kamu ini selalu over thinking terus chika"ucap shani sambil mengelus kepala chika.

Sedangkan zeon dan gracio sekarang sudah duduk di sofa dekat kolam renang di rumah gracio.

"Jadi kamu mau ngomong apa zeon?"tanya gracio memulai pembicaraan.

"Huft..."zeon menghembuskan nafasnya.

"Kamu pasti bukan mau latihan kan zeon tapi akan menjalankan sebuah misi"tebak gracio.

"Iya yah bener zeon bakal melakukan sebuah misi, zeon bakal mengintai sebuah markas dari orang orang pemberontak di filipina"ucap zeon.

"Hah kok di filipina?"tanya gracio.

"Para pemberontak itu mempunyai markas di filipina karena mereka menganggap itu adalah tempat yang aman"jawab zeon dan gracio pun hanya mengangguk.

"Jadi zeon mau ngomong sesuatu itu sebenarnya yang lagi kita bicarakan sekarang yah, zeon takut zeon gak bisa balik dengan selamat zeon mau ayah cari laki laki yang lebih baik dari zeon untuk chika saat zeon tidak kembali lagi"ucap zeon.

"Jadi gara gara kamu ngomong seperti ini kan yang membuat tadi chika marah"tanya gracio menebak.

"Iya yah bener"jawab zeon sambil menunduk.

"Kamu harus optimis bakal selamat zeon jangan dulu berfikir kamu akan gugur di sana"ucap gracio.

"Siap yah"ucap zeon.

"Yaudah ayok kita temuin istri kamu sama ibu dan pamit kalo kamu bakal berangkat sekarang"ucap gracio dan zeon pun mengangguk lalu mereka berdua pun berjalan menuju shani dan chika yang ada di depan rumah.

"Chika"panggil zeon kepada chika yang masih di dalam dekapan shani.

Chika pun menengok dan melihat zeon"apa? kamu mau bilang kamu bakal hilang dan kamu suruh aku cari yang lebih baik dari kamu, kalau kamu mau ngomong gitu mending kamu jangan ngomong dan inget aku gak bakal cari laki laki selain kamu"ujar chika dengan nada ketus sambil menunjuk zeon, zeon yang mendengar itupun mendekat ke arah chika, Shani pun melepaskan pelukan chika ia tahu zeon akan memeluk chika.

"Ibu kenapa lepas"tanya chika, shani tidak menjawab melainkan hanya tersenyum kepada chika lalu zeon semakin mendekat ke arah chika lalu memeluk nya dengan erat walau terhalang oleh perut chika yang sangat buncit, lalu zeon mencium kening chika cukup lama lalu berbicara.

"Chik aku usahain pas kamu lahiran aku ada di sisi kamu aku usahain ya chik"ucap zeon lirih sambil menatap dalam mata chika yang sangat indah lalu zeon berjongkok mensejajarkan dirinya dengan perut chika.

"Anak papi sebentar lagi bakal datang ke dunia ya, anak papi harus sehat sehat ya jangan susahin bunda selagi papi pergi latihan papi sayang kamu nak"ucap zeon lalu mencium perut chika dan langsung berdiri.

"Kamu kenapa sih ngomongnya kayak gitu, kayak  mau ninggalin kita aja"ucap chika zeon pun hanya tersenyum lalu mencium bibir chika.

Cup

"Ih malu tau ada ibu sama ayah"ucap chika malu saat zeon mencium bibir nya.

"Ini gak tau jadi kecupan terakhir ku atau bukan chika maaf"batin zeon.

"Maaf ya sayang, aku mau pergi sekarang ya takut udah di tungguin"ucap zeon lalu pamit dan pergi dari sana.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

"Ingat zeon kamu harus mendapatkan informasi yang penting bagi negara kita ya dan ingat kamu harus balik dengan selamat karena sekarang kamu sudah menikah dan sebentar lagi akan menjadi seorang father dari zeon junior"ucap komandan kinal kepada zeon.

"Siap dan"ucap zeon lalu memberikan hormat kepada Kinal saat zeon hendak berjalan pergi ia merasa di panggil zeon pun menoleh ke belakang dan terlihat lah ayahnya dinata.

"Hah...hah...zeon papah panggil dari tadi"

"Maaf pah gak kedengaran, papah mau apa ke sini aku mau berangkat"

"Papah mau kasih ini ke kamu"dinata lalu memberikan sebuah boneka kecil kepada zeon yang membuat zeon bingung.

"Ini boneka buat apa pah"tanya zeon.

"Boneka itu akan menjadi teman kamu zeon selama di sana, dan kamu harus pulang dengan selamat ya zeon ayah dan semaunya pasti mendoakan kamu agar kembali dengan selamat"zeon yang mendengar ucapan dari sang papah pun terharu lalu memeluk dinata dengan erat.

"Zeon usahakan akan kembali dengan selamat pah"ucap zeon lalu melepaskan pelukannya lalu berjalan memasuki pesawat yang akan menerjunkan nya di filipina.

Zeon di perjalanan hanya terus memikirkan cara agar ia kembali dengan selamat dan membawa informasi yang bagus untuk negara, sampai tak terasa kini zeon sudah siap untuk terjun ke tempat yang di tujunya.

"Baik kapten kita sudah di tempat yang pas untuk kapten terjun"

"Baik saya sudah siap"

Kabin pesawat pun di buka, angin berhembus kencang zeon dengan nyali yang tak pernah padam pun lalu berlari dan terjun bebas kopilot yang melihat itupun hanya bisa menganga.

"Emang udah gak bisa di sebut lagi dari bagian manusia di sebutnya bener bener siluman hutan"gumam kopilot itu.


















































"Emang udah gak bisa di sebut lagi dari bagian manusia di sebutnya bener bener siluman hutan"gumam kopilot itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baca juga ya cerita author yang ini di jamin seru dan bawang bawang





























Huhu....Zee last show hari Minggu sedih deh satu persatu oshi author hilang😭

Wedew.....baru up nih maaf ya sedikit tadinya author mau bikin langsung end ni cerita tapi agak pusing juga ya jadi di bikin part lagi deh.....gimana kangen gak nih Ama cerita ini...mau lanjut gak kalo engga yaudah deh......

TBC.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perjalanan seorang perwira dengan seorang dokter(Chikze)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang