BAB 13- PRAKTEK MEMASAK 1

4 3 0
                                    

Wajah kebingungan menjadi pertanda bahwa Ratih Maheswari tidak bisa berhenti berpikir.

Selalu berulang-ulang mengenai pertanyaan kepada dirinya tentang guru bahasa inggris—seakan berhenti mengajar lagi.

Bahkan selama gadis itu berjalan bersama Riana, dia tetap memikirkan.

Dalam berbaris rapi sebelum memulai praktek pun, dia masih berkelana dengan pelajaran tadi.

"Baik, satu per satu silahkan masuk. Hari ini ibu tidak menguji perlengkapan kalian. Karena waktu kita cukup terbatas juga."

Bu Mega beranjak berganti posisi. Dia lebih dulu masuk, ketimbang anak didiknya, mengantri di belakang.

Sampai akhirnya, dua puluh murid begitu masuk ke dalam, mencium sesuatu hal biasa.

Kehidupan di dapur, diulang kembali. Aroma panggangan, bau wastafel, wangi lantai, panasnya ruangan, serta tekanan emosi yang harus kami tahan untuk beberapa waktu ke depan.

"Semua merapat ke depan. Ada beberapa hal yang akan ibu sampaikan."

Ruang depan perlahan dipenuhi lima belas orang, hingga akhirnya dua puluh murid telah hadir.

"Untuk praktek hari ini, akan sedikit berbeda, karena beberapa guru setelah praktek akan ada rapat. Jadi kalian semua harus bekerja cepat."

Aku mendengar penjelasan darinya. Sedikit menggigit bibir merahku.

"Untuk menu nya ada dua, jadi silahkan ditentukan bersama kelompok kalian, rencana kerjanya. Jangan sampai ada yang tidak kerja. Begitu saja. Terimakasih."

Bu mega menyerahkan tumpukan resep kepada ketua kelas. Disalurkan ke setiap kelompok.

Aku mendapat dua menu, kali ini. Sesuatu masih sama, seperti sebelumnya.

"Semuanya, silahkan ke meja masing-masing. Jangan lupa sesuai nomor kelompok."

"Baik, bu." Belasan murid menjawab.

Aku mengikuti suruhan darinya, agar kembali ke meja kami paling belakang.

Nomor 16, salah satu angka paling terakhir dari semuanya, dalam kelasku. Seperti angka buangan, yang harus aku terima.

Aku dengannya berdiri canggung, sementara lainnya asyik mengobrol. Dilihat mataku sendiri, Aldi dan Riana tampak akur saat ini.

Bagas memiringkan kepalanya. "Dapat apa lagi, Ratih?"

Aku menoleh, setelah ia bertanya. "Ini, chicken cordon blue, dan... Bitterbalen."

Ia tersenyum mengembang, menerima fakta barusan.

"Kalau begitu, kamu kerjakan bagian Bitterbalen. Aku akan membuat chicken cordon blue."

Aku mengangguk setelah ia membagikan tugas disini. Kami sepakat, tanpa adanya penolakan yang bergejolak diantara aku dan Bagas.

Resep Chicken Cordon Blue:

Bahan :

250 gr dada ayam yang di fillet

150 gr keju mozarella 

1 lembar smoke beef

150 gr tepung terigu

150 gr tepung panir

3 butir telur

lada dan garam secukupnya

minyak goreng untuk menggoreng

tusuk gigi

Cara Membuat :

4,5,&6 (SERIES KEDUA) BERSAMBUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang