Hujan turun deras di Chrone, bersamaan dengan keberangkatan Anna dan Seryl menuju pulau utama. Gara-gara hujan ini pula perjalanan mereka terpaksa ditunda, mengingat cuaca buruk tidak bagus untuk perjalanan udara. Ini karena Seryl mengusulkan agar mereka pergi naik naga---sebetulnya Dragonian yang kalah taruhan dengan pemilik kastel. Sebab Laut Venska masih membeku dan Seryl curiga jika Klan Winter tidak mencairkan laut secepatnya.
Saat ini, Anna, Seryl, Count Foard, dan beberapa penyihir bawahan Count berada di sebuah tavern dekat dermaga. Banyak pengunjung yang berteduh di sana seraya memesan makanan hangat atau bir, tidak menyadari keberadaan pemilik wilayah yang kini bersandar di bingkai jendela sambil memegang segelas bir. Sementara Anna melahap roti lapis daging yang entah daging sapi atau babi atau makhluk aneh lainnya, dengan telinga menguping pembicaraan para pengunjung.
Tatkala hendak melahap suapan terakhir, petir menggelegar, membuat Anna sedikit terkejut lalu menoleh ke jendela. Langit di luar sana benar-benar gelap, kilatan petir bermunculan sebelum suara bagai ledakan bom terdengar. Perempuan pirang itu hanya berharap Kaira baik-baik saja di pulau utama.
"Aku penasaran, kenapa penyihir Count tidak membuat portal seperti portal duniamu dan duniaku?" tanya Anna setelah menyeka mulut menggunakan kain putih.
Seryl tertawa pelan seraya duduk di kursi depan Anna. "Bisa saja kalau kau mau menumbalkan satu desa."
Anna mengernyit. "Membuat portal sihir harus memakan tumbal? Kupikir sihir macam itu termasuk sihir tingkat tinggi."
"Iya memang. Pengorbanannya pun tidak main-main," ujar Seryl. Kemudian meneguk habis birnya.
"Siapa yang membuat portal antar-dunia?" tanya Anna lagi penasaran.
Seryl mengedikkan bahu, lalu berdiri dari duduknya. "Entahlah. Portal itu sudah ada sejak lama sekali."
Mata biru Anna memperhatikan Seryl yang berjalan menuju lantai bawah, dugaannya perempuan itu pasti akan menambah bir lagi. Lama-kelamaan ia jadi penasaran seberapa kuat toleransi Seryl terhadap alkohol. Sejak pertama mereka bertemu sampai sekarang, pemilik kastel itu sering terlihat meminum berbagai jenis alkohol.
"Oh, kau sendirian rupanya," celetuk seseorang dari belakang Anna. Suara agak berat dengan nada menggoda yang membuat perempuan itu merinding. "Mau kutemani?"
Anna menoleh, mendapati seorang pria berambut biru gelap panjang yang diikat dengan pita hitam, dua tanduk hitam di kepalanya, telinga lancip, mata seperti reptil, dan saat tersenyum taringnya terlihat jelas. Pakaian pria itu hanya berupa atasan putih dengan kerah berbentuk v sampai bagian atas perutnya, sehingga menampilkan sedikit dada bidangnya yang mulus, dan celana hitam. Ia memakai sepatu boots setinggi lututnya dengan tali merah. Jari-jari tangannya bahkan terlihat seperti cakar, berwarna ungu gelap kehitaman dengan kuku hitam panjang. Pria itulah Dragonian yang kalah taruhan dari Seryl.
"Tidak usah, aku sedang sibuk memperhatikan petir," ucap Anna dingin.
Sejujurnya, selama berada di Greina, Dragonian satu ini yang paling sering menggoda Anna sembari memamerkan koin-koin emasnya. Jelas sekali membuat perempuan itu jadi menjaga jarak, mengira bahwa Dragonian itu hendak melahapnya suatu hari nanti. Memang, pikiran Anna selalu aneh-aneh. Mengingat dunia yang saat ini ia injak pun melenceng dari ekspetasinya terhadap dunia dongeng.
"Petir bisa kau tangkap dan jual untuk bahan eksperimen penyihir," imbuh Dragonian itu seraya duduk di sampingnya. Suara koin-koin beradu tertangkap telinga Anna. "Oh iya, kita belum berkenalan. Aku Nidrin The Wealthy."
Anna mengerutkan kening, nama Dragonian itu terdengar aneh. "Sungguh namanya mirip tokoh dongeng sekali."
Sontak saja Nidrin tertawa terbahak-bahak, membuat semua pandangan pengunjung di sekitar mereka jadi tertuju padanya. Anna hanya bisa mengerling, lalu kembali memandang petir. Tiba-tiba saja ia kepikiran cara menangkap petir. Seingatnya di Menara Lynde, kurcaci di sana menjual petir dalam toples kaca. Karena rasa penasaran itu, Anna kembali menoleh pada Nidrin yang sekarang tersenyum lebar seolah-olah menggoda.
![](https://img.wattpad.com/cover/70142497-288-k659267.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Crown of Season
FantasíaGara-gara Kaira diculik oleh sekelompok Elf pedagang manusia, Anna jadi harus pergi ke Greina bersama Marrietta, Putri Musim Panas. Di tempat serupa dongeng itu, Anna malah menjadi buronan paling dicari karena wajahnya mirip Elizabeth, Putri Musim D...