24

1.4K 153 20
                                    

merasa rosie tidak akan mendengarkannya saat ini karrena tengah emosi. akhirnya jungkook menjalankan mobilnya dan membawa gaddis itu ke apartement. ia tak mungkin menjelaskan semuanya disini, takut takut kedua orangtua rosie mendengarnya dan membatalkan semua rencana pernikahannya dengan rosie.

"ngapain bawa aku kesini!" amuk rosie lagi kala mereka sampai di gedung apartement jungkook.

jungkook tak menggubris omelan rosie. ia kemudian keluar dari dalam mobil dan berlari kecil memutari mobil itu untuk membukakan pintu sang kekasih.

rosie sendiri yang masih di kuasai emosi diam diam mencari cela agar bisa kabur dari lelaki ini.

"kita harus selesaiin masalah ini hari ini juga sayang, aku jelasin" ucap jungkook yang langsung meraih tangan rosie setelah gadis itu keluar dari dalam mobilnya.

karena rosie tau, jungkook pasti akan dengan mudahnya menahannya jika kabur saat ini juga. gadis cantik itu memilih untuk diam dan menurut terlebih dahulu, dan jika nanti jungkook sudah sedikit lengah dia akan kabur dari sini.

melihat rosie yang tak memberontak, ada rasa sedikit lega di hati jungkook. ia kemudian menraih dan menggenggam erat tangan gadisnya dan membawanya menuju lift yang ada disana untuk langsung naik ke unit apartementnya.

di tengah perjalanan menuju lift itu. rosie melirik keadaan sekitar. dan saat mereka berhenti karena tiba tiba jungkook menada telfon, rosie menggunakan kesempatan itu untuk kabur dan lari dari sana.

"baby!" pekik jungkook saat genggaman tangannya dengan rosie terlepas, dan melihat rosie yang berlari menjauh darinya.

dan dengan cepat jungkook mengejarnya.

"anjing!" maki jungkook saat melihat calon istrinya masuk ke dalam taksi dan pergi dari sana.













"ini minum dulu sie" ucap jennie yang membawakan rosie segelas susu hangat. ia sedikit terkejut ketika pagi ini tiba tiba sahabat yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri itu datang bertamu dan menangis tersedu.

"ma--makasih kak hiks" ucap rosie dengan menerima gelas ddari jennie dan meminumnya perlahan.

jennie menatap sedih rosie yang masih menangis. ia bingung bagaimana caranya menenangkan adik nya ini. karena ini pertamakalinya ia melihat rosie menangis karena seorrang lelaki, dan lelaki itu juga sahabatnya sendiri.

"astaga rosie!"

di tengah jennie mengamati rosie yang menangis tersedu, tiba tiba lisa dan jisoo datang dengan wajah khawatir. kedua gadis itu di hubungi oleh jennie, memberitahu jika rosie berada di rumahnya dan sedang menangisi jungkook.

"rosie, lu nangisin jungkook" ucap lisa tak percaya.

rosie sendiri yang mendengar nama jungkook malah semakin menangis tersedu.

"udah sie, gausah dipikirin lelaki buaya kayak dia. ntar gue kasih pelajaran" ucap jisoo mencoba menenangkan sang adik juga sahabatnya itu.

lisa mengangguk setuju, "gue udah hubungin bambam tadi. gue omelin tuh anak. enak aja sahabat gue di sakitin begini" sahutnya.

"hiks.."

jennie lisa dan jisoo hanya bisa saling tatap saat melihat rosie yang malah semakin mengeras tangisnya.

"udah gausah lu tangisin sie cowo begitu. mending ntar malem kita ke barnya bang chanyeol aja, barusan gue dapet kabar bang suga balik, ntar kita ketemu disana"












jungkook berulangkali mengusap kasar wajahnya. bahkan pemuda itu tak segan untuk mengumpat saat tak berhasil menemukan kekasihnya dimanapun. ia bahkan suddah mengerahkan semua sahabatnya untuk mencari rosie. tapi tak ada satupun yang berhasil menemukan kekasihnya. entah benar benar tidak ketemu atau sengaja tidak memberitahukan keberadaan sang kekasih karena di ancam oleh para sahabat rosie.

BUCIN [M] ROSÉKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang