Hi!
Ga banyak bicara untuk part inii, yang penting u guys enjoy and bacanya pelan" ajaa yaa biar dapet feel nya hehe.
Happy reading guys!"Mau tau apa yang lebih menyakitkan daripada tertusuk pedang? Itu ketika kamu di khianati oleh seseorang yang sudah kamu anggap keluargamu"
~lf~
****
Kini seorang gadis dengan pakaian sekolah yang masih basah itu terduduk di tepi ranjangnya, menatap kosong ke arah cermin sambil melihat pantulan dirinya sendiri.
"Gue bahkan lupa, kapan terakhir kali gue ketawa," monolognya.
Hari ini, adalah hari yang paling sial menurutnya. Hari ini dia tau bahwa musuh terbesar itu bukanlah orang yang nyata-nyata membencimu dihadapan semua orang, tapi orang yang telah kau anggap saudara.
Shilla berdiri, pergi ke tepi balkon untuk menikmati angin yang mungkin akan menenangkannya.
Dia hanya diam disana, menangis pun mungkin sudah tak ada gunanya lagi."La?" Panggilan itu langsung direspon dengan cepat oleh shilla yang kini masih berdiri di balkon kamarnya itu.
"Iyaa?" Jawabnya sambil membuka kan ganggang pintu kamar yang terbuat dari besi itu.
"Kakak mau masuk nih, buka dulu dong pintunya," ujar Mia di balik sana.
"Iyaa, sabar duluu" balas shilla.
"Nahh kebuka," ujarnya lagi.
Mia masuk kedalam kamar adiknya itu lalu duduk di atas ranjang adiknya.
"Rapii bangett, kaya ga pernah di tiduri aja nih kasur," ujar Mia.
"Iya dongg, emangnya kaya sebelah? Kasurnya kek kapal pecah," ujar shilla mengejek kakaknya itu.
"Ngejek neng?" Ujar Mia yang merasa diejek oleh adiknya.
"Engga sihh, tapi kalau ngerasa yaa udah tepat sasaran," keduanya tertawa.
"Kakak mau ada penerbangan subuh nanti, dan perjalanannya agak jauh sihh,"
Ujar Mia."Yahh, padahal baru pulang, mau pergi lagi?" Ujar shilla tertunduk lesu.
"Yaa mau bagaimana tuan putri? Kakakmu ini masih bekerja, bukan pemilik pesawat." Ujar Mia sambil terkekeh pelan.
"Yaa tapi kann, ga secepat ituu neng, gue masih kang- mau berantem maksudnya," ujar shilla.
"Halah nengg, kangen mahh bilang ajaa," ujar Mia menarik turunkan alisnya menggoda.
"Dihh, siapa yang kangen coba? Geer dahh,"
"Dihh gengsian amaattt,"
"Serius nihh? Mau pergi besok??" Tanya shilla memastikan.
"Iyaaa, mau ikut? Tamatin sekolah duluu,"
"Jaga diri yaa? Kakak mungkin terbangnya agak lama," ujar Mia yang membuat adiknya itu mengangguk.
"Gue keluar duluu yaa, babaayy!!" Setelah itu Mia keluar dari kamar adiknya meninggalkan gadis itu sendirian disana.
"Kak miaa pergi lagi? Trus gue? Yaa sendiri lah shill, pake nanya!" Ujar gadis itu pada dirinya sendiri.
****
"Haii lediss!!" Sapa zafran yang tiba-tiba merangkul shilla dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Forever
Teen Fiction⚠️jangan lupa vote & follow⚠️ Ini tentang keluarga, persahabatan dan kisah percintaan yang nantinya akan berakhir sempurna. Semoga saja semesta merestuinya. Arshilla Veriska Byantara, gadis yang selalu saja menanggung sesuatu yang sangat diluar bata...