BAB 33

1.4K 120 6
                                    

Haii




































Kini zeon sedang di rumah Dinata, setelah mereka memberi kejutan kepada zeon mereka pulang ke rumah Dinata.

"Ayah kita gak pulang"tanya Tian.

"Kita pulang besok Tian"ucap gracio Tian pun mengangguk.

"Chika kamu setiap bulan di USG ya"ucap Indri.

"Emm iya mah"ucap Chika.

"Mas besok boleh anterin aku ke rumah sakit?"tanya Chika zeon pun lalu melihat Chika.

"Ngapain ke rumah sakit?"ucap zeon Chika pun seketika jadi kesal.

"Ih aku ke rumah sakit kan kerja mas lupa aku dokter"ucap Chika kesal.

"Emm iya aku lupa maaf ya, tapi kamu bakal cape kalo ke rumah sakit"ucap zeon.

"Engga mas aku gak akan cape kok lagian ada kak Gita kak indah kak Eli sama ashel yang bakal bantuin aku, aku juga kangen ke mereka"ucap Chika.

"Emm boleh tapi ada syaratnya"ucap zeon Chika pun mengerutkan keningnya.

"Apa syaratnya?"tanya Chika.

"Jangan panggil saya mas, saya masih muda gini di sebut mas kayak bapak bapak tau"ucap zeon kepada Chika itu membuat orang tua mereka tertawa.

"Bang kan emang Abang bentar lagi jadi bapak bapak"ucap Dinata sambil tertawa.

"Iya kamu juga kenapa sih gak mau di sebut mas"ucap Indri.

"Hahahahah aja aja ada nih mantu gua"ucap gracio tertawa keras sama seperti Dinata.

"Emang kamu mau di panggil apa zeon"ucap shani.

"Ngapain sih malah ngeledek kan bener aku belum tua"ucap zeon tak terima di ejek.

"Mau di panggil sayang sama Chika bu atau apa gitu asal jangan mas"ucap zeon malu malu.

"Heh waktu itu gaya gaya gak mau sama Chika udah nikah malah mau di panggil sayang"ejek Dinata dan itu membuat gracio tertawa.

"Bener kamu Din aku baru inget waktu itu dia kayak gitu"ucap gracio terbahak-bahak.

Zeon pun lalu pergi dan menarik tangan Chika ke kamarnya yang berada di lantai dua.

"Ehh malah pundung dia cio"ucap Dinata.

"Gua gak ikutan Din gak ikutan gua kalau sampe zeon marah atau malah Chika ikut marah karena gak suka zeon di ejek kamu"ucap gracio.

"Heh lu juga ikutan cio"ucap Dinata.

"Diem deh kalian malah debat udah ayo tidur mas"ucap Indri melerai dan langsung menarik Dinata.

"Eh sayang kamu mau kemana"ucap gracio kepada Shani.

"Diem aku bete"ucap Shani.

"Sayang Tian di mana"tanya gracio sembari berjalan mengikuti Shani.

"Dia tidur sama Kitty"ucap Shani lalu menutup pintu kamarnya dan membiarkan gracio di luar.

"Sayang buka sayang buka aku juga mau tidur"ucap gracio.

"Tidur aja di situ"ucap Shani.

"Aku mau sama kamu"ucap gracio tapi Shani tidak menjawab.

"Aduh ini mah beneran tidur di depan pintu"gumam gracio saat gracio ingin merebahkan tubuhnya di depan pintu Shani pun membuka pintunya.

"Ayok masuk"ucap shani.

"Iya sayang"ucap gracio pelan.

Sementara itu di kamar zeon dan Chika zeon mengunci pintu kamarnya takut ada yang masuk.

"Mas ak-"belum Chika menyelesaikan ucapannya zeon langsung mencium bibir Chika sekilas dan itu membuat Chika kaget.

"Aku denger kamu panggil aku mas lagi aku keluarin benih aku di rahim kamu lagi biar kembar anaknya"ucap zeon sembari melepas bajunya.

"Mas mas"ucap Chika jail.

"Kamu ini beneran ya mau"ucap zeon lalu membuka semua baju Chika dan jleb.........

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi hari pun tiba zeon bangun dan melihat jam sudah menunjukkan waktunya sholat zeon pun lalu melepaskan alat vitalnya dari punya Chika dan masuk ke kamar mandi dan bersih bersih setelah melakukan hubungan suami dan istri.

"Emm zeon di mana kok gak ada dia juga udah ngeluarin banyak benih di vagina aku sampe merah gini perih lagi iss sakit"ucap Chika merasakan vaginanya begitu perih.

Zeon pun masuk kembali ke kamarnya setelah sholat subuh dari masjid yang berada dekat di rumahnya.

"Udah dari tadi bangun sayang"ucap zeon setelah menutup pintu kamarnya.

"Zeon vagina aku sakit banget"ucap Chika sembari menutupi vagina miliknya itu dengan tangannya.

"Emm mana saya liat"ucap zeon.

"Malu"ucap Chika.

"Saya udah liat dari tadi malam"ucap zeon lalu membuka tangan Chika yang menghalangi.

"Emm mau saya beliin obat oles"ucap zeon.

"Emm boleh"ucap Chika, lalu zeon pun keluar tanpa pamit kepada Chika.

"Is main pergi aja mana gak pamit dulu"dumel Chika lalu dirinya berjalan Pelan ke kamar mandi untuk membersihkan badannya Chika mandi lumayan lama dan saat Chika sudah selesai dan keluar dari kamar mandi dia melihat zeon sudah duduk di kursi game milik zeon.

"Kamu udah belinya sayang"ucap Chika zeon pun tersenyum.

"Iya sayang udah nih mana aku obatin"ucap zeon berdiri.

"Udah aku aja sendiri yang obatin"ucap Chika.

"Gak harus aku"ucap zeon lalu mengendong tubuh Chika dan mendudukkannya di kursi gaming zeon dan membuka lilitan handuk Chika, zeon pun mengoleskan obat oles itu di vagina Chika saat sudah selesai zeon sengaja memasukkan satu jarinya ke dalam vagina Chika sontak Chika mendesah.

"Ahhhhh"desah Chika, zeon pun tertawa.

"Ahahha kamu kenapa mendesah sayang"ucap zeon.

"Itu ulah kamu ya"ucap Chika lalu berdiri dari kursi gaming zeon dan mencari bajunya untuk bekerja.

"Kayaknya aku udah cinta sama Chika semoga aja Chika bisa Nerima cara aku menunjukkan cinta aku"batin zeon melihat Chika memilih baju.






















































Segini dulu ya
Terus bantu support yah share ramein WP saya dan bantu vote terus yah walau agak gak nyambung tapi makasih ya selalu baca WP saya dan tunggu cerita selanjutnya

Tatatata

Chika love you hehehe

Perjalanan seorang perwira dengan seorang dokter(Chikze)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang