A Fragile House of Cards (Jung Hoseok)

26. kekecewaan taehyung dan yoongi

.

Dua minggu telah berlalu sejak taehyung mendatangi hoseok dan menuntut perceraian atas soo young. Nyatanya apa yang dikatakan memang benar, berkas tuntutan dari soo young sudah ada ditangannya. Bahkan tertera tanda tangan istri keduanya. Hoseok tidak mengerti, soo young begitu bahagia saat menikah dan tentu juga mencintainya. Tapi mengapa ia mengirimkan surat perceraian kepadanya ?.

"Kita perlu bicara, bisakah bertemu ?".

"..."

"Baik, aku segera kesana".

Tentu yang sedang berbicara dengan hoseok diseberang sana adalah istri keduanya, soo young. Ia menjadi pihak yang tidak mengerti sama sekali, mengapa soo young menuntut perceraian. Bukankah awalnya dia sudah setuju dan tidak menjadi masalah sebagai istri kedua ? Lantas apa yang membuatnya ingin lepas juga dari ikatan hoseok ?.

Tak perduli meski ia sebenarnya harus segera menghadiri rapat dirumah sakit, ini lebih penting dari rapat bulanan itu. Sepulang dari mengajar di universitas ia segera menuju tempat yang sudah ditentukan oleh soo young untuk bertemu. Bahkan ini pertemuan pertama sejak mereka pulang dari pernikahan mereka di pulau jeju.

"Maaf aku sedikit terlambat, kau sudah lama ?".

"Tidak juga, silahkan duduk".

"Bagaimana kabar mu dan juga baby ? Semuanya baik ? Maaf aku belum sempat meluangkan waktu untuk menemui kalian, situasiku dengan rosse sedang tidak baik".

Saat tangan hoseok terulur untuk mengusap perut soo young, justru wanita itu menghindarinya. Hal demikian membuat hoseok mengerutkan kening nya.

"Kenapa ? Apa aku melakukan sebuah kesalahan ?".

"Cukup basa-basinya, hoseok. Aku hanya ingin mengatakan segera tandatangani surat perceraian kita yang sudah kau terima dan kembali ajukan ke pengadilan agar segera diproses".

"Tapi kenapa, soo ? Apa salahku ? Aku tidak mau kehilanganmu dan juga baby kita, kau tahu aku aku tidak bisa melepasmu".

"Kesalahanmu adalah putra dari mendiang paman ahn, dan asal kau tahu bahwa ini bukanlah darah dagingmu. Aku bersumpah janin ini bukanlah milikmu, hoseok".

Hoseok terkejut dengan kalimat yang keluar dari mulut soo young. Ia masih tidak mengerti.

"Ap-apa maksudmu ?".

"Kau tidak mengerti ? Dengarkan aku baik-baik dan jangan menyelaku, karena ayahmu lah kedua orang tuaku berpisah. Keluargaku menjadi berantakan dan harus hidup dalam tekanan, terutama appaku dan juga oppaku. Aku tidak akan meminta maaf atas perbuatanku ini, kita impas kan ? Ayahmu menghancurkan kehidupan keluarga kami dan aku hadir untuk menghancurkan keluargamu. Aku sama sekali tidak memiliki perasaan cinta kepadamu. Sekali lagi ini bukanlah darah dagingmu, hoseok. Ku akui aku sudah menghianatimu dengan memberi izin orang lain menyentuhku bahkan janin ini sampai ada dalam perutku. Segera tanda tangani surat perceraian itu kita akhiri dengan satu sama satu".

"Appa ku ? Apa maksudmu ? Aku sama sekali tidak mengerti. Dan lagi, bagaimana kau yakin itu bukan anakku, so ? Kita bahkan sering melakukan hubungan badan".

"Karna aku selalu mengkonsumsi obat penunda kehamilan setelah melakukannya denganmu. Dan aku sengaja tidak mengkonsumsinya setelah aku berhubungan dengan pria lain itu. Apa itu sudah cukup jelas untukmu ? Apa kau fikir aku akan sudi mengandung darah dagingmu ? Aku bahkan sangat membencimu, tak masalah kesucianku terenggut oleh dirimu. Namun aku sudah cukup puas menjalankan dendamku kepada paman ahn melalui keluarga kecilmu. Kau cari tahu sendiri apa yang sudah dilakukannya dimasalalu".

Hoseok mematung mendengar semua alasan soo young yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia masih duduk terpaku sendirian setelah soo young pergi begitu saja.
Cerita masalalu bagian itu, hoseok tidak tahu sama sekali bagaimana awalnya. Ia masih terlalu kecil untuk tahu masalah orang tua, bahkan ia juga masih terlalu dini mengurusi semua pekerjaan yang ditinggalkan oleh ayahnya. Hoseok benar-benar tidak tahu, tetapi bagaimana bisa soo young tahu tentang itu ? Sedangkan dirinya baru tahu saat ini.