Feyra4 : aku dan gelap

656 52 16
                                    

"nyctophobia adalah gangguan psikologis di mana seseorang memiliki ketakutan berlebihan terhadap kegelapan"

" Aku benci kegelapan, tapi ternyata, Tuhan mengirim ku bersama takdir yang selalu berada jauh dalam kegelapan " ~~Feyra

****

Dalam remang tampak seorang Gadis sedang bersandar lemah di dinding, tatapan nya kosong dengan air mata yang tumpah tanpa bisa ia tahan, Feyra menangis sesegukan, tangisan yang sedari tadi ia tahan saat tubuhnya menerima kekerasan dari sang ayah, kini pecah. Suaranya mengisi ruangan itu menghiasi kesunyian dengan isakannya yang pilu.

Sekujur Tubuhnya terasa kaku, tangan dan kaki yang menjadi sasaran kemarahan sang ayah seakan tak mampu ia gerakkan lagi, di tambah dengan nyeri yang semakin menusuk ke dalam hatinya. Ia Patah hati.
Lagi dan lagi cinta pertama nya, kembali mematahkan hatinya bahkan telah menghancur leburkan nya di hari istimewa ini. Hari pertambahan usia Feyra.

Feyra menunduk menatap bekas cambukan sang ayah, semuanya terasa perih.

DASAR ANAK PEMBAWA SIAL! KENAPA KAMU MASIH TINGGAL DI SINI? SEHARUSNYA KAMU TAU DIRI, SAYA TIDAK MAU MELIHAT WAJAH MU LAGI!!

" Maaf pa...maaf karena Fey egois, Fey gak mau pergi dari rumah ini....maaf" lirih nya saat mengingat Ucapan sang ayah.

" Fey masih pengen liat wajah papa, cinta pertama Fey..."

' dan juga sosok yang pertama kali mematahkan hati Fey...' batin Fey kemudian. Ia menyeka air matanya. Senyum tertahan muncul di wajahnya. Di hadapannya tergambar sosok cantik.

" Fey, juga Masih pengen mandangin wajah cantik mama, malaikat tanpa sayap yang udah bawa Fey ke dunia ini..."

' walaupun mama Udah lupain Fey dan benci dengan anak yang pernah ia lahirkan ini, Fey tetap cinta sama mama ' gadis itu tertunduk meremas rambutnya. Bentakan sang papa terus terngiang di telinganya.

PERGI DARI RUMAH SAYA!! KAMU SUDAH MEMBUAT PUTRI SAYA BERSEDIH DI HARI ULANG TAHUNNYA!

Feyra menerawang langit langit ruangan dengan tatapan kosong, seolah tak ada jiwa lagi yang mengisi raganya.

" Lalu bagaimana dengan Fey? Fey juga putrinya papa! kenapa papa gak nanya, apa Fey bahagia di hari ini? Se nggak penting itu Fey di mata papa? " Ia menarik nafas dalam-dalam dengan air mata yang masih terus mengalir di pipinya. Gambaran kenangan masa kecil perlahan muncul di kepalanya. Kehangatan kasih sayang kedua orangtuanya yang begitu Fey rindukan.

" Dulu...papa marah besar saat Fey gak sengaja jatuh waktu lagi main, padahal waktu itu, kaki Fey cuma kegores dikit pa...dan papa langsung mecat pengasuh Fey, tapi, kenapa sekarang justru papa yang ngasih luka ini..." Bahunya berguncang menatap tubuhnya yang berbalut gaun putih namun kini ternodai oleh darah.

' apa ini hadiah ulang tahun dari papa buat Fey? Luka dan darah?' Fey mengusap pelan bekas cambukan di lengan nya, luka yang melepuh membuat kulit putih itu kini terlihat memerah kebiruan.

" Fey gak minta apa apa di hari ulang tahun Fey, Fey juga gak pernah ngerengek kasih sayang papa lagi, tapi kenapa papa malah kasih Fey luka sebanyak ini pa.... Hiks, Fey kesakitan pa... rasanya jauh lebih sakit karena yang ngelukain Fey itu tangan yang dulunya selalu membelai Fey dengan kasih sayang... hiks... hiks... hiks "

Fey menatap telapak tangannya yang bergetar. Ia terisak.

" Pa.... dulu tangan papa cuma terangkat untuk mengusap kepala Fey dengan sayang, tapi sekarang tangan yang sama justru terangkat untuk memukuli Fey, apa sayang papa benar benar udah gak tersisa buat Fey pa? Hiks... hiks "

Feyra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang