Ketika malam anniversary perusahaan tiba, Junghwan sebetulnya sudah siap meluncur ke lokasi dengan membawa mobilnya sendiri, tapi atas perintah Papa, dia harus rela menunggu jemputan dari Jeongwoo. Kata beliau, tiap ada acara besar seperti ini diadakan harus ada yang menjaga anak-anaknya. Dan karena Jihoon tidak tertarik sama sekali dengan urusan perusahaan, maka beliau hanya memerintahkan asistennya yaitu Jeongwoo untuk menjemput Junghwan. Sementara Jihoon akan menolongnya mengantar Elan ke rumah orang tua Haruto. Sesuai dengan request Elan kemarin.
Tepat pukul delapan malam, Jeongwoo menjemput Junghwan dari rumah. Selama perjalanan yang memakan waktu hampir satu jam itu, Junghwan bisa merasakan keringat dingin mulai membasahi kemeja yang ia kenakan. Dia tahu dia akan bertemu Haruto disana. Dan untuk pertama kalinya setelah Haruto mendiamkannya, mereka akan berada di dalam satu ruangan dan mungkin saja berinteraksi. Kali ini Junghwan bertekat untuk mengambil keputusan atas lamaran Haruto.
Saat tiba di lokasi, Junghwan bisa melihat pelataran parkir sudah super padat sehingga memerlukan waktu hampir sepuluh menit untuk menemukan tempat parkir. Seakan-akan itu belum cukup, di hadapan pintu masuk, karpet merah terbentang diiringi reporter ditiap sisinya untuk mengambil foto atau melemparkan pertanyaan. Intinya acara anniversary kali ini kelihatan lebih meriah dari sebelumnya. Junghwan hanya bisa terdiam sedikit terkesima. Jeongwoo yang sepertinya sudah lebih mengantisipasi keadaan di sekeliling, segera menggengam tangan Junghwan dan menuntunnya melalui karpet merah itu menuju pintu masuk. Selama berjalan, tidak hentinya dia mendengar para reporter berteriak memintanya berpose dan menanyakan pertanyaan yang tidak bisa ia pahami, bunyi klik...klik...klik dan kerlipan flash kamera seperti tidak ada habisnya. Dan sialnya, ketika baru mengambil satu langkah memasuki ballroom, Junghwan langsung berhadapan dengan sumber kegelisahannya.
Haruto berdiri tegap, mengenakan satu set jas berwarna hitam, di bawahnya ada kemeja berwarna putih dengan cuff-links emas putih, tanpa dasi. Junghwan tahu, selama ini Haruto itu ganteng. Tapi malam ini Haruto kelihatan Super ganteng sehingga membuat Junghwan hanya bisa menatap dengan mulut terbuka.
Jeongwoo yang menyadari bahwa anak bosnya sedang bengong segera mengankat tangannya untuk mengusap bahu Junghwan sebelum kemudian mengusak rambutnya sambil tertawa.
"Kamu nervous banget sih, kayak baru pertama kali aja." ucap Jeongwoo menyalah artikan bahasa tubuh Junghwan sebagai kegugupan. Dengan perasaan campur aduk, Junghwan hanya mengangguk. Ini memang bukan pertama kalinya Jungwan mengahadiri acara besar, tapi acara ini berbeda, karena Haruto ada di sana.
Seorang staff event organizer berpakaian serba hitam menuntun mereka agar terus melangkah maju, saat itulah Haruto menoleh dan akhirnya pandangan mereka bertemu. Sekilas Junghwan seperti melihat perasaan yang tidak tersampaikan olehnya. Percampuran antara, rindu, harapan, kekecewaan, dan kemarahan, semua perasaan yang juga Junghwan rasakan ketika melihat.
Tapi kemudian tatapan Haruto beralih pada Jeongwoo yang berdiri di samping Junghwan, masih menggenggam tangannya, dan tatapan itu seketika berubah menjadi kosong. Seperti orang yang tidak mampu merasakan apa-apa lagi.
Junghwan hendak menarik tangannya dari genggaman erat Jeongwoo dan bermaksud menghampiri Haruto , ketika tiba-tiba Jeongwoo menariknya dan membawanya berdiri berhadapan dengan Bobby, senior associate mereka.
"Junghwan, you made it." ucap Bobby terdengar antusias sambil menyalaminya.
Junghwan menyalami balik seniornya dengan sopan, kemudian selama sepuluh menit selanjutnya Bobby menjelaskan konsep anniversary night kali ini dengan panjang lebar. Dan meskipun tatapan Junghwan mengarah pada wajah Bobby, tetapi pikirannya sudah melayang entah kemana. Mungkin ini perasaannya saja, tapi Junghwan bisa merasakan tatapan Haruto padanya, menyusuri tiap inci kulitnya hingga membuat bulu kuduknya berdiri. Tetapi Junghwan menolak untuk melihat kebelakang untuk memastikan apakah Haruto masih berdiri di sana atau tidak. Setelah Bobby selesai dengan penjelasannya dan meninggalkannya berdua dengan Jeongwoo. Haruto sudah tidak kelihatan di mana pun. Dan seharusnya itu bisa membuatnya bernapas lega, tapi perutnya justru terasa seperti sedang diikat simpul jangkar dengan tambang tebal.
![](https://img.wattpad.com/cover/342589520-288-k741878.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Un-Stuck
FanfictionHaruto dan Junghwan memiliki rahasia yang membuat keduanya terjebak pada satu sama lain. Unstuk: to stop being stuck to something. *Deskripsi mungkin tidak sesuai dengan cerita, but deal with it* Warning!! BXB Mature Content in a few chaps Dom! Har...