Empat

42 6 6
                                    


'Hatiku memilih satu, namun logika ku menginginkan semuanya'.

'Hatiku memilih satu, namun logika ku menginginkan semuanya'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


○○○

"Oppa, aku ingin tahu keadaan hatimu tentang kita yang seperti ini. Jujur saja, apakah oppa kecewa dan menyesal menikah denganku ?".

Hoseok sedikit heran dengan pertanyaan istrinya yang tiba-tiba.

"Kenapa tiba-tiba bertanya begitu, ji ? Ada apa ? Apa ada yang mengganggu fikiranmu ?".

"Jawab saja, oppa".

"Huh, dari pada kecewa dan menyesal aku lebih memikirkanmu, ji. Aku memiliki rasa takut kau akan pergi meninggalkan ku karena keadaan kita seperti ini. Tuhan melimpahkan kekayaan kepada kita tetapi masih belum memberi kita kepercayaan untuk memiliki anak. Aku takut kau pergi dariku".

Rosse terkejut mendapati suaminya menangis, segera ia memeluknya.

"Oppa, maafkan aku. Aku tidak bermaksud buruk bertanya demikian..".

"Tidak apa-apa, sayang. Pertanyaan itu wajar kau tanyakan padaku. Lalu kenapa kau tiba-tiba bertanya begitu ?".

"Aku juga sama sepertimu, oppa. Kita memiliki ketakutan yang sama, aku takut kau yang akan pergi meninggalkan ku. Terlebih jika kau memilih untuk bersama wanita lain karena kecewa denganku".

Hoseok terdiam sejenak mendengarkan jawaban istrinya.

"Ada ataupun tidak, yang perlu kau tahu aku tidak bisa tanpa mu, ji".

"Apa maksudmu ada atau tidak, oppa ? Kau memiliki wanita lain ?".

"Bukan, sayang. Maksud oppa itu hanya perumpamaan saja, intinya aku tidak bisa jika tidak ada kamu".

"Jangan sampai seperti itu, oppa. Kau akan menyakitiku, kalau kau memang menginginkan wanita lain bicaralah padaku baik-baik".

"Emmm, tidak akan sayang. Aku menyayangimu".

Cup

Rosse tidak menjawab, ia menikmati kecupan dari suaminya. Ia juga tidak mengerti, dari sekian macam jenis skinship hoseok lebih banyak memberinya kecupan. Mau itu di keadaan mereka hanya berdua saja atau bahkan di saat mereka tengah berada dimuka umum. Rosse sangat menyukai itu, ia merasa sangat dihargai sebagai istri. Perlakuan itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa rosse begitu berharga bagi suaminya.

Triiiiing

"Sebentar, aku akan angkat telepon dulu".

Hoseok meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. Sedikit menjauh dari posisi istrinya untuk mendengarkan panggilan itu. Rautnya sedikit berubah setelah mendengarkan beberapa kalimat dari si lawan bicaranya.

"Ada apa, oppa ?".

"Emm, sebenarnya aku tidak enak padamu, ji. Tapi aku harus kerumah sakit sekarang".

A Fragile House of Cards (Jung Hoseok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang