.
Rosse tak tahu kalimat pedas apalagi yang diterima hoseok saat berhadapan dengan yoongi. Saat pekerjaannya sudah selesai, ayah baby dae nyatanya sudah berada diluar ruangan miliknya tanpa masuk. Padahal ia tak keberatan sama sekali jika hoseok menungguinya didalam daripada diluar tanpa duduk. Saat ditanya jawaban hoseok hanya tak ingin mengganggu dirinya yang masih ada pekerjaan.
"Emm, kau sudah mendapat undangan untuk mediasi, ji ?".
"Ya, baru tadi pagi aku menerimanya, oppa".
Perjalanan dari kantor yoongi menuju kediaman rosse nampak kembali hening setelah percakapan singkat mereka. Entah kenapa hoseok menjadi lebih canggung setelah kebenaran yang ia luruskan kemarin. Ia atau bahkan rosse sama sekali tak ada yang mau membahas masalah itu. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh paman hwang menjadi salah satu rencana hoseok, namun ia mengalami kesulitan untuk mengundang mereka semua. Sehingga ia hanya datang bersama paman park dengan bantuan jungkook agar soo young dan taehyung tetap tinggal.
Tetapi mungkin Tuhan tengah memberinya sedikit keberuntungan dengan rencana tak terduga paman hwang. Mendatangkan semua keluarga yang bersangkutan mengenai permasalahan itu.Setidaknya setelah resmi berpisah hoseok tak terlalu terbebani oleh masalah itu. Tak bisa dibenarkan, pun tak akan ada yang membenarkan apa yang sudah hoseok lakukan. Penghianat tetaplah hal yang fatal dalam berumah tangga, fase perselingkuhan hoseok sudah pada tingkat tertinggi. Berhubungan badan hingga si wanita pernah mengandung darah dagingnya bahkan sempat menikah, itu alasan yang sangat cukup untuk mendasari perpisahan keduanya.
Rosse tetaplah menjadi lakon utama yang paling banyak merasakan hatinya terkoyak."Oppa, sebaiknya kau disini saja. Aku akan ke dalam sebentar untuk mengambil baby dae".
"Itu akan semakin membuat diriku terlihat br*ngsek dimata eommamu, ji. Aku akan ikut masuk untuk sekedar berpamitan".
"Tapi nanti eomma pasti..".
"Memakiku ? Bahkan seribu makian tidak akan bisa mengganti hati mereka yang terluka karenaku. Bahkan hatimu sendiri, aku tak apa-apa".
Senyuman hoseok mengembang untuk meyakinkan rosse, meski rosse sendiri mengerti bahwa senyum itu sirat akan penyesalan.
Maka mau tidak mau rosse membawa hoseok masuk kedalam rumah bersamanya. Ia akui lelaki cinta pertamanya itu kini benar-benar menunjukkan rasa cinta beserta penyesalannya."Eomma, sudah waktunya baby dae ku bawa kerumah sakit".
"Biar eomma pergi ber...".
"Selamat siang, maaf nyonya".
"Ji ? Kenapa dia ada bersamamu ? Jangan bilang dia yang akan mengantarmu kerumah sakit ?".
"Benar, eomma. Hoseok oppa yang akan mengantar putrinya untuk imunisasi".
"Kenapa kau tidak punya rasa malu sedikitpun ? Masih berani menampakkan wajahmu bahkan menginjakkan kakimu dirumahku..".
"Maaf, nyonya. Saya datang kemari sebagai ayah dari putriku. Bagaimanapun keadaannya, saya memiliki hak atas putri saya sendiri meski disaat perpisahan kami sudah resmi dan hak asuh berada ditangan rosse. Saya hanya ingin memenuhi tanggungjawab dan juga hak dari putri saya, termasuk mengantar dae hwa untuk imunisasi hari ini".
"Apa peduli ? Dae Hwa adalah anak yang tidak kau harapkan, jangan lupakan fakta itu. Ji, eomma harap setelah kalian resmi bercerai beri batasan tentang dirimu begitupun dae hwa".
"Eomma, mana bisa begitu ? Kalau untuk diriku aku bisa, tapi tidak dengan dae hwa. Menerima kasih sayang dan kehadiran hoseok oppa sebagai ayah kandungnya adalah hak dae Hwa. Eomma, bahkan aku sekalipun tidak bisa membatasi hubungan atara ayah dengan anak".
"Jangan pernah lupakan bagaimana usahanya agar anakmu tidak hadir ke dunia ini, ji. Terserah, lakukan saja jika kau masih menganggap aku ibumu..".
"Eomma, tidak bi...".
KAMU SEDANG MEMBACA
A Fragile House of Cards (Jung Hoseok)
FanfictionHoseok : "Bisakah rumah ini tetap menjadi tempat ternyaman kita meskipun itu akan runtuh ? Bahkan jika itu adalah mimpi yang sia-sia, tetaplah seperti ini sedikit lagi. Aku hanya sedang tersesat ketika tidak berada di dalamnya, tapi ini adalah satu...