Chap 41

387 30 3
                                    

Chap 41

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi dari film Barbie namun isinya jauh berbeda
Genre : romance, friendship, magic, fantasy, isekai, gender bender, modern kingdom
Pair : rahasia author
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga, pasti ooc, bahasa baku
Typo bertebaran

Happy reading

Mencari ranting pohon yang kering bukanlah hal sulit namun para siswi dari Sma Putri Wildblood terus saja mengeluh. Padahal itu adalah bagian dari kegiatan berkemah untuk membuat api unggun raksasa.

Sasuke dan Naruko yang tampaknya tidak mengeluh. Apalagi Naruko paling suka dengan kegiatan berkemah. Tidur di alam terbuka, melihat jutaan bintang yang berjajar, merasakan dinginnya udara malam di tempat berkemah. Itu adalah kesenangan terbaik baginya.

"Naruko, apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Sasuke. Ia dan Naruko sedang mencari dan mengumpulkan ranting pohon yang kering.

"Silakan saja. Kenapa tidak boleh?" tanya balik Naruko.

"Perasaanmu kepada kak Itachi. Apa masih sama atau berubah?" Sasuke tampak berhati-hati dalam berbicara karena takut Naruko tersinggung.

Naruko tanpa sengaja menjatuhkan ranting pohon yang sedang ia pegang. Sasuke pun mengambil ranting pohon itu.

"Maafkan aku. Harusnya aku tidak menanyakan hal itu, Naru-"

Naruko dengan cepat memeluk Sasuke sambil meneteskan air matanya.

"Sasuke! Aku sedih sekali! Perasaanku yang selama ini kurasakan tidak akan pernah terbalas. Prince Alberto ternyata tidak punya rasa terhadapku. Huwa..!" Naruko pun menangis di pelukan Sasuke.

"Tenanglah. Pasti akan datang cinta yang baru untukmu, Naruko. Orang itu pasti lebih baik daripada kakakku," bujuk Sasuke.

Naruko pun melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya.

"Aku tidak apa-apa. Cinta itu kan memang begitu. Meski aku gagal dalam cinta pertama, kan masih ada cinta kedua, ketiga dan seterusnya," kata Naruko dengan senyum riangnya.

Sasuke pun meraih kedua tangan Naruko. "Kamu gadis yang baik dan ceria. Kalau aku laki-laki, aku pasti akan memilihmu daripada kakakmu," ucap Sasuke sambil tersenyum.

Naruko pun tertawa. "Kamu lucu sekali, Sasuke! Sayangnya kamu itu perempuan dan kakakku sudah menjadi penghuni hatimu."

"Kamu benar. Dia itu sangat tidak peka tapi aku tidak tahu kenapa aku bisa suka pada kakakmu yang bodoh itu," aku Sasuke.

Lalu kedua gadis itu pun tertawa. Menertawakan Naruto yang bodoh.

***

Sudah lama Sasuke mencari ranting kayu pohon yang kering namun masih belum terkumpul banyak. Naruto dan Gaara sama tidak terlihat batang hidungnya sejak istirahat makan siang tadi.

"Ukh!" Sasuke meringis.

Rambut panjang Sasuke yang diikat kuda tersangkut pada dahan pohon. Kedua tangannya sedang memegang ranting pohon yang telah ia kumpulkan. Bisa saja ia menjatuhkan ranting pohon itu tapi ia sudah lelah untuk mengumpulkan kembali jika jatuh ke tanah.

"Hn, pilihan yang sulit. Tapi aku harus menjatuhkan ranting pohon ini untuk melepaskan rambutku yang tersangkut."

Akan tetapi seseorang sudah melepaskan bagian rambut Sasuke yang tersangkut pada dahan pohon.

"Rambutmu lembut dan juga indah, princess," kata orang itu.

Mata Sasuke terbelalak. Dengan gerakan perlahan ia menoleh kepada orang yang telah menolongnya.

The Princess and the Rockstar (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang