Feyra8 : andai aku kupu-kupu

481 49 4
                                    

" andai aku, adalah kupu kupu, aku, akan terbang tinggi di angkasa, menari dengan kepakan sayap ku nan indah, menebarkan suka ke penjuru dunia.... akan aku sentuh Awan, akan ku nikmati hidup ku yang singkat, mengisinya dengan cinta dan kebahagiaan..."

~~~~~

Mentari di ufuk timur perlahan menampakkan sinarnya yang indah. Remang kini perlahan telah berganti dengan cerah sembari menawarkan kehangatan dari sang Surya.

Tuk

Tuk

Suara jendela yang tergerak karena tiupan angin terdengar cukup mengganggu.
Tirai nya kini beterbangan dan kemudian tersingkap. Cahaya masuk menerpa wajah Fey.

Mata hitamnya mengerjap perlahan, bersamaan dengan tangannya yang menutupi wajah karena merasa silau dengan cahaya itu.

Cahaya itu menghilang. Fey lalu menatap balkon kamarnya, tempat cahaya itu menyorot. Tapi kini semua hanya pemandangan remang keemasan yang tersuguh.

" Perasaan tadi ada cahaya, deh? Kok hilang?" Fey menyingkap selimut nya. Perlahan ia turunkan kakinya. Ia berdiri dengan hati hati namun ada yang aneh dengan kakinya.

" Eh? kok udah gak sakit? Gak lebam juga...ih kok bisa?" Fey berjalan ke sana kemari, memastikan bahwa kakinya benar benar sembuh, bahkan tak ada lebam lagi di kakinya.

Wajah Fey terlihat kebingungan, tapi sedetik kemudian ia tersenyum cerah.

" Alhamdulillah... berarti Fey bisa ikut kelas basket hari ini, yeeyy! Hehe" Fey melompat kecil dengan wajah bahagia.

Matanya kembali tertuju pada balkon, ada angin semilir yang masuk menerbangkan gorden kamarnya, mata Fey terpejam menikmati terpaan angin itu, perlahan ia berjalan menuju balkon dengan mata tertutup.

Fey tersenyum cerah, membuka matanya. Pemandangan langit terlihat masih menampilkan taburan bintang yang indah. Bersama dengan langit yang perlahan cerah pertanda fajar menyingsing.
Fey berdiri memandangi langit.

" Enak ya jadi kalian..." Gumamnya memandang bintang yang masih terlihat berkelap-kelip walaupun sudah samar dan hampir menghilang karena suasana yang bertambah terang.

Fey menatap ke sekeliling nya, ia lalu berjalan kembali ke dalam kamar.
Baru beberapa langkah Fey menapaki lantai kamar, kakinya terhenti tiba tiba dengan mata menyorot sesuatu yang tergeletak di lantai.

Fey berjongkok memungut benda itu, meletakkan nya di telapak tangan. Mata Fey menatap sendu.

" Kok ada kupu kupu mati di sini? Kapan masuknya ya?" Fey celingukan dan saat melihat jendela nya terbuka ia pun menghela nafas.

" Pasti masuk dari balkon... kasihan banget! Mana cantik banget lagi, emm, gak tega deh, mau buang..." Ujar nya.

Fey menatap ke sekeliling ruangan. Matanya berbinar senang saat melihat kotak kecil transparan. Ia lalu meletakkan bangkai kupu kupu itu ke dalam kotak itu.

" Karena kamu cantik banget jadi kamu akan jadi teman Fey, ya? Sayang banget Kamu udah mati, gak bisa terbang lagi deh. tapi gak apa-apa, Fey tetap suka sama kamu kok!" Fey meletakkan kotak itu di meja belajarnya.

Gadis itu kemudian berlalu menuju kamar mandi karena hari ini ia akan ke sekolah dan kebetulan ada pertandingan basket yang harus ia ikuti.

*****

Fey berdiri memandangi tubuhnya di cermin full body. Luka lukanya masih basah, dan juga terlihat masih membiru bekas kemarahan sang ayah, tapi anehnya tak ada rasa sakit lagi, bahkan saat tangan Fey sengaja di tekan ke luka luka itu.

Feyra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang