BAB 22

1.3K 110 5
                                    

Haii























Zeon telah tiba dengan membawa semua barangnya yang akan dia bawa zeon pun sudah melihat empat orang yang berada di sana menunggu dirinya zeon pun berjalan ke arah Mereka.

"Kalian udah siap"ucap zeon basa basi.

"Dari tadi kita udah siap tinggal nunggu kamu kapten"ucap Gion dan yang lainnya pun mengangguk.

"Emm kalian semua sudah berkumpul mari kita berdoa dahulu kepada tuhan yang maha esa dan setelah berdoa cium lah bendera merah putih dan bendera panji itu"ucap Kinal sembari menunjuk bendera merah putih dan bendera panji yang keramat itu.

Setelah selesai berdoa satu persatu mencium bendera merah putih dan bendera panji itu dan terakhir adalah giliran zeon zeon pun berjalan ke arah bendera yang sudah di tancapkan agar bisa di cium.

"Demi negri ku relakan waktu ku demi Bangsa ku rela taruhkan nyawaku"ucap zeon lantang dan keras membuat orang yang berada di sana sedih karena zeon seperti sudah siap berperang habis habisan, zeon pun beralih mencium bendera panji itu Agar dirinya semangat.

"Di bawah di warna sang panji di atas persada negri ini demi tuhan aku ini berjanji rela binasa membela ibu Pertiwi"ucap zeon dan melepaskan ciuman ke bendera itu dan langsung menyusul ke empat orang yang sudah berada di dalam pesawat saat hendak masuk tangan zeon di tahan oleh Kinal.

"Zeon tadi saya sudah memvideokan waktu kamu mencium bendera merah putih dan bendera panji aku akan mengirimkannya ke papahmu"ucap Kinal.

"Jangan komandan"ucap zeon panik.

"Tenang ini aku berikan di saat kalau sudah genting"ucap Kinal dan akhirnya zeon tenang.

"Komandan kalau aku tidak bisa pulang lagi tolong beritahu kepada keluarga saya sangat mencintai Mereka"ucap zeon.

"Kamu harus pulang dengan selamat nak jangan ngomong seperti itu"ucap Kinal memegang bahu zeon dan langsung memeluknya.

"Kalian akan di terjunkan di tengah hutan yang sangat lebat kamu juga pasti tahu hutan Kalimantan yang begitu lebat dan saya dengar para pasukan Gurkha ada di sana kalian harus hati hati yah saat mencari informasi dan membunuh"ucap Kinal setelah melepaskan pelukannya dari zeon.

"Emm om Kinal boleh kah kasihkan kalung ini ke Chika"ucap zeon dan Kinal mengambil kalung itu dan mengangguk lalu zeon pun pergi masuk ke dalam pesawat dan tidak berlangsung lama pesawat itupun terbang menjauh.

"Nak maaf karena kamu sudah matang dan hebat jadi kamu yang om pilih"gumam Kinal lalu pergi langsung menaiki mobil Jeep Wrangler nya dan di ikuti oleh para ajudannya, area penerbangan zeon dan dengan para prajuritnya sangat rahasia dan tidak ada yang tahu.

Di dalam pesawat dalpa Cahya Gion dan Reno terus berdoa dan zeon juga sama dia memegang tasbih nya dengan erat dan membaca buku doa yang selalu dia bawa kemana pun itu agar dirinya tenang.
Zeon pun membuka obrolan kepada keempat.

"Emm di sana ada pasukan Gurkha dan belum jelas ada berapa ratus musuh"ucap zeon.

"Selagi masih ada komandan kita akan selalu semangat komandan adalah api bagi kita"ucap dalpa dan cahya Reno dan Gion pun mengangguk benar karena kalau tidak ada zeon mungkin mereka sudah merasakan rasa takut tapi saat zeon menyemangati mereka dan itu juga membuat mereka sangat semangat.

------------------------------------------------------------------

Kinal sedang berada di perjalanan ke kediaman Dinata karena gracio menyuruhnya untuk ke sana perjalanan yang memakan waktu kurang dari 40 akhirnya sampai juga, Kinal dan para ajudan berbaret merah itu berjalan mengarah ke pintu utama rumah keluarga Dinata yang terpandang oleh seluruh Asia maupun Eropa.

Perjalanan seorang perwira dengan seorang dokter(Chikze)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang