41.

13 4 2
                                    

.
Kehilangan menjadi satu bagian dari kehidupan didunia ini. Menyakitkan atau bahkan melegakan, Kehilangan tetap menjadi peristiwa pilu yang hanya akan menyisakan kenangan. Siap atau tidak memiliki kesiapan sama sekali bukan menjadi penghambat kehilangan itu akan terjadi. Semuanya sudah dibagikan oleh tuhan sesuai bagiannya masing-masing. Tidak bisa menolak apalagi mengelak, itu mustahil.

Kesadaran soo young sudah kembali, tentu saja hal pertama yang ia tanyakan adalah anaknya. Meski kehamilan yang dilewati bukanlah keinginannya, tetapi setelah beberapa bulan mwngandung, soo young mengerti bagaimana berharganya nyawa kecil itu. Setelah kenyataan mengenai ibunya yang ia dapatkan, rasa bersalah yang terus membayangi, hanya bayi kecilnya lah yang menjadi tumpuan hidup soo young. Karena calon anaknya ia mampu bertahan pada keadaan yang seakan membujuknya untuk menyerah, namun semua itu runtuh. Melebur menjadi gumpalan benang kusut yang memenuhi kepalanya. Soo young hancur, bagai terperosok pada lubang hitam yang menghimpit tubuhnya, seperti akan kehabisan oksigen untuk ia hirup.
Sekali lagi jungkook harus berjuang untuk istrinya, wanita berharga yang sangat Ia cintai. Tamparan keras dari kalimat jimin memberikan sengatan yang berguna untuknya. Benar, soo young sudah menjadi tanggung jawabnya atas segala hal. Seperti sekarang ini.

Didampingi oleh dokter ahli psikologi, jungkook terus berusaha membujuk sang istri agar tetap mau diajak berbicara. Satu minggu yang lalu ia tersadar dari kritis dan membisu setelah tahu putranya meninggal didalam kandungan. Kondisinya kian memburuk dan tak terkendali.

"Sayang.. apakah kau mau jalan-jalan di taman rumah sakit ? Aku lihat ada banyak bunga warna warni disana, sangat menyegarkan. Kau pasti juga sudah tahu, kan ? Rumah sakit ini tempat mu bekerja dulu".
Mendengar kalimat terakhir jungkook, justru soo young berteriak histeris.

"Aaakhhhhh.. semua karena dia.. karena ayahnya..".
Jungkook terkejut dengan respon soo young yang seperti itu.
Melihat kondisi dihadapannya yang mulai tak terkontrol, dokter psikologi itu segera mendekat dan menyuntikkan obat penenang. Perlahan kesadaran soo young terkendali oleh suntikan dari dokter dan kembali tenang.

"Sudah saya katakan, tuan. Jangan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan cerita masalalunya lebih dulu. Termasuk tentang beliau yang bekerja dirumah sakit ini, apa yang ia dengar akan otomatis terhubung dengan ingatan itu",
Jungkook memang sudah menceritakan semuanya kepada dokter agar lebih mudah memberikan penanganan untuk soo young.
Memang setelah sadar soo young tak merespon apapun yang jungkook lakukan, justru berteriak histeris dan mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak jungkook mengerti. Dokter yang menangani kondisinya langsung menyarankan agar berkonsultasi dengan dokter psikologi. Bertujuan agar lebih cepat mendapat penanganan sebelum terlanjur parah.

"Maaf, uisanim.. saya benar-benar frustasi..".

"Sebaiknya anda tenangkan fikiran lebih dulu. Jika anda tenang, tentu kalimat yang akan anda keluarkan jauh lebih tertata. Saya mengerti ini sangat sulit dan berat untuk anda, tuan. Namun hanya anda harapan dari nyonya soo young".
Dokter wanita berusia empat puluhan itu juga tidak menyangka bahwa rekan satu profesinya seperti ini. Memiliki hubungan gelap dengan atasan mereka yang sudah beristri. Namun ia harus tetap menyimpan hal itu serapat mungkin, disamping sumpahnya sebagai dokter untuk menjaga privasi pasien dan nama baik instansi kesehatan, ia juga tak akan berani mengatakan hal sensitif itu kepada orang lain. Siapa yang akan percaya ? Hoseok adalah gambaran suami idaman bagi para wanita, kompeten dalam pekerjaan dan tentu aura positif yang terpancar tidak memungkinkan ada hal kotor dibelakangnya.

"Obat penenang untuk nyonya soo young dosisnya rendah sekali, dan itu hanya akan berefek jangka pendek. Setelah dia sadar, teruslah berusaha mengajaknya berbicara dengan hal-hal positif. Seperti anda akan selalu menyayangi dan mencintainya, atau hal-hal manis lainnya. Depresi yang terjadi pada istri anda karena syok kehilangan putra dan beberapa tindakan buruk yang pernah ia lakukan dimasalalu, perasaan bersalah sedang menguasai akal sehatnya. Saya harap anda selalu ada disamping nyonya soo young".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Fragile House of Cards (Jung Hoseok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang