XXVIII. FOXES AT PLAY

41 7 0
                                    

Anna yang berhasil kabur dari penjara atas bantuan gagak tidak tahu jika sebenarnya Kaira sudah dibebaskan sejak Anna tertangkap. Bagi Drachilda, Kaira hanya dibutuhkan sebagai umpan saja. Kehadiran manusia di istananya justru akan mengotori tempat tersebut. Lagi pula, Drachilda mengira manusia itu mungkin saja akan mati ketika ia berkeliaran di luar seorang diri. Penghuni kekaisaran sejatinya tidak ramah pada manusia.

Namun, tentu saja masih ada yang tidak diketahui Drachilda jika sebenarnya gagak miliknya sendiri berkhianat. Bukan hanya gagak, tetapi juga dayang-dayangnya, terutama Elise sebagai kepala dayang istana dan orang yang paling dipercayai Drachilda. Mantan pengasuhnya itu diam-diam mengirim pesan pada Genevieve terkait kondisi di istana, termasuk orang yang mengarahkan Kaira menemui Putri Musim Semi.

Berkat bantuan Elise, Kaira bertemu Genevieve dan Lucid. Ia juga diberi tahu soal masalah yang menyangkut Anna saat ini. Gara-gara informasi itu juga Kaira jadi lebih pendiam, lebih tepatnya ia memikirkan nasib kakak angkatnya yang akan segera dieksekusi tanpa menyadari jika Anna sudah kabur. Sebetulnya, Lucid memang bermaksud tidak memberitahu Kaira soal ini.

Demi menghindari kemungkinan Kaira hilang lagi, Genevieve membiarkannya beristirahat di Spirng Castle, ditemani Lucid dan butler kepercayaannya. Sementara sang putri memutuskan untuk pergi ke kota Summer. Ia harus menemui beberapa orang penting di berbagai tempat di Duchy Summer sebelum akhirnya memutuskan pergi Duchy Autumn nantinya.

Di hari ia menerima kabar jika Anna berhasil melarikan diri dari penjara, ia berada di depan Summer Castle yang sedang direnovasi. Berkat amukan Drachilda, bangunan itu benar-benar jadi tempat tidak layak huni. Namun, Summer Castle tetap harus dibangun kembali, sebab tempat itulah pusat pemerintahan Duchy Summer dan tempat tinggal Putri Musim Panas.

Genevieve bersama Takuya mengawasi pembangunan ulang istana, keduanya duduk di tenda sembari mengobrol tanpa menyadari jika sepasang Elementalis menghampiri mereka.

"Aku tidak tahu kau berkunjung Genevieve," ujar wanita yang wajahnya sudah dihiasi keriput-keriput halus.

Genevieve menoleh, lalu tersenyum anggun. "Countess Summervale, lama tidak berjumpa."

Countess Summervale atau sebelumnya dikenal sebagai Duchess Summer, sekaligus bibi dari para putri musim dan Empress saat ini. Selama Marrietta belum dibebaskan dari istana pusat, Countess Summervale-lah yang kini mengambil alih urusan Duchy Summer.

"Kalau kau sudah berada di sini, aku tahu kau akan bermain-main," ujar Countess Summervale.

Genevieve tertawa pelan, matanya lantas menatap Takuya sebelum kembali ke arah bibinya. "Sepertinya aku tidak perlu menjelaskan lagi, ya. Tapi aku memang ingin berkunjung ke sini. Sayang sekali saudariku malah membuat tempat ini berantakan. Marrie pasti sedih melihat rumahnya berantakan gara-gara kakaknya bermain-main dengan kakak iparnya."

"Permainan yang berbahaya," celetuk Count Summervale. Pria beruban itu kini memilih duduk di samping istrinya.

Melihat ketiganya hendak bercakap-cakap, Takuya langsung berdiri dan membungkuk hormat. Ia pamit untuk melakukan pekerjaan, tetapi Count Summervale mencegatnya. Pria itu lantas berbincang dengan Takuya seraya menjauh dari istri dan keponakannya.

"Ah, suamiku benar. Sejak kapan anak itu punya mainan yang berbahaya seperti ini? Sampai-sampai istana yang sudah berdiri ratusan tahun jadi hancur."

Genevieve tersenyum, mata biru kehijauannya lantas melihat ke arah para pekerja. "Dia memang punya mainan yang berbahaya. Countess juga tahu dia tidak punya bakat apa pun."

Countess Summervale mendengkus. "Benar sekali."

"Ada informasi ia suka sekali mengoleksi barang-barang antik dari Chrone. Rumor tentang pedagang Chrone sering masuk istana itu benar."

A Crown of SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang