Bab - 22🔥🔞

6.5K 298 62
                                    

"Segala cara"

🐨🍒

"Udahlah nggak papa bentar lagi mau nikah juga, biarin. Asal Seungcheol nggak keberatan nggak masalah. Lagian Tatae udah besar, tiap hari minta adek. Kasian Aboji dengernya. Kalian tau kemaren dia bilang pada Jungkook boleh tidak meminta 1 adik untuk dia, dia mau bawa pulang. Kalian tidak sedih?"

Di apartemen, Malam

"Sayang kenapa?" Namjoon baru selesai chek pekerjaan, mendekati Seungcheol yang termenung menatap langit dari balik jendela.

"Nggak papa"

Namjoon duduk di belakang Seungcheol  dan memeluk seungcheol dari belakang.

"Mikirin omongan aboji ya?"

"Hyung aboji bener, aku juga kadang nggak tega lihat Tatae. Memang secara fisik Tatae sehat, tapi psikisnya mudah terguncang hyung. Meskipun ada kita, dia kadang selalu tertekan. Kau tau hyung?"

"Ada apa?"

"Saat hyung di Busan"

🐨🍒

Flashback

Seungcheol sedang memasak, dan Tatae main di ruang tamu dekat dengan dapur. Karena apartemen Seungcheol tidak terlalu besar.

 Karena apartemen Seungcheol tidak terlalu besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adek tolong ambil yang itu yang walna pink"

"Iya kakak bental"

"Adek mau di buatin lumah ya? Mau? Lumah plinses?"

"Iya kakak"

"Okey adek duduk dulu okey, kakak buatin lumah"

Seungcheol kaget mendengar Tatae, tapi dia memilih diam. Mengamati sejauh mana Tatae seperti itu.

"Adek mana tadi? Kok belum di ambilin?"

"Kakak, adek kan belum ada gimana mau bantu kakak"

"Oh iya kakak lupa, nanti sabal ya! Suatu hali adek akan hadil di pelut mommy, dan nanti kalau adek sudah kelual kita bisa main ya? Kakak janji akan jadi kakak yang baik nggak nakal sama adek"

"Iya kakak"

"Kakak sayang adek"

Seungcheol melihat itu, tidak bisa menahan air matanya, Seungcheol menangis di balik meja makan.

Mr. Duda - NamcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang