Bab 38

341 32 4
                                    

Chap 38

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam
Ide terinspirasi dari film Barbie namun isinya jauh berbeda
Genre : romance, friendship, magic, fantasy, isekai, gender bender, modern kingdom
Pair : rahasia author
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga, pasti ooc, bahasa baku
Typo bertebaran

Happy reading




'Kenapa aku harus duduk di samping si dobe?' gerutu Sasuke di dalam hatinya. 'Senang sih, tapi.. ' Diam-diam Sasuke melirik ke arah Naruto yang sedang memainkan ponselnya. '..kalau dalam sosok ini aku kan hanya orang asing baginya.'

Sasuke pun galau. Ia menyesal karena tidak memperkenalkan dirinya sebagai seorang princess ketika bertemu dengan Naruto beberapa tahun lalu.

Ponsel Sasuke yang ada di dalam saku roknya bergetar. Naruto sontak mengalihkan pandangannya kepada Sasuke yang sedang mengambil ponselnya.

'Aku kan menelepon Sasuke, tapi.. kenapa hape princess itu yang bergetar?' pikir Naruto. 'Pasti hanya kebetulan.'

Mata Sasuke terbelalak ketika melihat nama kontak yang tertera di layar ponselnya. Ia pun melirik ke arah Naruto yang tampak kaget.

'Mati aku!' suara hati Sasuke.

Tapi bukan Sasuke jika tidak bisa mengendalikan keadaan. Ia pun berpura-pura menerima telepon dari ibunya.

"Iya bu? Aku masih di perjalanan. Mungkin beberapa jam lagi sampai di tempat perkemahan," ujar Sasuke.

Naruto mengernyitkan alisnya karena orang yang ia telepon tidak mengangkat telepon darinya. Ia tak menyerah dan terus menelepon Sasuke tapi Sasuke menonaktifkan ponselnya. Alhasil Naruto pun tidak bisa menghubungi Sasuke.

"Sial!" gerutu Naruto yang bisa didengar oleh Sasuke.

'Maafkan aku, Naruto. Aku belum siap untuk memberitahukan kebenaran ini,' suara hati Sasuke. Ia merasa sedih dan juga bingung.

Naruto pun menyerah. Ia memutuskan untuk menyandarkan kepalanya di kepala kursi bus. Rasanya begitu lelah sampai membuatnya mengantuk dan tertidur.

Sasuke menoleh ke arah Naruto dan melihat Naruto yang sedang tertidur. Karena tidak tega melihat kekasihnya yang tidur dengan kepala bergoyang ke depan, Sasuke pun menyandarkan kepala Naruto ke bahunya. Lalu tak lama kemudian Sasuke ikut tertidur.

Setelah setengah jam, Naruto pun terbangun dan terkejut ketika mendapati dirinya yang sedang menyender di bahu sang princess.

Sasuke pun terbangun dan juga terkejut. Bisa-bisanya ia bersikap ceroboh hanya karena tidak tega kepada kekasihnya.

'Kenapa kepalaku bisa bersandar di bahu Princess Maria Angelica?' suara hati Naruto.

Bus pun berhenti di tempat peristirahatan. Penumpang yang ingin ke toilet pun turun dari bus termasuk Naruko yang sudah tidak tahan untuk pergi ke toilet.

Sasuke melihat Naruko yang pergi tanpa mengajaknya. Ia terjebak di dekat Naruto dan tak berani berkata untuk turun.

"Kau mau ke toilet juga, yang mulia?" tanya Naruto dengan formal.

"Hn." Sasuke menjawab dengan gumaman tidak jelas.

"Silakan." Naruto pun berdiri, lalu Sasuke juga berdiri dan berjalan untuk turun dari bus. Karin yang duduk tak jauh dari Sasuke segera berjalan mengikutinya.

"Kamu tidak mau menyusul dia?" celetuk Gaara.

"Maksudmu.. Aku menyusul princess?" tanya Naruto. "Yang benar saja! Dia kan seorang princess. Nanti aku dikira orang mesum dan dijebloskan ke dalam penjara kalau mengikuti gadis itu," tolak Naruto.

The Princess and the Rockstar (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang