Feyra22 : Takdir

357 40 45
                                    

"takdir tuhan adalah kepastian, tak ada yang bisa merubahnya! Tidak kau, ataupun aku!"

"Pilihan nya hanya satu!" .......
..,..

🦋🦋Happy reading 🦋🦋

"Ada hubungannya...karena kau adalah jiwa suci itu!"

Suara itu terus terngiang di telinga Feyra, gadis yang kini berjalan dengan tatapan kosong, kakinya terus berjalan tanpa arah.
Ia melewati apapun di hadapannya, ranting dan dedaunan kering terus terdengar saat kaki Fey berpijak di atasnya, Gadis itu seakan terhipnotis, hanya berjalan tanpa mengindahkan jalur yang ia lalui, bahkan saat kakinya melewati semak berduri, ia tidak terpengaruh sedikit pun.

Duri duri yang menancap kini melukai telapak kaki nya hingga darah merembes ke luar dengan perlahan.

Raut wajah Feyra terlihat datar tanpa ekspresi sama sekali, tak ada rasa sakit.

"Berjalanlah kemari...aku akan pertemukan kau, dengan serpihan jiwamu!!"

"Jangan datang!!! Menjauh Feyra!!! Pergi!!"

Suara suara seruan Terus terdengar, satu suara memanggil nya mendekat, sedangkan yang lain memintanya menjauh.

"Kemarilah....aku menunggumu..."

"Lariiii!!!! Jangan dengarkan bisikan kegelapan! Cepat berbalik dan pergilah feyraa!!"

Feyra tersentak, mata yang tadinya kosong kini kembali tersadar—segera ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
Raut kebingungan kembali tergambar di wajahnya.

"tempat, apa lagi ini? Kenapa Fey selalu di bawa ke tempat aneh?" Tanyanya.

"Kemarilah... ayo... datanglah padaku..."

Fey, mengalihkan pandangannya ke arah suara lembut mengalun yang memanggil namanya, untuk sesaat ia terlena dengan suara lembut itu dan melangkah menuju portal hitam yang terbuka, asap hitam keluar dari sana.

Feyra tersenyum dengan langkah pelan ia mendekat, namun suara lainnya tiba tiba terdengar.

"Jangan mendekat feyraa!! Lari!! Menjauh dari sana!!"

Fey menghentikan langkahnya, tepat saat kaki nya hanya berjarak satu langkah lagi dari portal. Ia membalikkan badannya untuk mencari pemilik suara.

"Siapa..." Lirihnya dengan waspada.

Gadis itu menatap ke depan sana, ada sosok gadis yang berdiri menatapnya, gadis itu mengulurkan tangan untuk mengajak Feyra mendekat.

"Datang padaku Feyra...." Feyra dengan mata tak lepas dari Gadis itu, perlahan berjalan mendekat, namun—baru saja beberapa langkah, sebuah tangan hitam merangkul nya hingga terbawa kebelakang.

Fey berteriak meminta tolong pada sosok di depan sana. Sosok itu hanya diam membisu.

"Jangan kalah dari nya.... jangan!!" Suara gadis itu menggema, meskipun samar—fey masih bisa mendengar ucapan itu.

"Apa lagi maksudnya?" Bingungnya.

Tubuh Fey terjatuh lagi dan lagi, entah kemana lagi tubuhnya akan mendarat, Fey hanya bisa berdoa, semoga ia tidak patah tulang saat Kembali nanti.

Cukup lama, tapi—tak ada tanda tanda ia akan mencapai permukaan tanah, atau semacamnya. Gadis itu masih terus terjatuh, sampai sang gadis itu merasa bosan, entah berapa jauh kedalaman tempat yang ia tuju kali ini.

"Lama banget!! Kok gak nyampe nyampe? Badan Fey pegel!!" Keluhnya.
Gadis itu sudah mulai bisa mengontrol rasa takut nya, Sekarang ia sudah membiasakan diri dengan kejutan kejutan yang sama sekali tidak menyenangkan ini.

Feyra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang