Feyra7 : tuhan itu adil

499 51 8
                                    

" semua cinta sirna seketika. Semua perhatian menghilang dalam satu kedipan.
Semua pergi seperti percikan api yang hilang dalam sekejap ".~~feyra

" Ada yang hilang, ada pula yang datang..."
🖤🖤🖤

******

Feyra duduk termenung di balkon kamar. Di sampingnya tersusun buku buku yang tadi sore ia beli.

Gadis itu terlihat bosan, Tak ada aktivitas yang bisa ia lakukan. Beberapa kali ia membuka lembaran buku buku yang ia beli tapi rasanya ia sedang tidak bersemangat untuk membaca.

Fey yang sepertinya sudah terlalu jenuh akhirnya beranjak dari balkon.

Gadis itu lalu berjalan menuju laci meja belajarnya, mengeluarkan kertas dan juga alat lukis yang kemudian ia bawa ke balkon.

Fey, duduk sembari meletakkan papan pengalas berisi kertas di pangkuannya, dengan lincah tangannya kini bermain di atas kertas, menggores permukaan putih itu dengan pensil, tak butuh waktu lama sebuah sketsa Gadis cantik selesai.

Fey, duduk sembari meletakkan papan pengalas berisi kertas di pangkuannya, dengan lincah tangannya kini bermain di atas kertas, menggores permukaan putih itu dengan pensil, tak butuh waktu lama sebuah sketsa Gadis cantik selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggaplah hasil sketsa Fey🤧)

" gak apa-apa lah, hasil gabut, hehe " Fey tersenyum manis. Ia memperhatikan hasil coretan nya, sederhana memang karena gadis itu ya hanya sekedar hobi saja, tidak pernah belajar secara khusus, semua murni otodidak. Sejak kecil feyra memang punya dua hobi, pertama membaca dan kedua adalah menggambar sketsa, dan kini, ia sedang belajar melukis dengan kanvas.

Saat sedang asik menatap hasil tangannya, Fey tidak menyadari ada seseorang yang ikut melihat lukisan nya.

" Wow, pintarnya Adek kakak!" Fey sedikit tersentak dan langsung menoleh ke belakang. Amel tersenyum dan mengambil papan berisi sketsa dari tangan Fey.

" Kok gak pernah bilang kalau Fey jago gambar? "

" Hehe, gak jago kak! Cuma bisa dikit" Fey tersipu malu.

" Ini mah jago dek, di asah dikit lagi kamu auto jadi seniman hebat, kakak yakin! Soalnya kan kamu udah punya basic seni, jadi bakal lebih mudah di kembangin bakat kamu"

" Makasih kak Amel! Fey cuma hobi aja kak! Gak niat mau serius!"

Amelia berdecak kecil, ia usap Kepala Fey dengan sayang.

" Hm, ya udah deh kalau emang Fey gak mau, tapi dek, udah malam! Tidur gih, biar gak telat bangun nya...Fey juga harus tidur yang cukup, ya?" Amelia tersenyum sangat hangat pada sang adik.

Fey mengangguk patuh.

" Iya kak, bentar lagi deh, Fey masih belum ngantuk hehe" cengir nya.

Amel mengelus rambut panjang feyra.

" Ya udah, kakak tinggal gak apa-apa kan? Kakak udah mau tidur, besok ada kuliah pagi dek"

" Iya kak, kak Amel duluan aja! Fey gak apa-apa kok "

Feyra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang