lima

35 5 6
                                    

Ji Namjoon, 31 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ji Namjoon, 31 tahun.
Sahabat hoseok.

○○○

Tentang percakapan yang terjadi beberapa waktu lalu bersama seseorang, membuat hoseok dirundung kegelisahan. Ia tahu, apa yang sudah dilakukannya adalah salah. Dari sudut manapun tidak ada yang bisa membenarkan tindakan itu.

Fikirannya menjadi lebih banyak bercabang. Membuatnya harus memikirkan jalan keluar yang terbaik untuk semuanya.

"Kau itu bodoh sekali. Bagaimana bisa kau melakukan hal itu ?".

"Aku juga tidak tahu, aku tidak berniat sampai menimbulkan masalah ini".

"Cihh.. Tidak berniat katamu ? Kalau kau memang tidak berniat, seharusnya sejak awal kau tidak memulainya".

"Beri aku solusi, joon. Jangan menasehatiku dulu".

"Tidak. Saat ini, kau sudah keterlaluan. Apa yang terjadi itu karena kau tidak bisa menentukan pilihan. Sudah berapa kali aku mengingatkanmu ? Banyak, kan ? Tapi lihatlah, nasihatku sama sekali tidak bisa menembus otak bodohmu itu".

"Lalu aku harus apa ?".

"Apa lagi ? Lakukan yang memang harus kau lakukan, apa kau benar-benar bodoh sekarang ? Kau sendiri yang melakukan semua kesalahan itu, jangan berharap orang lain akan membantumu kali ini. Sekarang renungkan semua ucapanku, jika apa yang aku katakan salah kau boleh memenggal kepalaku sekarang juga"

"..."

"Jika bukan karna kau itu sahabatku, sudah habis kau ditanganku, aku pergi".

Agaknya apa yang telah hoseok ceritakan kepada namjoon telah membuat sahabatnya begitu marah. Mulanya ia mengajak namjoon untuk sekedar minum saja di bar itu, sebab keduanya juga sudah beberapa bulan tidak bisa bertemu seperti ini. Namun entah karena hanya namjoon yang tahu segala tentangnya, atau karena otak pintarnya sudah kehabisan ide. Ia bercerita panjang lebar atas apa yang telah dilakukannya.

Ji Namjoon adalah sahabat hoseok, entah sejak kapan mereka mulai sedekat itu. Keduanya berkenalan kala berada di universitas yang sama, menjadi mahasiswa baru. Berasal dari negara yang sama membuat keduanya mudah untuk dekat. Hingga keduanya menuai kesuksesan masing-masing, hubungan mereka semakin terjalin apik.

Meski lebih tua beberapa bulan, justru hoseok tidak lebih dewasa dari namjoon. Dari keduanya yang paling banyak mengomel dan memberi nasehat adalah namjoon.

Tentu saja apa yang didengar hoseok dari mulut sahabatnya adalah kebenaran. Kini ia baru menyesali apa yang sudah dilakukan, menyepelekan nasehat sahabatnya justru membuat hoseok terjerumus pada kubangan masalah.
Hoseok akui, ini murni kesalahan dirinya.

Tak benar-benar pergi meninggalkan hoseok sendirian ditempat seperti itu. Namjoon masih memantau sahabatnya dari kejauhan, ia tidak pernah tega melihat hoseok bergelut dengan masalah sebesar ini. Perkataannya yang kasar sengaja dilakukan supaya hoseok sadar, dan tidak lagi seperti ini untuk kedepannya.

A Fragile House of Cards (Jung Hoseok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang