Feyra15 : ragaku?

452 40 11
                                    

" apa itu, aku?"

***

🦋🦋Happy reading 🦋🦋
🖤
🖤
🖤

Feyra berjalan masuk ke sebuah gudang belakang mansion, dengan terbatuk-batuk oleh debu. gadis itu terus mencari keberadaan barang barang yang pernah ia simpan di tempat ini.

" Nah, ketemu!" Fey gembira saat berhasil menemukan barang miliknya.
Sebuah kotak dengan gembok kecil terpasang.

Fey berjongkok membersihkan debu-debu yang menempel.
Setelah kotak itu bersih, ia lalu membawanya kembali ke kamar. Rencananya ia akan membuka kotak itu nanti.

Dengan sedikit kesulitan karena kotak yang lumayan berat, Fey akhirnya sampai di lantai atas dan kini ia sudah berada di dalam kamar nya.

" Ke gembok? Kuncinya, Fey taro mana ya?" Fey bergumam sendiri.

Ia lalu beranjak dan mencari di laci meja belajarnya tapi tak menemukan kunci apapun di sana. Bahkan ia sudah membolak-balik pakaian di lemari tapi nihil.

" Kok gak ada ya?" Fey kembali ke Kotak itu.

Setelah beberapa saat ia pun tersenyum senang.

" Oh! Disini ternyata!" Rupanya kunci itu ia selipkan di sisi kotak, Fey lupa karena memang sudah sangat lama kotak itu ia simpan di gudang.

Saat kotak terbuka. Gadis itu semakin melebarkan senyumnya, ada banyak sekali foto di dalam sana dan kesemuanya adalah potret masa kecil nya yang indah bersama dengan seluruh anggota keluarga.

Ada sang papa dan juga mama yang selalu mendekapnya erat, memberi semua cinta dan kasih sayang.

Dari semua album foto itu, potret yang paling banyak adalah dirinya bersama sang ayah. Fey mengusap gambar Wajah Ferdi lalu menciumi foto itu.

" Fey kangen papa..." Lirih nya.

" Papa tau gak? Bentar lagi Fey pulang... nanti papa bakal bahagia kan? Janji ya pah? Gak boleh marah marah lagi! Ntar papa sakit loh! Fey gak suka kalau papa sakit!"

Feyra meletakkan foto Ferdyan, dan beralih menatap potret Ranty. Dalam foto itu Ranty tersenyum lebar saat kedua pipinya di cium oleh dua putrinya, Fey dan Fay.
Foto yang lainnya pun juga menunjukkan semua momen berharga bagi feyra, momen yang ingin sekali Fey rasakan lagi.

" Boleh gak sih? Fey ngulang masa ini? Fey kangen semua nya...Fey bahkan udah lupa gimana rasanya di peluk mama, di sayang sama papa dan juga di genggam tangan nya sama kak aurel, dulu kak aurel sayang banget sama Fey...sama kayak kak Amel! Tapi sekarang, kak aurel benci banget sama Fey..." Tak terasa air matanya luruh.

Fey menggelengkan kepalanya.

" Nggak! Fey gak boleh sedih! Harus bahagia!" Gumamnya menyeka air matanya. Semua foto itu kembali di simpan ke dalam kotak.

Saat sedang merapikan album foto, Fey melihat sebuah buku dongeng yang berada di dasar kotak, buku usang dan sudah robek di bagian sudut.

" Buku ini kan buku yang suka papa bacain buat Fey dulu...Fey ambil ah!" Fey mengambil buku tersebut lalu menutup kembali kotaknya, tak lupa ia kunci.
Setelah itu ia masukkan kotak itu ke kolong meja.

~~~~~~~

Malam hari...

Jam di meja belajar Fey sudah menunjuk angka 22.30, tapi gadis cantik itu masih berkutat dengan buku yang ia temukan di gudang, membukanya dan Kembali membaca kisah yang pernah ia dengar dari lisan sang ayah sebagai pengantar tidur.

Feyra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang