Pergi ke Duchy Autumn yang sebetulnya cukup memakan waktu dan tenaga, kini menjadi mudah berkat tumpangan sihir milik Haizea. Spirit Angin itu tampak senang sekali begitu mereka tiba di pinggiran Duchy Autumn dan langsung saja melesat ke udara diiringi nyanyian lembut. Menurut Anna, kelakuan spirit satu itu lebih sulit dipahami ketimbang Neve. Awalnya, ia mengira Haizea ingin ikut karena berniat menemui Drachilda yang selama ini mengaku-ngaku sebagai elementalis Autumn. Namun, kepergian tiba-tiba spirit itu membuat Anna mempertanyakan tujuan yang sebenarnya.
Anna menarik sedikit tudung jubah supaya ia bisa melihat dengan jelas di depannya. Sejauh mata memandang, pohon maple tumbuh berjajar dengan rapi. Embusan angin juga terasa hingga menerbangkan sedikit rambut dan pakaiannya. Daun-daun maple berguguran, lalu berputar seolah-olah menari bersama angin. Namun, keindahan pemandangan di depannya justru membuat ia cukup lengah, sebab beberapa ekor burung pockbir berlari cepat melewati Anna. Kalau bukan Neve yang menahannya, mungkin perempuan itu sudah terjengkang.
Tanpa ada sepatah kata pun di antara mereka, keduanya mulai kembali menyusuri jalan setapak yang hanya beralaskan tanah. Di atasnya terdapat jejak roda dan sepatu, tampak seperti jejak biasa yang ditinggalkan. Perlahan-lahan mereka mengikuti jejak sepatu yang terlihat lebih kecil di antara semua jejak, di saat yang bersamaan keduanya juga berpapasan dengan beberapa ksatria berseragam pasukan keamanan.
Neve segera menarik Anna untuk lebih dekat dengannya. Ekspresi spirit satu itu terlihat tidak senang. "Sepertinya mereka juga mencarinya di sini."
"Tentu saja. Beritanya pasti sudah menyebar tahu!" kata Anna seraya menunduk untuk melihat kembali jejak sepatu, lalu mendengkus kala melihat persimpangan di depannya.
"Vyloria," panggil Neve yang langsung direspons Anna dengan dehaman. "Ikuti aku."
"Hah, a---"
Belum sempat Anna bertanya, Neve langsung menarik Anna untuk berjalan ke arah kiri. Kali ini tujuannya berbeda dengan para ksatria berkuda yang memilih lurus menuju desa terdekat. Sebenarnya, jalan ke kiri terlihat lebih tidak meyakinkan karena jalan setapaknya berakhir setengah jalan, sisanya tertutupi rumput yang sudah meninggi serta batang pohon seukuran anak kecil melintangi jalan. Perempuan itu yakin tidak akan ada yang mau lewat sana karena jalan buntu, tetapi ada kemungkinan jika Drachilda kabur ke sana.
Neve dengan cekatan menyingkirkan rumput-rumput tinggi, serta beberapa ranting besar. Ia juga membantu Anna untuk melewati batang pohon yang melintangi jalan, kemudian melanjutkan pencarian ke kedalaman hutan. Sesekali, Anna mengoceh karena bajunya tersangkut di semak-semak atau dengkusan Neve karena rambutnya juga tersangkut.
"Coba jawab jujur, kenapa kau kira dia lari ke sini?" tanya Anna sembari melepaskan rambut Neve yang tersangkut.
"Energi elementalnya mengarah ke sini," jawab Neve enteng.
"Energi elemental? Maksudnya apa?"
Neve tersenyum, lalu mengulurkan tangan kanannya pada Anna seolah-olah ia meminta perempuan itu untuk berjabat tangan. "Karena dia baru saja mengalami kebangkitan, maka energi elementalnya masih terasa, Vyloria."
"Ada yang seperti itu, ya?" Anna menerima uluran tangan Neve, lalu mereka berdua berjalan seraya bergandengan tangan.
Namun, jawaban spirit itu di luar ekspetasinya. Neve malah tertawa pelan sambil memalingkan wajah, seolah-olah baru saja melihat Anna melakukan hal konyol.
"Kenapa kau tertawa?"
"Kau percaya pada perkataanku, Vyloria."
"Lho, memangnya salah?" Anna melompati sebuah batu setinggi betisnya, di saat yang bersamaan ia menyadari sesuatu. "Kau bohong soal energi elemental, ya? Dasar Es Batu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Crown of Season
FantasyGara-gara Kaira diculik oleh sekelompok Elf pedagang manusia, Anna jadi harus pergi ke Greina bersama Marrietta, Putri Musim Panas. Di tempat serupa dongeng itu, Anna malah menjadi buronan paling dicari karena wajahnya mirip Elizabeth, Putri Musim D...