Feyra13 : hanya luka

485 45 14
                                    

" hanya luka, Jangan terlalu cemas...Fey kuat kok, kak"

~~~~

🦋🦋Happy reading 🦋🦋
💐
💐

Mobil sedan berwarna hitam melaju dengan kencang di jalanan kota. Tak ada suara yang terdengar dari para penumpangnya.

Fey, dengan tubuh bergetar hanya bisa tertunduk, berusaha menyiapkan mentalnya, ia tau apa yang akan ia dapat kali ini, dan... Dia hanya bisa pasrah.

Gerbang tinggi segera terbuka saat mobil Sang tuan rumah mendekat, mobil itu masuk dan berhenti di depan mansion.

Ferdian turun lebih dulu lalu beralih ke pintu seberang untuk membukakan pintu bagi Feyra. Tapi, tidak seperti seorang ayah pada umumnya yang akan berlaku manis dan memperlakukan sang buah hati layaknya tuan putri, bukan sambutan tangan lembut yang Fey terima, tapi justru tarikan dan cengkeraman keras di pergelangan tangan nya.

Fey meringis sembari mengikuti langkah lebar sang ayah. Ferdian tak bersuara tapi wajahnya sudah menjawab bagaimana murkanya ia saat ini.

CEKLEK

BRUUKK

Pintu utama terbuka bersama suara jatuh yang berasal dari tubuh Fey yang di hempas oleh Ferdian dengan kasar.

Semua atensi langsung tertuju pada Feyra. Amelia yang juga ada di sana langsung berlari.

" Feyraaa!!" Pekik Amel, ia ingin menolong Feyra tapi di cegah oleh Ferdian.

" Jangan berani kamu membela anak ini lagi Amelia!" Ferdian menepis tangan Amel.

" Tapi pa....Fey berdarah! Kasihan dia paa..." Mohon Amelia dengan air mata yang turun.
Ia menatap cemas saat ada darah yang mengalir dari kening Fey, akibat membentur lantai.

Ferdian menatap bengis pada Feyra yang terduduk di lantai. Lelaki itu lalu melepaskan ikat pinggang kulit yang ia pakai. Amelia melotot.

" P-papa mau ngapain? Papa jangan sakitin Fey lagi! tolong ya pa? Maafin dia, apapun yang Fey lakukan, dia itu anak papa juga!" Amelia memeluk lengan Ferdian berusaha mencegah.

" MINGGIR!!!" Amelia terhuyung ke belakang saat tangannya di lepas paksa oleh Ferdi.

Fey menatap Ferdian yang kini tepat di depan nya. Gadis itu masih sempat menyunggingkan senyum hangat nya. Sesaat kemudian ia kembali tertunduk.
Ferdian sempat terenyuh melihat wajah Fey, tapi sedetik kemudian ia kembali memasang wajah bengis.

Ctass

Ctass

Fey memejamkan matanya setiap kali ikat pinggang itu menghantam tubuhnya. Ia berusaha untuk tidak bersuara, gadis itu menunduk dalam dengan air mata yang menetes. Kemeja putih milik Kenan yang ia kenakan kini sudah robek di beberapa bagian karena terus menerima cambukan keras.

Amelia menangis terisak sembari bersimpuh di kaki Ferdian.

" PAPA!! STOP PAH!! Udah... Hiks"

" LEPAS!!"

" Nggak! Udah ya pah! Jangan di terusin pah... Hiks, kasihani Fey pah" Amelia masih terisak. Ia menatap ke arah Fey yang sudah berdarah lagi. Lengan yang tadinya di ikat Kenan dengan sapu tangan itu terbuka dan darah kembali merembes keluar.

Fey meringis, Luka di lengannya bahkan semakin sakit...
Tak hanya itu, sekujur tubuhnya terasa lemas.

Tapi... Ferdian rupanya masih belum puas.
Lelaki itu menarik rambut Fey hingga kepalanya terangkat.

Feyra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang