Kedua kelopak mata samar-samar terbuka, tersenyum Diana atas kemenangannya semalam, melihat pria yang bersamanya saat ini berada tepat deoan matanya tanpa mengenakan busana. Tanpa Diana ketahui yang sesungguhnya bahwa Arlan melakukan semua saat malam tanpa menaruh sedikit hati padanya. Sedikit memberi kecupan, Diana Menapakkan kedua jenjang kaki, mengambil kain yang berserakan berada di atas ranjang dan beberapa pakaian berada di atas lantai, sekilas menatap cermin. Mengingat Dinda berada dirumah menunggu keberadaan mereka berdua, Diana segera membangunkan Arlan yang sedang tertidur pulas ditempat.
Perlahan kedua kelopak mata terbuka, tersenyum ramah menyambut wanita yang ada di hadapannya, sekedar memberi tanda terimakasih padanya karena telah memuaskan hasrat napsu yang ada dalam dirinya. Tak lupa Arlan mengambil pakaian yang dia lepas semalam. Melihat waktu sewa hotel yang mulai habis, Arlan memberhentikan niatnya untuk memesan makanan untuk dirinya makan bersama Diana di kamar ini.
"Yuk, kita langsung pulang saja ... dikarenakan masa sewa hotel ini sudah mau habis, nanti kita cari sarapan di luar. Kamu suka makan apa?" Kata Arlan dengan ramah menawarkan.
"Tidak usah, kita langsung pulang saja. Aku kasihan mama dirumah yang menanti kabar kamu dan aku yang berdusta dengan janji kerja lembur hingga pagi ini." Balas Diana sedikit menggelengkan kepalanya di awal kalimat.
"Baiklah, jika itu yang kamu inginkan ... Oh, yah, jangan sampai barang-barang penting yang kamu bawa tertinggal." Kedua lutut Arlan yang sedikit terasa lemas mulai menegak.
"Sudah siap, kamu sendiri juga jangan lupakan hal tersebut."
Mengangguk kepala Arlan dengan tegas.
Keduanya, pun, bersamaan beranjak pergi meninggalkan kamar yang mereka gunakan semalaman tersebut. Kamar tersebut tidak akan pernah terlupakan saja terkait segala kejadian semalam yang habis dilakukan, hal pertama kali Diana merasa senang karena dirinya merasa bahwa Arlan dapat menjadi miliknya seutuhnya melebihi sebatas sepupuk saja serta rasa kenikmatan dimana keperawanan miliknya telah pecah dengan waktu semalaman saja. Serta kehangatan yang membuat Diana ingin lagi merasakannya, jika ada waktu di hari berikut.
~~~
Usai beberapa menit perjalanan yang ditempuh dengan penuh obrolan, akhirnya keduanya dapat bersamaan kembali melihat halaman rumah yang begitu megah, tempat dimana menjadi peristirahatan mereka saat tubuh sedang merasa lelah. Awalnya Arlan merasa ragu untuk melewati pintu berwarna putih tersebut, namun mengingat Diana yang begitu penuh harap untuk dirinya beetemu dengan Dinda sebagai tantenya serta Dinda yang di dalam yang mungkin menurut Arlan telah menantinya kian lama. Kedua hal tersebut memberikan Arlan untuk percaya diri melangkahkan kaki lebih lanjut dalam halaman rumah tersebut, berharap semua akan baik-baik saja nantinya.
Di ruangan yang penuh kursi serta tembok yang bercat berwarna putih dan aroma masakan yang berasal dari belakang rumah. Membuat kedua kaki mereka langsung mencari aroma tersebut berasal. Di sana Diana dengan Arlan langsung menemukan sosok seorang wanita yang tengah sibuk memasak, melakukan rutinitas biasanya yang dilakukan oleh wanita tersebut hanya sekedar untuk menyiapkan sarapan untuk mengisi energi anggota keluarga yang ada dirumah ini.
"Hay, Mom ... lihat siapa yang ku bawa?" Sapa Diana dengan wajah penuh antusias berdiri disampingnya.
"Hay, akhirnya kamu sudah pulang ... emang siapa yang kamu bawa." Terlihat Dinda begitu sibuk tangannya memotong bawang putih, sejenak memberhentikan aktivitasnya sekedar menengok ke arah belakang. "Astaga, Arlan ... ."
Melepas segala kesibukannya memasak, Dinda menghampiri Arlan untuk menyambutnya dengan hangat. Memberikan sentuhan pipi kiri-kanan miliknya dengan kedua sisi pipi Arlan yang tirus terasa sedikit kasar. "Akhirnya, kamu mau pulang juga. Oh, yah, sekarang kamu ganti pakaian kamu sehabis itu kita sarapan bersama ... ." Ujar Dinda kemudian kembali mengarahkan diri pada anak semata wayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pecandu kelam
RomanceNarkoba sudah menjadi sebagian dari hidup Arlan Adiva bersama sahabatnya Dendi Jack, serta Nathalie Disa sebagai pacar dari Arlan. Mereka sangat menikmati narkoba tersebut hingga membuat mereka sulit untuk melepaskan diri dari narkoba, hal tersebut...