• You're My Sunshine

901 126 1
                                    

canon universe

Solar sudah terbiasa mendengar Duri menyenandungkan lagu anak-anak tiap kali mereka akan tidur. Awalnya ia mencak-mencak kesal, merasa suara Duri tidak enak dan justru membuatnya makin tidak bisa tidur, tapi sekarang ia adalah sosok yang paling menikmati senandung lagu kanak-kanak tersebut. Solar berdamai dengan suara serak-serak menyakitkan milik Duri.

You are my sunshine

 

My only sunshine

Duri tidak pernah menjelaskan secara rinci, mengapa ia menyanyikan lagu tersebut. Ia hanya akan tersenyum lalu kembali menyanyikan dari bait awal. Sesekali tangannya akan mengelus puncak kepala Solar atau menepuk-nepuk pelan tubuh Solar, membawanya lebih cepat ke dunia mimpi. Solar akhirnya juga tidak mempermasalahkan itu. Toh, ia sudah mulai terbiasa.

You make me happy

 

When skies are gray

"Lagu ini menggambarkan banget perasaan Duri sejak ada Solar! Solar paham, kan?" Solar mengangguk cepat lalu dengan sigap menangkap bola lemparan Duri yang melesat ke arahnya. Duri tertawa lepas melihat Solar yang kini merengut sebal. Merasa fokusnya sengaja dirusak Duri dengan membahas lullaby kesukaan Duri. "Ketika Duri dan yang lain sibuk pulang pergi karena misi, Solar yang paling sering ada di rumah, tapi Duri senang, rasanya seperti ada yang menunggu dan jadi alasan untuk pulang dengan selamat bersama yang lain!"

You'll never know, dear

 

How much I love you

 

Solar tidak tahu bahwa selama ini ia begitu dicintai dan dilindungi Duri serta yang lain. Selama ini ia berpikir, tidak cukup kuat seperti Halilintar atau Blaze, sehingga tidak pernah ada misi untuknya lagi setelah misi perdana miliknya yang nyaris merenggut nyawanya. Tapi Solar cukup cerdas untuk tidak menyalahkan diri sendiri, karena dia tahu dia sangat kuat dan berhasil menciptakan damage yang jauh lebih besar dari Halilintar ataupun Blaze. Dan sekarang ia mengerti. Melihat respon yang lain langsung memeluknya erat-erat ketika ia 'kembali', dia tahu bahwa selama ini ternyata semuanya berusaha mati-matian agar ia tidak perlu turun tangan menjalankan misi lalu mengulang lagi tragedi 'nyaris kehilangan nyawa' itu.

Please don't take

 

My sunshine away

Solar dapat merasakan eratnya pelukan Duri, dan masih bisa menangkap lantunan Duri yang beberapakali harus berhenti untuk menelan kesedihan, meskipun tetap terdengar dari betapa paraunya suara Duri. Solar juga bisa merasakan sesekali ada tetesan yang membasahi wajahnya atau bajunya—kalau masih ada. Solar juga bisa merasakan tubuh yang memeluknya tengah menahan getaran yang luar biasa.

Tapi, Solar tak bisa merespon apapun. Kesadarannya bagai direnggut perlahan-lahan. Suara parau Duri makin terdengar samar pula. Rasa sakit yang sejak tadi menderanya tanpa ampun, mulai tidak lagi dia rasakan.

Mungkin Solar sudah mati?

"Solar..jangan pergi dulu.." beberapakali Duri tersedak napasnya sendiri. Ia semakin memeluk erat tubuh Solar yang lunglai, mengabaikan pula rasa sakit dari lukanya yang kini tertekan oleh pelukannya pada Solar. Namun tetap saja, Solar masih tidak menunjukkan respon apapun pada sang pemeluk, "..Duri sedang..berusaha.. menyembuhkan..Solar..jadi bertahanlah..tolong bertahan..atau Duri bisa gila..kalau kehilangan Solar saat ini.."

"please don't..take..my sunshine..away.."

Rupa Tujuh SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang