Bab - 21

3K 301 68
                                    

"Lamar?"

Namjoon memeluk Seungcheol dari belakang, Seungcheol membenahi pakaiannya di depan kaca.

"Udah siap?" tanya Namjoon, meletakkan dagunya di bahu Seungcheol.

"Hyung beneran mau ketemu sama Mama Papa?" tanya Seungcheol memastikan.

"Loh iya dong, kenapa? Kamu masih ragu sama aku?" tanya Namjoon membalik tubuh Seungcheol menghadapnya.

"Bukan gitu, tapi aku ragu sama Mama Papa" ujar Seungcheol membenahi rambut Namjoon.

"Sayang, Mama kamu bahkan mengira kamu mengandung. So aku sebagai lelaki yang sudah menghamili kamu harus tanggung jawab dong" ujar Namjoon mengelus perut Seungcheol.

"Hyung ihhh" mencubit perut Namjoon.

"Mommy daddy" panggil Tatae.

"Iya?" ujar keduanya kompak melihat Tatae.

"Halmoni sama halaboji udah datang" ujar Tatae.

"Okey ayok" Namjoon sempat-sempatnya mencuri cium pipi Seungcheol.

Namjoon menggandeng Seungcheol, lalu menggendong Tatae.

Fyi ini hari minggu, Namjoon sengaja tidak memberitahukan pada bu Choi kalau akan bertamu. Karena kata Seungcheol kalau hari minggu semua berkumpul di rumah, kecuali Seungcheol semenjak ada Tatae. Dulunya setiap sabtu sore Seungcheol akan pulang dan kembali ke apart senin pagi.

🐨🍒

Sampai di depan rumah

Ding dong

"Siapa ya? Tumben ada yang bertamu" ujar Bu Choi, meletakkan bantal sofa lalu beranjak.

"Buka aja, di makan kuenya nak Wonwoo" ujar Pak Choi.

"Iya Om"

Choi Seungmin sedikit enggan melihat Wonwoo, ntah apa yang ada di pikirannya. Namun hatinya mengatakan kalau Wonwoo memiliki tujuan tidak baik.

Bu Choi membuka pintu































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr. Duda - NamcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang